tres

580 112 18
                                    

~pesadilla~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~pesadilla~

Senin, 25 November 2019

Seminggu setelah kejadian meninggalkan Papanya Soobin udah netapin bahwa dia bakal tinggal sendiri saja, bukannya dia tidak mau tinggal bersama keluarga tantenya atau kakeknya. Dia hanya tidak mau merepotkan orang lain.

Soobin berhenti, menatap rumahnya yang terletak di Apgujeong, tidak sebesar rumahnya di Gangnam-gu memang tapi terlebih cukup untuk dirinya sendiri. Lagipula daerah ini dekat dengan sekolahnya.

"Lo yakin pindah?"

Soobin mendengus, mendengarkan pertanyaan Junkyu untuk kesekian kalinya, pemuda itu tidak berhenti sejak mendengar keputusan Soobin sepulang dari pemakaman kedua orang tuanya.

"Kalau boong ngapain sekarang lo sama gue disini?"

Soobin geleng-geleng kepala menatap Junkyu yang langsung terdiam.  Dia sudah punya teman modelan Haechan, yang suka gak jalas dan sekarang sepupunya yang gak kalah absurd ini pindah ke Seoul.

"Daripada banyak nanyak mending bantuin gue bawa tuh box di bangku belakang mobil."

Junkyu mendengus dengan malas-malasan berjalan membuka pintu mobilnya dan mengambil box besar yang dimaksud Soobin, pemuda itu menyusul Soobin yang sudah masuk duluan ke rumah itu. Junkyu kira rumahnya masih berdebu dan berantakan tapi rumah itu justru tertata dengan rapi dan bersih, syukurlah dia gak usah beres-beres soalnya dia paling malas jika di suruh bersih-bersih.

"Gue ikut tinggal sini boleh gak sih?"

"Gak! Ngapain juga rumah lo jaraknya gak nyampek 10 kilo dari sini."

"Biar gue gak telat ke sekolah."

"Gue udah repot jangan bikin gue makin repot."

Setelah mengatakan itu Soobin pergi menuju kamar tidurnya di lantai atas, meninggalkan sepupunya itu yang kini menggerutu. Soobin tidak peduli.

🌑

~~~


Suara sirene memenuhi indra pendengarannya, salju yang semula jatuh seakan kembali menuju langit. Langkah kaki orang-orang yang berjalan seakan terbalik, waktu seakan berjalan mundur. Tapi pandangannya tertuju pada seseorang pemuda yang berdiri dihadapannya, dirinya melangkah maju mendekati pemuda itu hingga tidak ada lagi jarak antar mereka.

"Aku, percaya padamu."

"Karena ini aku, aku bisa mempercayaimu."

Setelah mengucapkan itu waktu seakan kenbali berjalan maju.

~~~

Chaewon membuka matanya kemudian terduduk di ranjangnya, dirinya bergegas mengambil buku dan bolpoinnya.

'17 Februari 2020
Malam hari turun salju, aku berpelukan dengan

Chaewon menghentikan kegiatan menulisnya, dia lupa wajah siapa yang ada di mimpinya tadi.

seorang pria. Namun aku lupa wajahnya. '

"AH GILA!!"

Chaewon menutupi wajahnya dan menjatuhkan kembali tubuhnya, kakinya menendang ke sembarang arah hingga suara pintu dibuka mengalihkan perhatiannya.

"Kak, habis mimpi apa kamu?"

Chaewon menurunkan tangannya dari wajahnya, melihat sang Ibu yang kini sedang membuka jendela kamarnya.

"Masa aku pelukan sama cowok."

Yoona langsung terdiam dan berbalik menatap anak perempuannya.

"Siapa?"

"Gak tau."

Chaewon berjalan menuju ibunya yang kini sibuk menata buku-buku Chaewon. Ah iya dia lupa membereskan meja belajarnya kemarin malam.

"Kebanyakan nonton drakor kamu."

Yoona mengelus surai coklat anaknya dan mendudukan putrinya itu di sebelahnya.

"Aku gak suka nonton drama romance, tapi kalau kayak Vagabond aku suka."

Yoona tertawa mendengar jawaban Chaewon, kalau dilihat lebih jeli Chaewon itu agak berbeda dengan remaja perempuan lainnya. Chaewon gak suka belanja, gak suka pake make up berlebih, bahkan gadis itu lebih banyak menyimpan komik daripada novel. Soal musik Chaewon hanya suka musik dan makna lagunya bukan penyanyinya.

"Kamu cepetan mandi, keburu siang gak mau bantu ibu di toko?"

"Iya bu."

Yoona berbalik menghadap sang anak sebelum menutup pintu.

"Ada tetangga baru sebelah rumah, kayaknya satu sekolah sama kamu."

Wanita itu tersenyum kemudian menghilang dibalik pintu. Chaewon mengintip ke arah jendela, benar saja ada dua orang yang kini seperti sedang berdebat, Chaewon kayak kenal salah satunya.

"Junkyu gak sih?"

~pesadilla~

the mamá

Kim Yoona

Yoona masih pantes buat jadi temennya Chaewon:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoona masih pantes buat jadi temennya Chaewon:(



NB: Mulai sekarang kalau ada tanda '~~~ ' itu berarti udah masuk mimpinya Chaewon ya.

pesadilla | Kim ChaewonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang