6.Curhatan Deva

152 25 0
                                    

Nazwa menyusuri koridor sekolah dengan senyum yang belum juga sirna.

Nazwa menoleh pada sosok wanita yang seusianya, wanita itu tengah berlari menghampiri Nazwa

" Huuhh " hembusan nafas wanita itu

" Deva kenapa? Telat? Kan baru jam 7 kurang 5 menit " tanyanya dengan raut wajah polos

Deva menjitak kepala Nazwa " ck, nggak Na. dasar masih aja polos. Gue mau nanya sama lu "

Nazwa mengerutkan dahinya seolah binggung " Nanya apa "

Deva menarik lengan Nazwa ke arah kantin nampaknya suasana kantin memungkinkan Deva untuk bertanya mengenai Gilang pada Nazwa

" duduk " titah Deva. Nazwa pun menurut

" mau nanya apa? " tanya Nazwa

Deva nampak binggung bagaimana ia memulai bertanya mengenai Gilang

" hmm.. Soal gil..gilang " ucap Deva gugup

Nazwa kembali mengerutkan dahinya " Gilang ? "

" iya, lu suka sama Gilang? " tanya Deva pelan

Nazwa tergelak dengan pertanyaan dari Deva. Apa suka Gilang? Entah lah sejauh ini Nazwa hanya menganggap Gilang teman dekatnya.

" nggak " ucapnya melihat raut wajah Deva terlihat berbinar

" Deva suka sama Gilang? " tuding Nazwa

Deva menundukkan kepalanya, ia malu untuk menjawab pertanyaan dari Nazwa dengan Ragu ia meng'iya'kan pertanyaan Nazwa

" iya " Deva menundukkan kepalanya lantaran Malu

Sontak membuat gelak tawa Nazwa pecah, ia tidak menyangka pada Deva yang memiliki sifat Cuek pada Pria ternyata diam diam menyukai Gilang dan Deva mulai menundukkan kepalanya, lagi.

" Nana ga nyangka Deva suka sama Gilang " disela tawanya Nazwa berucap

" Nana " suara berat nan Familiar bagi Nazwa terdengar. Siapa lagi kalo bukan suara Gilang

" Omaygot.. suara Gilang " Batin Deva. Detak jantungnya mulai tak karuan mendengar suara Gilang

Deva semakin tidak berani melihat Gilang. Pasalnya Nazwa sudah tau bahwa ia menyukai Gilang.

" Gilang " ucap Nazwa berbinar. Gilang menghampiri Nazwa seraya mengacak rambut Nazwa

Deva yang melihat keakraban keduanya membuatnya iri. Deva tidak terlalu akrab dengan Gilang maka dari itu Deva hanya bisa mengagumi Gilang diam diam

Gilang melihat kesamping Nazwa dan mendapati Deva yang sedang menunduk

" Deva " suara lembut Gilang mampu membuat Deva mendongak Ragu

" ah, iya " Deva pun memperhatikan Gilang yang tersenyum padanya dan ia membalas senyuman Gilang

" Gilang, Dev.. " Deva membekap mulut Nazwa. Ia tau Nazwa akan memberi tahu Gilang tentang perasaannya.

Gilang hanya mengerutkan dahinya seolah menunggu Nazwa berbicara namun Deva menyumpal mulut Nazwa seolah Gilang binggung akan tingkah keduanya

" Apa " tanya Gilang

" ah, gue ke kelas dulu ya, Lang " ucap Deva menarik Nazwa dari hadapan Gilang

--

Kini Deva dan Nazwa berada didalam kelas, Nazwa mendudukkan bokong lalu mengambil ponsel sedangkan Deva tampak binggung

Deva melirik meja depan Nazwa yang tengah sibuk bermain game memasak di ponselnya.

" Na "

" Hmm " Nazwa tak tertarik menoleh ke belakang

" lu jangan bilang ke Gilang ya kalo gue suka dia " ucap Deva ditelingga Nazwa

Sontak membuat Nazwa menoleh ke arah Deva " kenapa? " raut wajah polos Nazwa membuat Deva geram padanya

" Gue malu Nazwa asyaqilla "

Nazwa hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O' dan menganggukan kepalanya paham

Selang beberapa menit datang dua sahabat Nazwa. Naya dan April keduanya menyapa Nazwa dan Deva yang tengah duduk di kursi

" Pagi Nana "

" Pagi Deva " ucap April dengan senyum ceria

Naya melihat Deva yang mendekatkan wajahnya pada telinga Nazwa sontak membuat Naya binggung

" lagi ngomong gue ya? " tuding Naya pada Deva dan Nazwa

Nazwa yang dituduhpun menoleh pada Naya sontak membuat mulutnya membuka

" Nggak, Nana Lagi ngom.. " Deva kembali menyumpal mulut Nazwa membuat April dan Naya saling berpandangan menyelidik kedua sahabatnya ini

***

Jangan lupa Vote⭐

Maaf ya banyak Typo disetiap Chapter 😅

@pipiiiitt_ follow ig aku guys..

Nazwa Asyaqilla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang