Because you are my Daddy - End

2.9K 242 34
                                    


Happy reading 💜

3 years later

"Perusahaanmu sudah berkembang pesat, bukan? Kau ingat perjanjian yang kau tulis? 'Jika pihak pertama sudah memenuhi perjanjian kepada pihak kedua, maka pihak kedua sudah tidak berhak atas harta yang di miliki oleh pihak pertama'. See? Kau ingat itu?" Jungkook tersenyum miring saat mengatakan perjanjian yang menurutnya sangat gampang untuk di tanda tangani.

"Sial, aku lupa menghapusnya." Hyolyn menggeram kesal saat mengingat perjanjian yang sedikit tidak masuk akal itu.

"Dan juga, kau ingat perjanjian 'Tidak ada tuntutan perceraian jika pihak pertama belum memenuhi perjanjian pihak kedua. Jika pihak pertama mengajukan perceraian, maka semua harta kekayaan jatuh kepada pihak kedua. Begitu pula sebaliknya.' Saham perusahaanmu sudah naik bukan? Yang berarti aku sudah memenuhi permintaanmu dan juga perjanjian itu? Maka, tidak masalah untuk aku menceraikanmu sekarang juga."

Jungkook berjalan mendeketai Hyolyn, ia membisikkan sesuatu di telinganya.

"Aku akan mengambil hak asuh anak setelah kita bercerai." Hyolyn membulatkan matanya.

"Apa yang kau bicarakan, brengsek!" Hyolyn menatapnya tajam sembari mengepalkan tangannya kuat. Jungkook tidak ada hak untuk anaknya.

"Aku akan mengambil Jimin dari kau, jalang murahan." Ucap Jungkook sekali lagi. Jungkook menatapnya tajam, memakinya dalam hati, bayangan Hyolyn yang pernah menyakiti Jimin dengan kasar terlintas di benaknya, hati Jungkook teriris saat Jimin di perlakukan seperti itu oleh ibu kandungnya. Ia tidak terima dengan perlakuan Hyolyn yang sudah di luar batas. Jungkook benci, membenci istrinya yang begitu jahat.

"Dengar, Jungkook. Kau tidak ada hak untuk anak itu! Dia anakku! Dan apa yang kau katakan tadi? Aku jalang? Apa yang kau bicarakan, Jeon brengsek Jungkook!"
Jungkook menggeram marah saat Hyolyn mengatainya kasar. Dengan langkah tenang Jungkook berjalan mendekati Hyolyn, mencengkram kuat lehernya.

"Ahk! Sakit! B-berhenti Jungkook!" Hyolyn terbatuk batuk, Jungkook mencekiknya begitu kuat.

"Kau kira aku tidak tahu kebiasaanmu setiap malam hah? Kau kira aku tidak tahu kau sering memasuki club yang menjijikan itu hah? Kau kira aku ini bodoh, Hyolyn?" Jungkook menatapnya dingin, jijik dengan perlakuan istrinya yang begitu murahan dan gila akan harta.

"Sekarang pilih, aku yang mengambil Jimin atau kau yang di penjara karna sudah melakukan kekerasan pada seorang anak. PILIH MANA HYOLYN?!" Hyolyn membulatkan matanya, sial. Ia tidak mau hidupnya diisi dengan ruangan gergaji itu. Ia bingung, pilihan ini sangat susah untuknya. Ia akan kehilangan Jimin untuk selamanya jika ia memilih pilihan yang pertama.

"Kau memang brengsek Jeon." Hyolyn menghempaskan tangan Jungkook dengan kasar. Ia berjalan mendahului Jungkook dan menutup pintu kencang.

Shit.

Jungkook memijat keningnya yang terasa pusing. "Sialan, dia membuatku sangat emosi" Makinya dalam hati. Jungkook mendudukkan dirinya dan menyenderkan punggungnya di sofa. Ia berniat mengistirahatkan tubuhnya sementara.

Tringg

"Daddy!" Pekik Jimin di sebrang telfon. Hati Jungkook menghangat mendengar suara malaikat kecilnya yang ia rindukan.

Jungkook bangun dari sofa dan berjalan mendekati kaca yang memperlihatkan gedung gedung tinggi di kota Seoul. "Ya baby, kau sedang apa sayang?"

 "Ya baby, kau sedang apa sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KookMin Universe - KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang