Percayalah, takdir itu tak pernah salah. Takdir masa lalu yang terlampau buruk kan diulang hingga sempurna.
-af
Inpiration by LOTBS"Mau langsung pulang?" Tanya Ara pada temannya yang duduk dibelakang semua.
"Serah deh, kalo mau keliling ga apa-apa asal jangan kemaleman aja." Jawab Bila dengan menahan kantuk.
"Mau ga Kil?" Kata Ara sambil melirik kaca spion.
"Hmm" gumam Kila yang memejamkan mata.
Mereka pun mampir ke restoran korea yang telah berada di lingkup kota tercinta. Setelah masuk, mereka memilih tempat duduk yang berada di pojok. "Kalian apa nih?" tanya Ara pada kedua temannya yang sibuk memilih menu.
"Yangmyeon aja deh, lagi pengen ayam soalnya." kata Bila yang membayangkan yangmyeon masuk kemulut. "Kalo Kila?" tanya Ara pada Kila yang masih sibuk dengan buku menu. "Aku bibimbap" jawab Kila setelah agak lama berfikir.
"Oke, minumnya apaan?" tanya Ara kembali pada kedua temannya itu. "Banana milk aja deh ya?" kata Bila yang diangguki oleh Kila. "Bentar, dipesenin dulu" ucap Ara.
Setelah memesan makanan, Ara membenahi posisi kamera yang sedang digunakan untuk vlognya. Tak berapa lama kemudian, makanan yang dipesan pun tiba. Makanan yang datang itu difoto terlebih dahulu oleh Bila yang katanya instagramable. Maklum lahh, selebgram.
"많이 드세요 (manh-i deuseyo)!" kata ketiga orang itu setelah berdoa dan langsung saja melahap makanan yang sedari tadi menggoda. Mereka makan tanpa suara. Sampai makanan yang tadi disajikan habis tak bersisa. Mereka pun mengecek sebentar handphone yang sedari tadi dianggurkan.
"Langsung pulang kan?" tanya Ara pada Bila dan Kila yang telah menunggu di mobil saat Ara membayar makanan. "Iya, emang mau kemana lagi?" kata Bila sambil membuka pintu bagian tengah. "Ngga kemana-mana kok" ucap Ara yang telah berada dibalik kemudi.
Tak lama kemudian mobil yang dikendarai Ara telah sampai di depan rumah Bila yang bisa dikatakan lumayan dekat dengan restoran tadi. Sedangkan Kila rumahnya dekat dengan rumah Ara. Bisa dikatakan se-komplek. Jarak rumah mereka lumayan jauh dengan rumah Bila yang berada di barat kota, sedangkan rumah mereka berada di timur kota.
Mereka pun telah sampai di rumah masing-masing. Dan tak butuh waktu Ara untuk terlelap menarungi mimpi yang diandaikan menjadi nyata.
Tanpa terasa, pagi pun tiba dengan harapan baru yang muncul bersamaan dengan hari baru yang menyambut.
/Senin yang melelahkan/
Hari ini hari Senin dimana sekolah akan mengadakan upacara bendera yang rutin setiap paginya dan itu mewajibkan untuk seluruh siswa berangkat lebih awal agar tak ketinggalan upacara.Begitu pula dengan Ara yang telah tiba 20 menit sebelum upacara bendera dimulai. Memang Ara sering datang awal dari dulu agar tak dapat hukuman. Itu juga sudah menjadi rutinitasnya.
Pagi itu upacara bendera ada yang tak biasa. Mereka kedatangan tamu dari kepolisian alias dari Kapolsek untuk mendapatkan penyuluhan tentang peraturan lalulintas dan kenakalan remaja.
Memang tak ada yang spesial, tapi jarang saja kalau ada Kapolsek dan biasanya ditemani oleh ajudannya. Ara yang melihat teman-temannya melirik ajudan Kapolsek pun hanya menatap jengah.
Ara pun mendengarkan dengan saksama apa yang dibicarakan oleh pak Kapolsek. Jangan lupakan juga kedua sahabat Ara yang berada disampingnya. Bukannya mendengar amanat, mereka malah bergosip ria. Memang itulah kehidupan sekolah saat upacara bendera berlangsung lama.
Dan tak seperti yang mereka perkirakan. Ternyata ada kuis dari pak Kapolsek atas amanat tadi. Orang-orang yang tak memperhatikan pun hanya bingung menatap pak Kapolsek.
"Nah, sekarang saya ada pertanyaan untuk adik-adik semua. Aturan perundang-undangan tahun berapa dan nomor berapa yang mengatur tentang fungsi SIM?" Tanya pak Kapolsek. Dan banyak yang hanya bingung dengan pertanyaan itu. Namun Ara mengangkat tangan begitu saja karena ia memperhatikan.
"Ijin menjawab pak, jawabannya peraturan perundang-undangan nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan pasal 86" jawab Ara dengan enteng karena ia hafal tentang fungsi SIM sebelum tes sim waktu itu.
"Wah, adiknya pintar sekali. Namanya siapa nih?" Tanya pak Kapolres pada Ara.
"Arayana pak" jawab Ara dengan enteng."Dan karena dik Ara sudah menjawab pertanyaan dengan benar, ini ada sedikit bingkisan untuk adik." Kata pak Kapolsek yang disambut tepuk tangan dari seluruh siswa setelah memberikan bingkisan itu pada Ara.
"Saya masih ada satu pertanyaan lagi. Pertanyaannya, mengatur tentang apa peraturan perundang-undangan no.22 tahun 2009 tentang pejalan kaki dan angkutan jalan pasal 68 ayat 1?" Tanya pak Kapolsek kembali dan lagi-lagi membuat semua bingung. Diantara kebingungan kerumunan itu, ada satu orang yang mengangkat tangannya. "Ijin menjawab pak, peraturan itu mengatur tentang plat kendaraan bermotor." Jawab orang itu dengan pedenya.
Semua yang ada di lapangan hanya terbengong saat melihat seorang most wanted di SMA sekaligus mantan badboy itu menjawab. "Wah, betul sekali. Nama adiknya ini siapa?" Tanya pak Kapolsek kembali. "Saya Bagus Yudha Dharma." Jawab orang yang tadi menjawab pertanyaan pak Kapolsek. "Wah, namanya bagus juga. Ini untuk dik Bagus." Kata pak Kapolsek yang langsung memberikan bingkisan sama seperti milik Ara kepada Bagus.
Setelah sesi tanya jawab pun, upacara diakhiri dengan urutan yang tak melenceng. Sampai pak Kapolsek undur diri untuk melanjutkan tugas di kantor.
Ara dan yang lainnya pun segera masuk ke kelas tak lupa mampir kantin sebentar untuk membeli Snack agar bisa dimakan saat pelajaran. Setelah dari kantin, Ara bergegas menuju kelas karena bel sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Beruntungnya, guru belum masuk dan ada desas-desus mengatakan hari ini akan pulang lebih awal.
Ara, Kila, Bila tak peduli tentang itu karena memang bukan pulang awal yang dicari saat sekolah. Namun ilmu yang bermanfaat dari para guru.
Tak lama kemudian, speaker di setiap kelas berbunyi. "Panggilan kepada Arayana Farezi untuk segera menuju lab.Kom 1"
Ara yang mendengar itu langsung menyudahi kegiatan menyantap snacknya dan langsung menuju ke lab.Kom yang jaraknya lumayan jauh dari kelasnya.
Ara ke lab.Kom tak sendiri, ia bersama Kila dan Bila yang selalu nempel dengan Ara. Tanpa mereka sadari pun, ada yang memperhatikan mereka dari jauh dengan intens.
Orang itu hanya mengamati dan tersenyum dengan senyuman yang tak dapat diartikan.
Tunggu aku, aku pasti mendapatkan kamu walau dia sudah ada denganmu.
Batin orang itu dengan tatapan yang sulit dimengerti.Tak ingin berlama-lama menatap Ara, orang itu segera pergi dari tempatnya. Sedangkan Ara telah masuk kedalam lab.Kom untuk mendengarkan penjelasan mengapa ia harus kesini.
Di dalam lab pun telah berdiri beberapa guru yang akan memberinya penjelasan.
TBC
Hai guys! Wellcome back with my story.
Di part ini aku bingung mau gabungin sama topik apa. Tapi, nonton YouTube tadi, jadi kepikiran buat nyambungin ke upacara aja. And pertanyaan itu sebenarnya aku juga ambil dari beberapa referensi. Entah itu internet maupun sumbernya langsung.
Disini pun aku minta maaf karena jarang banget buat up AS karena sibuk rebahan. Wkwkwk. Ngga lah, sibuk apa aku pun juga bingung karena emang gatau sibuk apaan.Aku nulis juga seringnya malem karena lebih lancar kalo nulis malem. And gatau juga kenapa. Tolong maklum kalau ada typo juga informasi yang melenceng.
Saya juga manusia seperti kalian yang selalu punya kekurangan. Karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata.Enjoy For every story.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SOMETHING -hiat-
General FictionAku ingin pulang namun tidak bersama anumerta