#21 - Keputusan

2.6K 338 17
                                    

SHADING FATE

Chapter 21

Keputusan

"Apa kau yakin akan tetap datang?"

"Haku, bisa tolong ambilkan aku air?" kata Sakura pada sang penata rias pribadinya.

"Tentu saja, Sayang," sahut Haku yang kemudian beranjak ke dapur untuk mengambil air untuk artis favoritnya.

Begitu Haku pergi, Sakura melirik sahabatnya yang sudah sejak siang datang ke apartemennya untuk membahas undangan acara inagurasi U-star. "Jika aku tidak berniat hadir, maka aku tidak perlu repot memanggil Haku untuk meriasku," kata Sakura.

"Tapi kau yakin akan baik-baik saja?" tanya Anko lagi. Ada kecemasan di dalam matanya saat menatap Sakura.

"Apa maksudmu?"

"Tentu saja Sasuke dan wanita itu. Aku yakin mereka akan datang bersama. Sialan. Setelah Sasuke memarahiku, Hinata pasti senang!" Anko berdecih.

Sakura tahu cerita itu. Dia juga tidak percaya Sasuke bisa melakukan itu demi membela kekasihnya. "Kau sendiri yang mulai membicarakannya," kata Sakura.

Secara bersamaan, Haku datang dengan dua botol air mineral di tangannya lalu menyodorkannya pada Sakura. "Minumanmu, Sayang."

"Terima kasih."

Tak lupa, Haku juga memberikan satu untuk Anko. "Dan ini untukmu."

"Terima kasih, Haku," balas Anko.

Haku kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya; merias wajah cantik Sakura.

"Tapi apa pun itu, kuharap kau tidak perlu datang," kata Anko lagi.

"Aku akan tetap datang. Bagaimanapun, aku memiliki kontrak dengan Uchiha. Dan soal Sasuke ..." Sakura menundukkan pandangannya. Dia teringat ketika datang ke rumah Mikoto lalu wanita itu menolaknya. Satu-satunya pendukungnya, kini telah lepas dari genggamannya. "Biarkan ini menjadi kesempatan terakhirku."

Anko menghela napasnya. Inilah Sakura yang dia kenal; keras kepala dan pantang menyerah. Dan setelah rapat beberapa waktu lalu, dia sendiri agaknya mulai enggan untuk mencampuri urusan Sasuke.

.

.

.

Setelah selesai berdandan, Hinata bangkit dari meja rias dan menuju lemarinya untuk memilih tas yang hendak ia gunakan.

Saat asyik memilah, ia mendengar bel apartememennya berdentang. Tanpa menunggu lama, ia segera beranjak untuk membukakan pintu.

"Sasuke?"

"Hei," sapa pria itu.

"Kupikir kita sudah sepakat untuk bertemu di lobi," kata Hinata sembari mengayunkan pintu lebih lebar agar Sasuke bisa masuk ke dalam.

"Ya. Tapi aku tetap ingin datang ke pesta bersama kekasihku. Tidak masalah, 'kan?" jawab Sasuke dengan seringai nakalnya.

Hinata mengerutkan kening melihat tingkahnya yang aneh. Ia enggan berdebat dan di saat yang bersamaan, dirinya juga tidak keberatan jika Sasuke datang menjemputnya.

SHADING FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang