#13 - Kecemburuan

4.1K 468 87
                                    

SHADING FATE

Chapter 13

Kecemburuan

.

.

.

Hinata duduk termenung di kursi makannya. Bahkan Kare yang tadi dipanaskan, dibiarkan mendingin dan terabaikan. Itu karena rasa laparnya sudah menguap tak bersisa.

Wanita cantik itu memejamkan matanya. Ia kembali meresap semua kata-kata Sasuke sebelumnya.

Sebenarnya ia paham jika itu mengenai Sakura. Meski kecewa tapi dirinya tahu bahwa Sasuke tak bermaksud membohonginya. Hanya saja, gosip yang terlanjur menyebar di kantor adalah pemicu utama kekesalannya hingga ia tak mampu lagi untuk mencoba mengerti keadaan pria itu.

Hinata meletakkan sumpitnya dengan kasar dan berdecak. Sisa kemarahannya masih menguasai egonya. Hingga ia tak tahu caranya berdamai dengan pria itu.

.

.

Setelah mencetak jadwal kegiatan Sasuke untuk seminggu ke depan, Hinata mengembuskan napasnya dengan lega. Akhirnya salah satu tugasnya selesai.

Ia meraih kertas yang baru saja keluar dari printer lalu memasukannya ke dalam map plastik transparan. Kini, tantangan tersulitnya adalah bertemu sang atasan yang tak lain kekasihnya sendiri di dalam ruangan.

Sekali lagi, Hinata mengembuskan napasnya. Kemudian ia bangkit dan berjalan menuju ruangan Sasuke.

Tanpa lupa, Hinata mengetuk pintu dua kali baru dia akan membukanya. Wanita itu mendapati Sasuke sedang sibuk berkutat dengan laptopnya. Meski begitu, ia tetap berjalan menghampirinya.

Hinata menyerahkan jadwal itu di atas meja Sasuke.

"Ini adalah jadwal Anda, Mr. Uchiha. Silakan untuk ditinjau ulang." katanya.

Sasuke hanya melirik sekilas map tersebut lalu matanya beralih menatap wanita cantik yang berdiri di depannya. Sorot matanya berubah teduh.

"Maafkan aku."

Hinata yang sejak tadi enggan bertukar tatap dengan pria itu, secara reflek menoleh padanya. Ia tercenung sesaat dengan apa yang Sasuke katakan. Karenanya dia masih bergeming tanpa mampu bersuara.

"Berhenti marah padaku, Hinata. Aku tidak tahan. Sumpah! Kita ... Tidak perlu seperti ini." kata pria itu lagi.

"Menjaga jarak saat ini adalah yang paling tepat." sahut Hinata. Wajahnya tak menampakkan ekspresi apa pun. Seolah ia tidak terpengaruh oleh ucapan pria itu.

Kening Sasuke berkerut. Ia benar-benar jengah dengan sifat keras kepala kekasihnya yang sulit diluluhkan.

"Tidak, Hinata. Jangan." gumamnya.

Hinata bergeming saat Sasuke berdiri dan berjalan menghampirinya. Mata mereka saling bertautan. Dan ia dapat melihat kerinduan yang begitu besar di dalam pancaran bola matanya.

Jarak keduanya cukup dekat. Hinata hampir luluh saat mencium wangi parfum pria itu.

Dengan sedikit keberanian, Sasuke mengulurkan kedua tangannya untuk mendekap Hinata. Meskipun terasa kaku tapi pria itu tak mampu untuk menghentikannya.

SHADING FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang