Cerita yang awal sebenarnya bukan dari sini. Namun jauh sebelum mereka bertemu disini, mereka pernah bertemu di suatu tempat.
"Permisi, boleh duduk disini?" Kata seorang dengan ragu.
"Boleh kok kak" ijin orang yang duduk dengan tersenyum. Sekilas, orang yang duduk itu melirik evolet dan sheveron yang dipakai orang itu."Namanya siapa?"
"Oh, Saya Arayana bisa dipanggil Ara. Kakak sendiri?" Jawab Ara tak lupa dengan senyumnya yang manis.
"Saya Revindra bisa dipanggil Revin."
"Kamu sendiri?" Tanya Revin setelah beberapa saat hening.
"Engga kak, sama temen. Aku ke toilet dulu ya kak" pamit Ara.Di toilet Ara menghubungi temannya yang katanya sudah datang.
"Udah dateng belom sih Lo?"
"........."
"Ya udah gue tunggu"
Tut
Ara mematikan panggilan secara sepihak. Setelah membasuh muka dan memakai sedikit liptin agar tak terlalu pucat, ia keluar dari toilet.Dengan berjalan ga terlalu cepat dan ga terlalu pelan alias b aja, ia merapikan baju yang telah rapi.
"Aduh!" Kata Ara saat merasa bahunya dihantam sesuatu.
"Kalo jalan liat-liat dong!" Emosi Ara yang melihat kembali pakaiannya berantakan lagi.
"Lo juga jalan liat-liat! Jangan nunduk gitu!" Ara pun memandang orang yang menabraknya dengan sengit.Ara pun pergi tanpa meninggalkan sepatah kata. Ia sudah terlanjur kesal dengan orang itu dan moodnya kali ini hancur. Ia sudah tak ada selera untuk makan lagi.
Ia pun kembali ke meja dengan muka sedikit ditekuk. Revin yang melihat itu langsung meletakan hp yang dipegangnya tadi.
"Kenapa Ra?" Tanya Revin melihat muka tekukan baju.
Eh ga lahyaa"Gapapa ko kak, cuma lagi badmood aja" jawab Ara sekenanya.
Kling
HP Ara berbunyi dan Ara langsung melihat pengirimnya tanpa niatan membalas pesan itu."Sorry telat Ra" kata orang yang baru datang dengan memberikan cengiran khas yang membuat Ara tambah down moodnya.
"Hmm, cepet banget. Rasanya sampe kram ni pantat nungguin Lo" ucap Ara yang berupa sindiran."Ra temen saya boleh gabung ga?" Tanya Revin tiba-tiba. Pertanyaan itu dibalas anggukan oleh Ara. Dan tak sampai 5 menit teman Revin datang.
"Bil, si Kila jadi ga sih?" Tanya Ara pada temannya.
"Gajadi, katanya mau ke kondangan sama kakake" jawab Bila yang hanya diangguki Ara.Srek
Suara kursi ditarik tak mengalihkan perhatian Ara pada hpnya. Sedangkan Bila yang melihat orang si penarik kursi sudah tersenyum sopan dan menendang-nendang kaki Ara.
Ara pun merasa terganggu dengan ulah sohibnya itu mendongak"Elo!"
"Kamu!"Kata Ara bersamaan dengan orang yang berada dihadapannya. Yang kebetulan kursi hadapannya kosong.
"Kok Lo bisa disini sih!" Kata Ara dengan nada tak enak didengar
"Lo juga kenapa disini" jawab orang yang didepannya dengan jengah."Kalian udah pada kenal?" Tanya Revin terheran melihat mereka berdua.
"Ga" jawab Ara dan orang itu dengan nada yang menunjukkan betul-betul kesal."Widihh kompak gitu kok. Jodoh nihh" kata Bila yang diangguki oleh Revin. Sedangkan orang yang dimaksud memutar bola matanya jengah.
TBC
Hai guyss! I'm back.
Curhat dikit ya gengssss
Jadi aku sedih bangettttt. Masak UN dihapus, padahal udah banyak persiapan buat UN. Kan sad:(
Sekolah juga diperpanjang lagi liburnya. Tugasnya tambah banyak.Berdoa aja gengs semoga COVID-19 segera berlalu. Jadi bisa segera memuat lembaran yang baru.
Tunggu next part yaaa
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT SOMETHING -hiat-
General FictionAku ingin pulang namun tidak bersama anumerta