Because you are my Daddy.

3K 257 36
                                    


Happy reading 💜

"Hiks.. dad, where are you?" Jimin berdiri di balkon sembari memandang lurus kota Seoul. Ia terisak, hati kecilnya menginginkan seorang ayah di sampingnya. Ia tersenyum miris saat mengingat perlakuan ibunya yang begitu jahat.

Jimin sendiri, Jimin sakit. Jimin tidak tahan dengan kehidupannya yang semakin kacau. Air mata terus mengalir lembut di pipinya. Jimin menangis, mencengkram kuat pembatas balkon sembari menundukkan kepalanya.

"Daddy, i miss you."

🖤🖤🖤🖤🖤🖤

"Hey, bangun. Cepat mandi dan bersihkan rumah, sekarang!" Wanita itu terus membangunkan Jimin dengan kasar.

"Ahh wait mommy, Jimin akan segera turun ke bawah." Jimin mengerjapkan matanya berulang kali, sesekali mengup lebar. Ia duduk sembari mengucek matanya yang masih mengantuk.

"Kalau kau tidak ke bawah juga, mom hukum. Cepat! Ada tamu yang akan datang!" Wanita itu melenggang pergi keluar dengan keadaan kesal. Jimin mendengus kecil.

Jimin berdiri dari ranjangnya, memakai sendal tidurnya dan berjalan pelan menuju jendela. Ia membuka tirai, memandang lesu ke depan sembari menintikkan air matanya.

Jimin menggelengkan kepalanya, cepat cepat menghapus air matanya yang tidak mau berhenti mengalir. Ia segera turun ke bawah untuk membersihkan rumah.

"Ahh, lelah sekali. Kenapa mom tidak mencari pembantu yang banyak agar rumah ini benar benar keurus." Setelah selesai membersihkan rumahnya, Jimin duduk di sofa sambil mengatur nafasnya. Ia terpejam, memijat kepalanya yang terasa pusing.

"Jimin! Cepat mandi! Ada tamu penting yang akan datang sebentar lagi! Cepat!" teriak Mrs. Park dari arah taman.

"Siapa mereka mom?!" Jimin sengaja meninggikan suaranya, takut mama Park tidak mendengarnya.

"Jangan banyak tanya, cepat mandi!" Jimin memutar bola matanya malas, berdiri dari sofa dan berjalan sambil menghentakkan kakinya ke lantai atas.

Setelah masuk kamar, Jimin berjalan ringan menuju bathroom. Jimin segera menampung air hangat di bathup. Tidak lupa untuk menyalakan aromatherapy untuk menenangkan pikirannya.

🍂🍂🍂🍂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍂🍂🍂🍂

"Selamat datang Tuan, Nyonya. Silahkan masuk." Pelayan itu menyambut kedatangan keluarga Jeon dengan ramah. Ia membungkukkan badannya sembari menyuruh mereka masuk.

Setelah mendudukkan diri mereka di sofa ruang tamu, pelayan itu segera memanggil Mrs. Park.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KookMin Universe - KookMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang