Prolog

341 12 14
                                    

Semua ini kubiarkan mengalir selayaknya air. Dan tak dapat ku pungkiri tatapan itu menyumbat aliran takdir.
~someone

Di suatu senja yang menenangkan. Matahari yang kembali ke peraduan membuat bulan dan bintang seolah bersinar terang. Binarnya yang tak menyilaukan membuat siapapun betah memandangnya. Kerlip itu seolah membentuk suatu yang abstrak.

Seperti hati seorang yang kini tengah memandang gemerlapnya langit. Tatapannya sendu dibandingkan dengan senyuman simpul yang terukir pada wajah rupawan  itu.

Kali ini bukan binar kesenangan saat melihat bintang, namun binar kesenduan yang berat untuk memutuskan.

Tanpa disadari pula dua orang memperhatikannya dengan tatapan sedih melihat buah hati mereka sedang berkecamuk hatinya. Mereka tau apa yang dirasakan buah hati mereka itu.

Dilain tempat pula, ada seorang yang juga menatap gemerlapnya malam. Ditempat yang jauh dan tak pasti keberadaannya.

Yang bila berangkat menimbulkan was-was pada sanak keluarga. Kepergiannya yang untuk negara dan kepulangannya untuk sebuah cinta.

Dalam balutan malam itu mereka berharap bersama. Esok hari yang semoga mentari masih terbit. Dan penantian panjang mereka akan berakhir dengan suasana haru.

Namun itu hanya harapan yang tak tau esok akan terkabul atau tidak. Mereka hanya bisa berdoa, berusaha, dan berpasrah pada Yang Maha Kuasa.

Untuk orang lain pasti merasa itu adalah hal yang menyakitkan. Tapi bagi mereka itu tak seberapa karena yang menyakitkan saat salah satu diantara mereka yang pulang diberi gelar anumerta.

TBC
Hai kawan! Aku bawa cerita yang menggantikan Limas untuk sementara. Dikarenakan adanya sesuatu yang mengharuskan saya untuk melepas gawai kecuali untuk tugas.

Ini sebagai prolog dan cerita ini sewaktu-waktu dapat berubah alurnya. Saya menulis ini di sela-sela kesibukan persiapan UN & US.
Sepertinya juga cerita ini akan jarang up karena kesibukan dan mood saya yang gampang naik turun.

Sekian prakta dari saya. Maaf jika bahasa yang saya gunakan kurang sesuai dengan PUEBI dan KBBI karena saya manusia yang pasti memiliki kekurangan.

Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatu

ABOUT SOMETHING -hiat-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang