"Shilla masih deket sama Daren ya?"
Aku hanya menggumamkan pertanyaan itu sejak tadi. Sejak kami pacaran, aku jadi mengenal Shilla. Namanya Ashilla Nevada, teman dekat Daren yang setahuku juga menyukai Daren tapi anehnya laki-laki itu malah mendekatiku.
Hari di mana kami putus adalah saat Shilla masuk rumah sakit karena penyakitnya kembali kambuh. Sekitar dua minggu setelah itu, Daren tidak masuk sekolah seperti ditelan bumi. Awalnya aku tidak penduli tapi sekarang aku tahu kenapa dia begitu.
"Hei!"
Aku mendongak lalu menurunkan pandanganku dengan malas. Kenapa dia kemari?
"Ngapan ke sini? Latihannya kan udah selesai."
"Lo masih mikirin yang kemarin?"
"Nggak."
"Jangan bohong, kalau masih kepikiran jangan diperjelas daripada bikin sedih lagi."
"Kenapa lo gak jujur aja sama gue?"
"Gak pa-pa."
"Sengaja?"
"Heem."
"Oh ya udah."
"Shilla sakit waktu itu, lo tahu kan? Dia butuh gue."
"Dia suka sama lo."
"Iya."
"Tapi kenapa lo suka sama gue? Gak kasihan sama Shilla? Dia kenal lo duluan daripada gue."
"Ya emang sukanya sama lo masa mau maksa suka ke orang lain? Meski lama, gak ada jaminan untuk bersama juga."
Iya juga sih.
"Udah jelas 'kan?"
"Anehnya kenapa lo putusin gue? Bisa aja kan bilang, gue gak akan ngelarang juga."
"Gue berniat pindah sekolah waktu itu karena pengobatan Shilla di Singapura, waktunya juga gak sebentar."
"Oh gitu."
"Kayaknya lo gak mau gue putusin waktu itu."
"Mau gue pukul pake sendok nih?" tanyaku seraya mengangkat sendok di tangan kananku tinggi-tinggi. Daren hanya melihatku sambil tekekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace, Fight, Repeat [END]
Short Story"Menurut gue mantan adalah pacar yang udah kadaluwarsa. Dan rasa mantanan lebih menantang daripada rasa pacaran." - Daren Copyright2020 by Renata Sayidatul