Seperti apa yang ia katakan pada Agata, Alen memang benar-benar pergi kerumah Aldi. Entah apa yang ia lakukan kerumah Aldi malam-malam seperti ini.
Setelah sampai dirumah Aldi, Alen pun membunyikan bel yang ada didepan pintu rumah Aldi.
"Permisi..." Ujarnya sambil membunyikan bel tersebut. Tak lama kemudian pembantu yang ada dirumah Aldi pun mrmbukakan pintu.
"Masuk den Alen.." Ujar sang pembatu yang kerap disapa dengan Bik Murni.
"Aldinya ada bik?" Tanya Alen.
"Den Aldi yang den? Tadi kayaknya beli krupuk diwarung depan komplek. Aden ngga lihat tadi?" Tanya Bik Murni.
"Ngga ada noleh kesana sih bik. Ya udah deh, saya tunggu didalem aja bik." Sahut Alen lalu masuk kedalam rumah Aldi. Ia melihat Pak Delvin, Papa Aldi dan Aska tengah asik menonton tv.
"Malem Om Delvin...." Sapa Alen lalu berjalan mendekat dan salim kepada Papa Aldi.
"Oh Alen! Gimana kabarnya?" Tanya Papa Aldi dengan senyum terukir dikedua sudut bibirnya.
"Baik Om. Tumben jam segini udah dirumah Om?" Kini giliran Alen yang bertanya.
"Iya, Om hari ini ingin pulang lebih cepat. Kondisi kurang sehat." Sahut Papa Aldi.
"Wahh itu kurang holiday kayaknya Om. Perlu jalan-jalan dulu Om." Sahut Alen sambil cekikikan.
"Ahh kamu Alen, bisa saja. Aska masih ada Olimpiade, Om tidak bisa mengajak dia santai-santai. Tunggu nanti kalau sudah selesai Olimpiade dan Ujiannya, baru Om sekeluarga holiday." Sahut Papa Aldi sambil meminum teh yang sedari tadi ia bawa.
"Nah itu juga bagus Om! Kalau begitu Alen masuk kekamar Aldi dulu om, Aldi juga lagi keluar." Ujar Alen.
"Oh iya, Aldi sedang keluar beli makanan favorite nya. Aneh memang dia, katanya ngga bisa makan kalau ngga pake krupuk." Sahut Papa Aldi yang disetujui oleh Alen. Setelah itu Alen pun masuk ke kamar Aldi.
.
.
.
Di warung depan komplek, Aldi tengah memilih krupuk mana saja yang akan ia beli untuk persediaannya minggu ini.
Aldi memang terbilang unik, kebiasaannya dari kecil sangat susah dihilangkan. Aldi begitu menyukai krupuk, semua jenis krupuk lebih tepatnya. Ia tak bisa makan jika tak bersamaan dengan krupuk, kata Aldi "makan gue tuh kayak ada yang kurang. Kayak hidup gue tanpa senyum lo."
"Kang Ujang, krupuk yang biasa Aldi beli ngga ada ya?" Tanya Aldi pada penjaga warung, Kang Ujang.
"Ngga ada mas Aldi. Adanya itu aja mas." Sahut Kang Ujang.
"Lahh Kang Ujang kok gitu sih. Kan tau sendiri Aldi ngga bisa makan kalo ngga ada tuh krupuk...." Sahut Aldi dengan nada yang sedikit kecewa.
"Ya mau gimana lagi mas Aldi, ini juga Kang Ujang usahain biar dapet krupuk yang mas Aldi mau. Tapi yo ngga ada mas. Maaf ya..." Jelas Kang Ujang yang disahuti anggukan pasrah dari Aldi.
"Iya deh Kang, tapi lusa janji ada ya Kang?" Sahut Aldi sambil mengengkat satu jempolnya.
"Siap mas Aldi!" Sahut Kang Ujang.
.
.
.
Sepulang dari membeli krupuk, Aldi berjalan gontai menuju kamar kesayangannya.
"SAPE LU ANJING!" Pekik Aldi terkejut melihat Alen tengah duduk bersila di tengah-tengah ranjangnya.
"Balendra bangsat!" Teriak Aldi lalu melempar krupuk yang ada dipelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGATA
Teen FictionAgata merupakan sebuah kisah cinta yang tak terlalu rumit, yang mengisahkan tentang seorang gadis remaja cantik yang bernama Edrea Agata Yohana. Ia merupakan gadis pintar yang selalu mendapat juara ketika ikut dalam segala bidang Olimpiade. Hingga s...