3

1.6K 189 5
                                    

Hari ke-3

"Bianca.. maaf kayanya aku mau kaluar deh dari eskul seni" ucap nana si gadis cupu berkacamata.

"Aku juga" saut si rambut pendek bergelombang bernama nia.

Bianca menatap kedua rekannya sendu, "tapi kenapa?"

"Aku mau pindah eskul aja ke yang lain" jawab nana. Dan nia kembali mengangguk mengikuti.

"Tapi na.. kalian tau kan kalo hanya ada kita bertiga di eskul seni. Kalo kalian keluar terus gimana sama eskulnya"

"Untuk itu kenapa aku keluar dari eskul itu. Kamu nyadar gak sih bi, gak ada yang tertarik satu orang pun sama eskul seni. Aku udah cape tau gak ada dieskul itu terus."

Bianca menghela nafas, "aku gak bisa maksa kalian tapi aku mohon ya.. coba dipikirin lagi keputusannya"

Baru saja kakinya menuruni satu tangga, langkahnya telah lebih dulu terhalangi oleh seseorang yang diam diam sedari tadi menguping obrolan ketiga gadis tersebut dibalik tangga. Siapa lagi kalau bukan manusia bernama arsenio.

"Ada apa?" Tanya bianca.

Arsenio nyeringai kecil sembari melirik dua gadis yang sekarang tengah memperhatikannya.

"Aku mau ngomong sama kamu"

Bianca menggernyit mendengar ucapan nio. Kenapa laki laki itu mendadak menjadi lembut.

"Yaudah ngomong aja"

Nio sengaja melirik kedua gadis disamping mereka, memberi kode. Dan untungnya bianca mengerti dengan maksud tersebut.

"Ikut gue" ucap bianca sembari melangkah pergi yang langsung diikuti oleh nio dibelakang sana.

Meninggalkan kedua gadis yang sekarang tengah senyum senyum tak jelas setelah melihat kepergian mereka berdua.

"Kayanya aku gak jadi deh keluar dari eskul seni" ucap nana.

"Aku juga" yang kembali diikuti oleh nia.

•••

Disinilah mereka sekarang. Berdua diruangan seni dengan bianca yang masih setia mengacuhkan keberadaan nio. Dan nio yang tak kunjung juga membuka pembicaraan.

Entahlah.. bianca juga tak mengerti dengan nio, padahal tadi laki laki itu dengan lugas berkata ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengannya namun sampai 15 menit mereka disini belum ada sedikitpun tanda si populer itu akan membuka suara.

Malah yang laki laki itu lakukan sekarang hanyalah sibuk melihat lihat beberapa karya lukisan yang telah dirinya dan kedua temannya itu buat.

Dasar menyebalkan.

"Sebenernya lo itu niat ngomong gak sih?! Apa jangan jangan lo cuma ngerjain gue"

Bianca yang terlanjur jengah dengan sikap nio pada akhirnya angkat bicara.

"Kalo iya kenapa?" Jawab nio santai tanpa niat berbalik ataupun melihat kearah bianca. Masih sibuk dengan urusannya.

30 Days and Dare [Chanbaek-END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang