Isi surat

188 52 28
                                    

Semenjak kejadian surat Taehyung, hubungan Jiyeon, Soojung, dan Jieun memburuk. Jiyeon yang masih terlalu marah, Soojung yang tidak berdaya, dan Jieun yang terlalu susah memulai. Perpaduan yang sangat pas karena dengan begitu mereka seterusnya akan seperti itu.

Jiyeon sendiri bingung, ia tak ingin terlalu lama marah pada Jieun. Akan tetapi perasaan kecewa karena terhianati lebih menggerogoti isi hati. Jiyeon sekarang tak dapat memungkiri jika ia menyukai Taehyung. Dengan keadaan Jieun yang juga menyukai Taehyungーawalnya Jiyeon gamangーJiyeon memilih untuk tetap melanjutkan perasaannya meskipun mereka tak bisa bersama.

Di sisi lain, Soojung bingung harus berada di pihak mana, akan tetapi perasaan kecewa yang turut membayangi membuatnya memilih bersama Jiyeon. Namun tak dapat dipungkiri, Soojung merasa iba dengan Jieun.

"Taehyung!"

Masih pagi, tapi Jiyeon sudah mendengus sebal. Ditatapnya Oh Seunghee tajam. Akan tetapi gadis itu acuh dan tetap berjalan melenggokkan badan menuju ke arah Taehyung yang tak peduli. Perasaan senang yang aneh menyeruak ke dalam hati Jiyeon, menimbulkan seringai puas di bibir tipisnya.

Oh Seunghee yang malang. Sudah lama sekali mencoba menarik perhatian, tetapi sang pangeran malah kini lebih suka dengan Nona Manisnya yang baru, Park Jiyeon. Terselip bangga dalam diri Jiyeon, membuatnya terkikik kecil hingga menimbulkan kerutan di dahi Soojung.

Seunghee berdecak sebal manakala Taehyung menghempas kasar tangannya yang memegang pundak Taehyung. Gadis genit itu merengut kesal dengan wajah dibuat imut. Benar-benar membuat Jiyeonーyang sedaritadi melirik ke bangku belakangーingin melempar buku yang sedang ia baca.

"Kenapa, Kim ?! Apa karena Park Jiyeon?!"

Bunyi buku yang ditutup kasar langsung terdengar ke sepenjuru kelas waktu namanya disebut secara tak sopan. Park Jiyeon menoleh sadis, menghadap langsung ke arah Oh Seunghee yang balas menantang. Diam-diam Jiyeon mendengus, sama sekali tidak level jika harus ribut dengan Seunghee.

"Bukan urusanmu," sengit Taehyung tak peduli. Masih meletakkan kaki di atas meja, asik bermain PSP dengan Yuta dan Bobby yang juga tak peduli, seolah Seunghee transparan sama sekali.

"Apa lebihnya Park Jiyeon dibanding aku?!"

Soojung yang mendengar sahabatnya dihina pun menyeringai kesal. Gadis itu kini turut menolehkan kepala ke arah Seunghee yang masih saja mengoceh menghina Jiyeon.

Tidak tahan lagi, Jiyeon pun berdiri menghampiri dengan langkah berderap. Matanya menyala marah menghunus Seunghee yang tak gentar di atas pijakan kaki. Oh, Seunghee belum tahu saja jika selain julukan merpati yang diberikan Taehyung padanya, Jiyeon terkenal sebagai singa betina yang galak luar biasa.

"Mau apa kau?!" tantang Seunghee membuat Jiyeon terkekeh gemas. Ingin menenggelamkan gadis itu ke Sungai Nil yang ada di Mesir.

"Kau yang mau apa! Sudah membuat keributan, dasar tidak tau malu!"

Mau tak mau emosi Seunghee tersulut. Hampir saja gadis itu menjenggut rambut kelam Jiyeon jika tidak segera ditepis kasar oleh Jiyeon sendiri.

"Apa?! Mau menjambak?! Coba saja kalau bisa!"

Mata Seunghee membeliak tak percaya. Kedua tangannya mengepal di samping tubuh, geram. Jiyeon tertawa sinis melihatnya.

"Pergi kau dari sini. Tidak lihat semua teman kelasku tidak nyaman dengan kehadiran parasit sepertimu?" bentak Jiyeon sadis.

"Aku tidak punya urusan dengan mereka."

"Kau membuat keributan, Oh Seunghee," geram Jiyeon lantaran Seunghee masih saja tidak sadar diri. "Bahkan Taehyung saja muak dengan kehadiranmu!"

[ ✓ ]Saling; ーKim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang