Sambil dengerin playlist diatas yah ❤️❤️❤️~°~°~°~
Aku sedang duduk sendiri sambil membaca bukuku, tiba-tiba saja ada pemuda yang duduk disampingku. Aku berusaha tidak memperdulikannya.
"Nama kamu Huang Renjun kan?" tanyanya padaku sambil menatapku dalam.
"Iya, ada apa yah" dahiku berkerut bingung.
"Kamu sayang diri kamu sendiri kan" dia terus menatapku intens.
Dahiku makin berkerut. "iya lah"
"Aku juga sayang kamu" ucapnya sambil tersenyum sampai matanya tenggelam.
Aku menatapnya kaget, aku pun membereskan barangku dan segera pergi.
"Hi, awas nanti jatuh cinta" teriaknya. Aku hanya berdecih sambil berjalan.
°°°°
Aku sudah terlambat masuk kelas, aku berlari sekencang mungkin. Dan ternyata kakiku tersandung, buku- bukuku jatuh berantakan semuanya. Ceroboh sekali Huang Renjun.
"Yaaampun" gerutuku.
"Berhati-hatilah" aku terkejut pemuda itu muncul lagi membantuku mengambil buku-bukuku yang berserakan.
Aku menatapnya tajam, ku ambil buku-bukuku dari tangannya. Dan berlalu pergi. begitu saja.
"Oh iya sama-sama yah" teriaknya.
Aku tidak peduli tidak mengucapkan terimakasih padanya.
°°°°
Deadline tugasku sudah menunggu. Aku harus segera menghardcase tugasku. Tapi antrinya panjang sekali. Tidak peduli aku serobot saja.
"Bapaak, tolong hardcaseku ini, Deadline tugasnya sebentar lagi habis waktunya" seruku.
"Tapi giliran si mas itu dulu dek" tunjuk bapak itu. Dan yang ditunjuk pemuda itu lagi. Aku menatapnya kaget.
"Yah karena yang menyerobot itu calon jodohku, baiklah manis aku persilahkan kamu untuk duluan" ucapnya dengan senyuman khasnya.
Aku melirik dirinya di belakang. Aku mulai berpikir bahwa dia sangat baik padaku. padahal aku sangat jahat padanya.
°°°°
Hujan deras menemaniku saat aku menunggu bus di halte. Aku menatap hujan itu lekat dan mengenadahkan tanganku. Tiba-tiba aku merasa air hujan itu tidak menetes ditanganku. Dan saat aku menengok, aku melihat pemuda itu tersenyum dan memayungiku.
"Payung untuk si manis agar tidak kehujanan" ucapnya masih dengan senyuman yang sama.
"Aku tidak mau menerimanya, kau ambil saja" ucapku sambil membuang muka.
"Tapi kau lebih membutuhkannya"
"Sudah kubilang aku tidak membutuhkannya" aku mendorong payung itu.
"Baiklah, aku akan meninggalkannya disini, semoga kau mau menggunakan yah"
Dia pun pergi dengan payung yang lain, aku sungguh tidak mengerti jalan pikiran pemuda itu, pemuda yang sampai sekarang tidak ku ketahui namanya.
°°°°
Aku mulai merindukannya, aku tidak pernah baik sama sekali padanya. Ku harap dia tidak membenciku. Tapi dia tidak menemuiku beberapa hari ini.
Aku menunggu di tempat biasa saat aku membaca buku. Awal aku bertemu dengannya. Tapi dia tidak napak sama sekali. Aku menunduk sedih.
Aku pergi melewati tempat kedua kita bertemu lagi dan lagi. Dia tidak ada.
Aku pergi ketempat ketiga. Dimana dia mau memberiku giliran lebih dulu. Dan dia tetap tidak ada. Aku merasa sangat sedih sekali.
Benar yah ada yang mengatakan jangan terlalu membenci seseorang karena kamu akan mudah mencintainya.
Aku berdiri di halte bus. Aku hanya menunduk sedih. Tiba-tiba saja hujan turun dengan deras. Dalam hati aku berharap dia berada disini sekarang.
Tanganku mengenadah memainkan air itu sambil memejamkan mataku. Membayangkan pertemuanku dengan pemuda itu. Aku tersenyum mengingat semua kenangan dengannya. Aku merasa kehilangannya sekarang.
"Ekhhem, Apa aku mengganggumu?"
Suara itu, aku membuka mataku dan yang pertama kulihat senyuman indah itu. Senyum itu membuatku ikut tersenyum lebar.
"Tidak, sama sekali tidak mengganggu" aku menggeleng cepat.
"Apa kau lupa membawa payung lagi?" tanyanya.
"Iya, aku lupa dan berharap seseorang memberikanku payung lagi" ucapku sambil tersenyum malu.
"Aku membawa payung untukmu lagi, mau pulang bersamaku" dia mulai membuka payung nya.
Aku menggangguk. "Iya aku mau pulang bersamamu, oh yah kita belum pernah berkenalan secara resmi, aku Huang Renjun". ucapku sambil mengulurkan tanganku.
Dia menyambut uluran tanganku. "Aku Lee Jeno, calon jodoh dari Huang Renjun, salam kenal" ucapnya sambil tersenyum manis.
Aku hanya bisa tertawa mendengar ucapannya. Aku menatapnya dengan senyuman manisku.
"Jadi sekarang kita pulang bersama, aku tidak mau jodohku ini sakit karena kedinginan" dia menggenggam tanganku dengan tangan hangatnya.
"Baiklah Jeno-ssi, ayo kita pulang sekarang" ucapku penuh semangat.
Lalu kami berjalan bersama dengan satu payung diringin rintik hujan. Sekarang aku menyadari jika aku sudah jatuh cinta padanya. Aku jatuh cinta pada pemuda bernama Lee Jeno.
~°~°~°~
Maaf abal-abal yah, lagi naikin mood guys
Jangan lupa votment yaah biar aku semakin semangat buat lanjutkan ffku selanjutnya. ❤️❤️❤️-tokki sonyeo-
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Story Of Noren
RomanceOneshoot story of Noren Cerita pendek noren dari berbagai jenis Song. -BxB-