4.| memeluk

108 24 5
                                    

Karena chapternya masih sedikit, pastikan kalian masukkan ke library kalian, agar kalau notifikasinya up bisa muncul!

Selamat receh

[]


Tidak butuh waktu lama untuk menyiapkan persiapan. Hari yang di tunggupun tiba, Jungoo dan Aerin melangsungkan pernikahan dengan tertutup dan tidak semegah pernikahan di luar sana.

Sebenarnya keluarga Aerin menyiapkan pernikahan yang tidak biasa, tapi karena Aerin tahu keluraga Jungoo tidak akan hadir, jadi konsep pernikahannya sederhana.

Persiapan semula di rancang dengan sedetail dan serapi itu pupus tidak terpakai. Mau bagaimana lagi, ibu Aerin akhirnya setuju dengan permintaan sang putri untuk menikah dengan cara sederhana.

Baju pernikahan pun bisa di bilang tidak terlalu mewah, persis seperti seorang yang sedang menghadiri pernikahan dan bukan mereka yang akan menikah.

Tapi tidak bisa di pungkiri, mereka masih tetap tampan dan cantik dengan balutan dress putih dan Aerin dengan rambutnya yang tergerai di tambah hiasan bunga di atas kepalanya. Sungguh Tuhan menciptakan mereka memang seindah itu.

"Aku merasa gugup" celetuk Aerin masih duduk sambil menunggu riasannya selesai.

"Apa yang kau gugupkan? Ini hari bahagiamu, itu termasuk aku juga merasa bahagia." Goda Jungoo menampilkan gigi kelincinya.

"Situasi seperti ini saja kau masih membuat candaan Jung, tata rambutmu kita akan mulai sepuluh menit."

Aerin dan Jungoo masih menunggu riasannya selesai, tiba-tiba di kagetkan dengan suara anak kecil berlari mengahampiri mereka berdua. Dengan girang, dia melompat-lompat kecil melihat kakaknya melakukan riasan pada wajahnya. Dia sedikit terganggu dengan gaun putih yang menempel pada tubuhnya. Bahkan itu membuatnya sedikit kewalahan untuk berjalan karena gaunnya terlalu panjang. Song Ara, gadis cantik dan centil itu masuk menyelinap ke dalam ruangan tempat kakaknya sekarang. Dia juga tidak bisa tidur dari semalam setelah mengetahui kakaknya akan menikah hari ini.

"Wahhh cantik sekali adik eonni, terlihat seperti princess Elsa. Tidak, lebih mirip putri Cinderella, tapi gaunnya sedikit berbeda." Raut wajah Ara berubah ketika Aerin mengomentari gaun yang di pakainya. Ara sedikit manyun karena kakaknya tidak memuji gaunnya bagus.

"Jadi gaun Ara tidak bagus?" Sepertinya Ara akan menangis jika Jungoo tidak berbicara.

"Maksud eonni, Ara memakai gaun yang berbeda dari kedua putri itu, mereka memakai gaun berwarna biru sedangkan Ara memakai warna putih, itu tetap cantik di tubuh mungilmu." Senyum Jungoo memegang pipi putih Ara, melihat gadis kecil itu sudah ikut memperlihatkan garis simpul di bibirnya, detik itu juga Ara langsung memeluk Jungoo dengan erat.

"Aku mencintai oppa." Sebelum Ara menenggelamkan tubuh mungilnya dalam dekapan Jungoo.

Aerin melihat kedekatan Ara dengan Jungoo membuat hati dan perasaannya tenang. Aerin tahu Ara tidak banyak menyukai orang lain selain ibunya dan dia. Ara sedikit sensitive dengan orang baru jika seorang itu baru dia temui. Tapi sekarang Aerin tahu Jungoo mampu membuat Ara menyukainya dengan cepat. Terbukti dengan pelukan yang di berikan Jungoo dan balasan Ara, menandakan jika mereka benar-benar cocok. Tidak tahu dari mana datangnya bulir bulir itu menetes dari pipi putihnya yang baru saja selesai di rias, Aerin terharu melihat kedekatan Adik kecilnya itu.

"Jadi eonni di lupakan?" Ara mendengar kakaknya itu, segera berlari memeluknya dengan rasa sayang.

"Tapi eonni dan oppa harus tetap memberi Ara anak seperti waktu Ara bayi dan Ara minta lima, oke!."

TRAP LOVE |JKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang