Is This Real?

3.4K 376 42
                                    

Is This Real?

A Story By : fairystarz

Haii, Sophie Is Here  ^^
Maaf kalo OneShoot kali ini gaje dan banyak typonya.

Maaf juga kalau OneShoot kali ini feelnya gak dapet.

Vote dan commentnya jangan lupa lho.

Semoga suka~
Selamat membaca~

★—★—♥—★—★

Jimin cuman bisa menangis ketika melihat kakak tersayangnya yang sedang memegang kepalanya lalu ada lumayan banyak rambut yang rontok di tangannya.

"Adek kenapa nangis? Kakak gak papa kok." tanya Jungkook kepada Jimin adiknya yang masih terus saja menangis karena melihatnya.

Padahal kakaknya itu gak mau melihat adiknya dalam kondisi seperti ini.

"Gak kenapa - napa apanya? Rambut kakak aja rontok terus, masih mau bohong sama adek?" jawab Jimin sambil terus menangis membuat kakaknya itu cuman bisa terdiam di ranjang rumah sakitnya.

Dia sudah berada di sini selama sebulan lewat 2 minggu atau bisa di bilang 1 bulan setengah dan ya tidak ada yang berubah sama sekali dalam dirinya, yang ada dia semakin bertambah parah saja.

Rambutnya saja setiap hari semakin bertambah rontok, sebenarnya dia juga tidak perduli sih dengan rambutnya, untuk apa perduli dengan rambutnya? Dia kan pasti sebentar lagi akan pergi dari dunia ini atau lebih tepatnya disebut meninggal.

Penyakit seperti ini mana ada obatnya dan jarang sekali ada orang yang selamat dari penyakit yang mematikan ini, hampir mustahil sepertinya.

Ah iya, perkenalkan, Jeon Jungkook, pengidap penyakit kanker otak stadium akhir, lalu adiknya Jeon Jimin yang sedang menangis di sebelahnya saat ini.

"Lagian kamu kenapa ada di sini? Harusnya kamu kan lagi berada di sekolah di jam seperti ini." ucap Jungkook sambil menatap kearah jam dinding yang ada di kamar inapnya ini.

Bukannya menjawab Jimin hanya menggelengkan kepalanya, Jungkook hanya tersenyum ketika melihat Jimin yang masih saja menangis itu, dasar cengeng, padahalkan yang sakit Jungkook kenapa Jimin malah yang menangis.

Adiknya ini memang cengeng sekali, padahal dia yang mengidap penyakit tapi adiknya yang sedih begini.

"Sudah ayo berhenti menangis, lagian nanti mama nyalahin kakak lho gara - gara kamu menangis seperti ini." ucap Jungkook sambil menepuk pelan kepala adiknya yang sedang menutupi mukanya dengan tangannya yang sangat mungil itu.

"Lagian kalo kakak sudah gak ada kamu kan jadi bisa pergi ke negara impian kamu tanpa kepikiran sama kakak lagi, lagipula kakak selalu nyusahin adek ya?"

"Maaf."

Jimin yang tadinya mau mencoba berhenti menangis malah mengeluarkan air matanya lagi ketika mendengar ucapan dari kakak kesayangannya itu.

"Oh iya, kata dokter umur kakak tinggal 2 hari lagi, mulai dari sekarang kamu harus bisa mencoba untuk tidak menangis lagi ya." perintah Jungkook sambil menatap kearah adiknya kesayangannya yang masih saja menangis itu, dia sudah tau mau berbicara apalagi tapi ya itu kenyataannya, dokternya kemarin bilang sudah tidak ada harapan lagi buat Jungkook bertahan dari penyakit yang dia derita.

KookMin Universe - KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang