Sakit

271 68 9
                                    

"Jiya!"

Jiyeon mendelik galak. Masih tidak terima diberi panggilan baru begitu. Sedangkan yang memanggil, Taehyung, tampak acuh. Kembali mendekati Jiyeon dengan senyum lebar kemudian langsung merangkul bahu sang perempuan.

"Bagaimana? Aku menepati janji untuk tidak menjemputmu dengan Paman Jang, kan?"

Melihat tangan Taehyung yang bertengger di pundak, serta-merta Jiyeon melepas tak sudi. "Iya. Tapi tidak perlu merangkul juga!" seru Jiyeon sengit.

Setelah lebih dari satu jam perjalanan diiringi celoteh Taehyung yang berbicara banyak hal, Jiyeon akhirnya bisa menghirup kebebasan. Museum yang mereka datangi jauh sekali. Benar-benar di ujung kota Seoul.

Waktu tau jika harus menempuh jarak jauh, Jiyeon langsung sengit. Meminta penjelasan Taehyung dengan tuduhan cari kesempatan. Tanpa menutupi sedikit pun, Taehyung mengiyakan. Membuat Jiyeon kian naik pitam.

Untung saja ada Jisoo dan Jimin yang membantu Taehyung meredakan pitam Jiyeon, sehingga perempuan galak itu tetap mau berangkat. Lebih menyebalkan lagi, Jisoo dan Jimin sempat menggoda kala Jiyeon masuk ke dalam mobil mewah Taehyung.

Tanpa menoleh ke belakang, Jiyeon berjalan cepat masuk ke dalam. Sedangkan Taehyung sibuk menangkap objek yang menarik mata. Arah lensa Taehyung terhenti, menampilkan punggung sempit Jiyeon yang kian menjauh. Tanpa sadar Taehyung membidik beberapa kali. Pemandangan Jiyeon yang menuju ke arah museum dengan latar pegunungan tampak begitu indah.

Senyuman Taehyung terkembang lebar. Pria itu berlari kecil menyusul Jiyeon kemudian meraih tangan sang gadis masuk genggaman. Seketika Jiyeon terkesiap, melepaskan genggaman mereka dengan bantingan keras.

"Ish! Jangan pegang-pegang!"

Tidak peduli dengan nada marah Jiyeon, Taehyung mengacungkan kedua ibu jari di depan wajah kemudian memuji Jiyeon. "Jiya, kau cantik!"

"Jangan memanggilku begitu!"

Kemudian mereka masuk ke dalam. Masih sama seperti yang pertama, Jiyeon mencatat berbagai hal dan Taehyung yang memotret objek. Tak berlangsung lama karena museum jauh lebih kecil daripada yang ada di pusat kota. Satu jam saja cukup bagi mereka mengelilingi seisi museum.

Suasa museum tampak lengang. Jelas saja, ini akhir pekan. Siapa gerangan yang menghabiskan hari yang cerah dengan bermain dan belajar sejarah. Tentu saja orang akan lebih memilih menikmati pantai cerah atau piknik di taman bersama keluarga.

Karena lelah, Jiyeon mendudukkan diri di salah satu gazebo yang ada di luar. Beberapa kali mengipasi diri dengan tangan. Keringat membanjiri dahi Jiyeon hingga membuatnya mengkilap. Baru saja hendak menyeka, sebuah benda halus sudah terlebih dahulu mengambil peran.

Mata Jiyeon terangkat, menemukan Taehyung yang menyeka keringat di dahinya dengan sapu tangan biru laut yang lembut.

"Ayo pulang?"



ㅤㅤ
ㅤㅤ



•••
ㅤㅤ
ㅤㅤ





ㅤㅤ


Sepanjang perjalanan, Jiyeon tertidur karena tidak mau terlibat obrolan apa pun dengan Taehyung. Setelah kejadian Taehyung yang menyeka keringatnya, Jiyeon jadi canggung sendiri. Padahal Taehyung bersikap biasa saja tapi Jiyeon malah berusaha menghindari bahkan membentak beberapa kali demi menutupi kegugupan yang melingkup.

Jantung Jiyeon berdetak sangat abnormal. Sampai Jiyeon takut meledak. Sialan memang Kim Taehyung itu, sudah seenaknya berbuat. Lagi-lagi Jiyeon dibuat geram dengan kelakuan ajaibnya.

[ ✓ ]Saling; ーKim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang