Dua minggu sudah bianca dan nio berpacaran. Selama itu pula sikap keduanya mulai berubah. Misalnya saja bianca, yang awalnya sikap gadis itu selalu ketus, setelah berpacaran mendadak menjadi gadis yang perhatian dan lembut. Atau sikap nio yang awalnya selalu menyebalkan sekarang berubah menjadi sedikit random. Kadang menyenangkan, manja, dan masih banyak lagi, walau tak bisa dipungkiri juga sikap menyebalkan masih saja melekat pada dirinya.
Bianca mendudukan dirinya dipinggir lapang. Yeah.. Setelah dua minggu berpacaran dengan nio, gadis itu sedikit demi sedikit lebih berani menunjukan eksistensi dirinya dihadapan siswa siswi lain disekolah ini. Bagaimana tidak? Bersikap pemalu dan selalu sembunyi sembunyi pun percuma, sebab sesaat setelah mereka jadian dengan kurang ajarnya nio langsung mengumumkan hubungan mereka didepan semua murid. Untungnya para fans nio dapat menerima hal tersebut, jika tidak mungkin ia sudah jadi bahan bulian sekarang.
Jelas karena hal itu awalnya ia adalah gadis yang sangat jarang dikenali banyak orang, seketika mendadak populer juga disekolahnya. Walau beberapa hari sempat sebal dengan nio sebab telah membuat hidupnya tak tenang lagi, namun lama kelamaan ia sekarang mulai terbiasa menjadi pusat perhatian. Yeah.. ada untungnya juga karena dengan begitu eskul seni yang ia bangun mati matian sekarang sudah ramai peminat.
Bianca terkesiap ketika matanya melihat nio yang sudah berjalan kearahnya. Sontak saja sorak sorai dari siswa siswi lain terdengar.
Nio yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum acuh sedang bianca sudah menundukan kepala malu.
"Gak usah malu kali" ucap nio setelah mendudukan dirinya disamping bianca.
Sontak bianca mendongak menatap kearah nio. "Dih siapa juga yang malu. Nggak kok belum terbiasa aja" elaknya sembari membuka tutup botol air mineral dan memberikannya kepada nio yang langsung diterima dengan senang hati oleh laki laki itu.
"Iya iya.. yaudah gapapa nanti juga terbiasa kok" balas nio setelah meneguk setengah botol air tersebut. Lalu setelahnya cowo itu mengibas ngibaskan kaos basket dibagian dadanya. Cuaca memang sedang sangat panas.
Bianca mengangguk lalu melirik kegiatan nio sekilas. Tangannya dengan cekatan terulur mengambil botol minum yang sudah habis setengahnya Lalu dengan segera mengguyurkan sisa air tersebut kepada handuk ditangan kirinya.
Sedang nio yang melihat kegiatan bianca menggernyit tak mengerti. Kelakuan aneh apa lagi pikirnya kali ini.
"Cape banget ya latihannya?" Tanya bianca yang sekarang tengah memerat pelan handuk tersebut.
Nio mengangguk tanpa mengalihkan perhatiannya. "Hm.. namanya juga latihan pasti cape dong bi. Lagian itu wajar kok"
Bianca terkekeh lalu mengibaskan handuk tersebut satu kali sebelum menyimpannya di pucak kepala nio. "Iya iya... yang semangat aja ya latihan nya" dilanjut sedikit mengusak ngusak handuk tersebut dirambut nio.
Nio yang diberi perlakuan seperti itu hanya tersenyum. Sekarang kepalanya dilingkupi dengan rasa dingin yang menenangkan, berbeda dengan sebelumnya badannya bahkan terasa panas setelah latihan habis habisan.
"Gimana? Udah lebih mendingankan panas nya?"
Nio mengangguk sambil terkikik renyah, sepertinya ia harus sungkem kepada bianca karena sempat berpikiran aneh dengan tingkah gadis itu.
"Iya.. makasih hehe" tangannya reflek mencubit gemas pipi bianca.
Baekhyun mengerang tak terima, "awhh sakit tau" dengan tak berperasaan menepis berutal tangan nio yang sudah seperti pencapit, tak mau lepas.
Sedang nio hanya terkikik ditempatnya lalu melepaskan cubitannya. "Abisnya kamu gemesin banget sih" kembali satu cubitan diberikan.
"Ish!" Gadis itu mendelik.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days and Dare [Chanbaek-END]
FanficJadian sama cewe aneh selama 30 hari? Bisa gila gue.