KookMin Universe - KookMin

Behind The Jail

Hy ≥3≤

Ini aku, sLMyyy
Panggil saja Alom biar akrab.

Judul : Behind The Jail
Genre : fanfiction

⚠️Warning ⚠️
• Full of NC 🔞
• sedikit Mental Disorder
• typo

SELAMAT MEMBACA
🌺 a l o m 🌺

•
•
•
•
•
•

'j-jebal ouhh一yeahh'

Nafas yang saling bertubrukan, gejolak aneh yang menciptakan sensasi panas namun dingin di saat yang bersamaan, desahan ringan namun berat ketika menyapa telinga, sentuhan lembut namun kasar di waktu yang bersamaan, keringat yang berlomba jatuh dari dahi keduanya, lalu pandangan mata sayu yang bertabrakan dengan tatapan tajam menjadi hal yang semakin membuat malam yang panjang ini terasa nikmat; terlebih ketika dinding ruangan tersebut berlomba untuk memantulkan suara maupun bunyi deru nafas dua anak adam yang saling berpagut dalam nikmatnya duniawi.

"Park Jimin－"

Terangnya kota Seoul yang dipenuhi berbagai macam warna yang terpantul dari dinding-dinding bangunan pencakar langit seolah menjadi saksi bisu pagutan panas dua anak manusia yang berburu mencari titik awal kenikmatan mereka.

Jemari mungil nan imut milik si lelaki yang berpostur mini tersebut memberikan respon baik akan setiap perlakuan yang diberikan sang lawan main yakni dengan jambakan lembut namun kasar di saat yang bersamaan.
Jimim tidak berbohong jika lidah yang sedang bekerja pada nipples miliknya mampu membuat dia gagal dalam memvisualisasikan kenikmatan hebat yang melandanya saat ini.

"－sudah cukup lama aku bersabar untuk menjemput datangnya hari ini sayang."

Percaya atau tidak, Jungkook adalah salah satu titik lemah Jimin. Apalagi ketika lelaki itu membisikan kalimat dengan nada rendahnya, itu seolah menjadi lullaby baginya untuk semakin tenggelam dalam nikmatnya permainan ini.

Panjang－ramping nan sexy.

Jemari Jungkook menjadi salah satu ikon favorit Jimin.

Kadang dulu Jimin sering membayangkan bagaimana jemari itu bisa merobek keperawanan seorang perempuan, ataupun bagaimana jemari itu bisa menyentuh prostat dan g-spot milik seorang submissive.

Namun kini ikon favoritnya tersebut benar-benar menjamah dia.

"ah Kook一ouh yeah"

Obsidian yang menggelap, segelap bagaimana ruangan tersebut remang nyaris tak bercahaya.

Jimin yang nyaris gila ketika jemari panjang itu bermain dengan kedua putingnya, memilin dengan gerakan abstrak, lalu mengakhirinya dengan jilatan dan emutan yang terkesan menuntut.
Kepala si mungil bergerak ke kiri dan ke kanan saat merasakan bagaimana benda lunak milik lelaki Jeon tersebut mengobrak-abrik nafasnya, membuat pertahanan di bawah terasa mulai runtuh dengan kemunculan cairan pre-cum.

Menatap Jimin yang tampak tenggelam dan merengek－ memohon untuk dihancurkan hanya melalui tatapan mampu membuat hasrat Jungkook terbang hingga ke puncak.

"berbalik, Park!" mutlak. Perkataan yang seketika langsung dituruti si mungil, yakni mengambil posisi menungging di atas meja kerja milik si pemuda Jeon.

•

•

•

•