Bagian IX : Aneh

19 3 0
                                    

Rakantara memang aneh. Sangat aneh. Atau mungkin saja akibat si Hamdani yang aneh itu. Rakantara yang biasa saja pada awalnya akhir-akhir ini berpikiran bahwa dirinya sangat aneh. Hatinya mulai tidak sinkron dengan logikanya. Logikanya sebelum di hari hujan itu ia membenci Dani. Sangat. Dani yang angkuh dan pembawa onar, si biang masalah di kelasnya, juga hidupnya. Namun siapa sangka pertemuannya di bawah teras perpustakaan kota di tengah terpaan hujan dan guntur, tiba-tiba saja tangannya tak sanggup untuk dikendalikan menggenggam tangan Dani.

Duh, jika ini akan berakhir dengan kisah percintaan antaranya dengan Dani kesannya klise sekali. Tidak pernah terlintas dalam pikirannya akan menjalani tipikal love-hate relationship.  Lucu sekali. Ah,  tidak-tidak. Rakantara tidak akan pernah memikirkan hal remeh temeh dan kisah cinta memuakkan khas remaja SMA yang dipenuhi gejolak hormon. Saat ini pikirannya harus fokus pada ambisi dan tujuannya. Terlebih semester depan ia akan menjadi siswa akhir SMA.

Sebisa mungkin ia menyusun rencana belajar yang kiranya efektif nanti, apalagi kemarin di hari ulang tahunnya ia sempat meminta kepada orang tuanya untuk ikut les tambahan, ia memutuskan untuk berhenti dari kegiatan futsalnya, ya meskipun orang tua Rakantara memberi kebebasan lebih kepadanya. Rakantara sudah mantap menentukan pilihannya kelak memilih Sastra Perancis.

Rakantara sangat suka membaca, apalagi dengan ketertarikannya dengan literasi asal Perancis, pun ia ingin menjadi penulis atau setidaknya wartawan. Kegemarannya pada karya Albert Camus dan Jean Paul Sartre, membuatnya kian berambisi untuk menuntaskan rasa penasarannya menyelami pikiran penulis idamannya itu. Jujur saja, meskipun besar kemungkinan baginya memilih jurusan yang lebih menjanjikan, namun hati Rakantara entah mengapa sangat menggilai sastra.

Tidak banyak yang tahu kegemarannya ini kecuali orang tuanya saja. Sejak kecil memang Rakantara telah dijejali berbagai bacaan, salah satunya bacaan asal Perancis. Orang tuanya saat mendengar hal ini pun tak banyak berkomentar. Mereka sangat menjunjung tinggi kebebasan, mereka merupakan dosen yang bekerja di universitas yang sama di bidang sains dan lebih berfokus pada penelitian.

Rakantara tidak punya saudara, namun ia juga tidak begitu dimanjakan oleh orang tuanya, sehingga tak jarang ketika Rakantara sendiri di rumah ia sudah terbiasa mengurus kebutuhannya sendiri tanpa asisten rumah tangga. Di rumahnya hanya terdapat beberapa pekerja kebun, selebihnya Rakantara yang mengurus.

Adapun kesendiriannya tak membuatnya kesepian, ia sangat menyukainya. Baginya tak akan ada gangguan ketika ia sedang membaca. Ia memiliki beberapa teman dekat, tapi saat menginjak SMA mereka masing-masing terpisahkan, sehingga Rakantara lebih sering menghabiskan waktunya untuk latihan futsal bersama teman-teman satu klubnya.

Pertemuannya kemarin bersama dengan Dani sebenarnya menyisakan pertanyaan. Bukan tentang genggaman tangannya. Melainkan Dani yang dilihatnya sering menghindari kontak mata, entah masalah apa yang sedang dihadapinya. Rakantara sebenarnya tak ambil pusing dengan masalah akademik, hanya terkadang Dani yang sering membuatnya jengkel hingga terpaksa ia meladeninya. Dani yang ia kenal begitu cerewet dan sangat suka mendebat siapapun. Bukan Dani yang pendiam.

Rakantara sedikit merasa kehilangan dengan lawannya di kelas. Genggaman tangan yang diberikannya kemarin adalah penyemangat bagi Dani yang dilihatnya terus menunduk lesu. Ia bingung harus berbuat apa saat itu. Syukur baginya Dani tidak marah, segera setelah itu ia juga melepas tangannya dan meminta maaf yang dibalas dengan senyuman Dani. Ia berharap Dani mengerti bahwa ia sedang menyemangatinya. Rakantara tidak mengerti dengan pikiran juga perasaannya saat ini. Rakantara tahu betul perasaannya, pada akhirnya ia akan mengakuinya nanti jika memang betul ia peduli dengan Dani. Hanya saja rasanya memang sedikit aneh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

earthenwareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang