MAAF pt.2

1.9K 243 90
                                    

Hai yuyun back
Buat menuhin janji buat bikin "maaf pt.2"
Disini semua bakalan diperjelas so terimakasih.

********

Terdengar ketukan atau lebih tepatnya gedoran disebuah kamar disalah satu apartemen dikawasan elit gangnam, seorang pemuda tampan nampak enggan membukakan pintu karena demi apapun dia sedang tidak ingin diganggu.

Rasa kecewa kepada seorang namja yang ia kenal didunia maya itulah yang menjadi sumber kekesalan dan sakit hatinya dan berujung mengurung diri didalam apartemennya.

FLASHBACK ON

"Sahabat dunia maya lo marah sama gue" jungkook yang tengah sibuk mengerjakan tugasnya pun mengalihkan pandangannya kearah sosok yeoja tan dengan senyum kotak yang membuat semua laki-laki bertekuk lutut padanya.

"Maksud lo jimin?" yang ditanya hanya mengangguk tanpa mengeluarkan sepatah katapun. "Memangnya apa yang dia lakukan?" jungkook begitu menyayangi sepupunya dan tak akan pernah memaafkan siapapun yang berani menyakiti sepupunya.

"Dia menyakiti hati gue, huh sebaiknya gue keluar mencari angin" setelah mendengar ucapan kim jennie tanpa menunggu sang sepupu meneruskan kalimatnya jungkook segera mengambil ponselnya yang tergeletak disampingnya mengirimkan pesan kepada sang sahabat yang berisikan bahwa ia kecewa kepada sang sahabat yang sudah menyakiti hati saudara sepupunya.

FLASHBACK OFF

Jungkook mengabaikan semua pesan jimin bahkan ia tak mengangkat telfon jimin padahal namja mungil itu sudah berkali-kali menghubunginya mencoba untuk memberikan penjelasan pada jungkook tapi tetap saja jungkook mengabaikannya.

Sementara ditempat lain seorang namja mungil tengah bersedih hati sesaat setelah ia membaca pesan dari sang sahabat didunia mayanya.

Namja dengan namja dengan senyum bulan sabit tersebut seolah kehilangan sebagian jiwanya sepanjang malam dia hanya menangis karena puluhan pesannya tak dihiraukan oleh jungkook. setelah hampir 3 jam dia menangis akhirnya dia mengetik pesan terakhir untuk sang sahabat.

"Jika dengan kematianku kau akan memaafkanku dan kembali menjadi seperti dulu lagi maka aku akan melakukannya".

Setelah mengirimkan pesan tersebut jimin berjalan keluar rumah menyusuri gelapnya malam dengan langkah kaki gontai dan juga pandangan matanya yang kosong. Namja mungil itu tak tahu harus berbuat apa ia merasa kosong saat jungkook mengabaikannya padahal ia tak pernah bertemu dengan sosok yang sudah menghadiahinya sebuah sweater lembut yang saat ini menempel pada tubuhnya, sebuah sweater berwarna biru muda dengan gambar seekor kelinci merah muda yang lucu.

***

Awal perkenalan mereka bisa dibilang cukup aneh, berawal dari sosial media yang akhirnya membuat keduanya dekat dan saling jatuh cinta.

Jimin sosok yang begitu periang dan jungkook yang begitu dingin mungkin bukan perpaduan yang pas menurut penilaian orang namun hati mereka sudah terikat dan mereka tak bisa terlepas dari ikatan tersebut.

"Jungkook buka pintunya" itu suara jennie, sejak tadi yeoja tan itu sudah menggedor pintu apartemen jungkook namun tak ada jawaban dari dalam. "Brengsek disaat seperti ini dia malah ngurung diri" akhirnya jennie berlari menuju lantai bawah untuk meminta kunci duplikat pada salah satu petugas resepsionis dan setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan yeoja tan itu segera menaiki lift menuju kamar jungkook.

Saat memasuki kamar jungkook pemandangan pertama yang ia lihat adalah kehancuran, semuanya hancur barang-barang berserakan dan dan terdapat seorang namja dengan penampilan yang luar biasa mengenaskan tengah duduk disudut ruangan terlihat seorang pemuda yang tampak mengerikan dengan tangan memegang botol minuman beralkohol dengan kadar tinggi.

Saat melihat keadaan saudaranya jennie hampir saja melupakan tujuan awalnya mendatangi jungkook. "Astaga jungkook, apa yang terjadi denganmu?". Jennie terlihat begitu khawatir melihat adik sepupunya terlihat begitu mengenaskan.

"Apa ini karena jimin? Apa yang terjadi?" jungkook tidak menjawab namun sepertinya Jennie mengerti apa yang ada dalam otak jungkook. "Jangan bilang kau mengabaikan dia karna hyung bilang dia menyakiti hati hyung?"namja dengan tato JM ditangannya itu hanya mengangguk.

"Dasar bodoh, jimin tidak bersalah" jungkook menatap jinnie seolah bertanya maksud dari ucapannya barusan. "Tadi dia bertanya kepada noona apa kita benar-benar saudara sepupu soalnya ada yang bilang pada jimin kalau noonamu ini adalah kekasihmu, dia takut kau mempermainkannya makanya noona bilang dia menyakiti hati noona karena dia tidak percaya dengan noona " jungkook terdiam mencoba mencerna semua yang dikatakan jennie hingga akhirnya jungkook bangkit dari duduknya berniat menghubungi jimin namun nihil ponsel jimin tak bisa dihubungi.

Tubuh tegap jungkook mendadak kaku saat melihat siaran ditelevisi dimana terlihat seorang namja dengan darah yang mengalir diseluruh bagian tubuhnya, jennie berniat mengganti chanel berita tersebut namun jungkook melarangnya hingga terlihat beberapa orang polisi membalik tubuh namja itu dan seketika tubuh keduanya menegang "PARK JIMIN" tanpa menunggu lama jungkook langsung melesat keluar menuju tempat kejadian untuk memastikan bahwa apa yang dia lihat tadi tidak benar.

Park Jiminnya benar-benar melakukan ancamannya, tidak-tidak itu tidak mungkin jungkook mungkin tidak mengenal jimin secara langsung namun jungkook tahu pasti jimin tidak akan melakukan hal sebodoh itu.

Tapi ada satu hal yang jungkook tidak ketahui soal jimin yaitu jimin mencintai jungkook dan jimin akan dengan suka rela melakukan apapun untuk jungkook meski dia harus MATI.

"Ini tidak mungkin" satu kalimat keluar dari mulut jungkook saat ia melihat melihat sendiri dengan kedua matanya dimana sahabat yang ia kenal didunia maya kini tengah terbaring kaku dengan tubuh pucat pasi. "Mustahil, kau melakukannya? tapi kenapa?" jika boleh jujur jungkook masih belum begitu percaya namun dia benar-benar jimin, jungkook sering video call dengan jimin jadi dia tahu persis bagaimana wajah jimin.

"Mochi bangun" jungkook menggoyang-goyang tubuh mungil yang sudah kaku itu berharap sosok dihadapannya mau membuka mata dan memberinya sapaan seperti biasa kepada jungkook, namun semua orang tau jika orang yang sudah mati tidak akan pernah bisa membuka matanya kembali.

Kali ini jungkook hancur, hancur dalam artian yang sebenarnya. Tidak akan ada lagi senyum indah bulan sabit milik jimin dan tak akan ada lagi suara cempreng jimin yang akan membangunkannya setiap pagi dan tidak akan ada lagi ornag yang mengiriminya ratusan sticker saat tengah malam.

Sejak kehilangan jimin, jungkook menutup semua akun media sosialnya dan menjalani sisa hidupnya dengan bayang-bayang jimin. Hanya ada jimin disetiap hembusan nafasnya, namja yang sangat ia cintai namun tak bisa ia miliki bahkan sebelum ia bisa mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya.

"Selamat pagi batu dan selamat ulangtahun, hari ini aku datang lagi" jungkook selalu memanggil jimin dengan sebutan batu karena jimin tipe orang yang susah dibantah dan juga keras kepala karena itulah jungkook selalu memanggil jimin dengan batu.

"Apa kau bosan melihatku? aku merindukanmu batu sangat merindukanmu, padahal sudah hampir satu tahun kau pergi tapi tetap saja aku tak bisa mengalihkan hatiku untuk yang lain" jungkook tersenyum seakan mengejek dirinya sendiri yang begitu bodoh dimana kebodohannya itu membuat dirinya kehilangan orang yang begitu ia cintai.

Jungkook menyempatkan diri untuk mengusap nisan dengan tulisan park jimin dan tak lupa memberikan bunga bridal-wreath bunga kesukaan jimin yang jungkook datangkan langsung dari negara asalnya yaitu corsica, perancis

"Aku sangat mencintaimu, kau bisa memukulku sepuas hatimu jim asal kau mau kembali lagi, jangan menyiksaku seperti ini jim, aku sudah tidak sanggup lagi jika harus terus hidup tanpamu jim" jungkook mengeluarkan sebuah botol kecil dari sakunya dan tersenyum memandang tempat peristirahatn jimin kemudian berucap "Jika kau tak ingin kembali maka aku yang akan menyusulmu sayang".

Setelah mengatakan itu jungkook meminum cairan yang ada dalam botol berukuran kecil itu dan berbaring memeluk pusara milik orang yang dicintainya "Setelah ini kita akan bertemu lagi sayang, i love you" jungkook menutup kedua matanya dan bibirnya menyungingkan sebuah senyum yang sudah lama hilang dan setelah itu terlihat sosok mungil dengan pakaian serba putih tengah tersenyum sendu menatap sosok tinggi yang kini sudah terbaring tak bernyawa.

"I LOVE YOU TOO"


jgn lupa comment syang....

KookMin Universe - KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang