0.0

429 112 101
                                    

Bintang Alam,
Pria ini diberi nama Bintang Alam karena ibunya suka dengan bintang dan ayahnya suka dengan alam. Tetapi sayang, dia hanya lahir diinginkan tapi besar dilupakan. Orangtuanya selalu beda pendapat dengan dia.

Sejak lahirnya Gista Anjelia, Alam semakin dilupakan hingga Kakeknya memutuskan untuk mengasuh cucunya ini.

Memang orangtua Alam termasuk keluarga kaya dan pengusaha yang sangat terkenal,tapi itu semua tidak berarti bagi dia. Bagi Alam yang berarti dan penting itu bukan harta karna yang berharga adalah kasih sayang.

Alam sekolah di SMA Nusa Bangsa.
Dia sekolah dan hidup tanpa aset termasuk uang dari orangtuanya sejak kelas 1 SMP. Dia dibesarkan Kakeknya tanpa seorang nenek. Neneknya meninggal sejak Alam kelas 3 SD. Bagi dia kakeknya adalah orang yang paling penting dan berarti. Orang yang membiyayai hidupnya. Orang yang memberi dia semangat dan kasih sayang. Orang yang selalu yakin jika dia akan menjadi bintang di alam ini seperti namanya. Kakeknya adalah orang yang sangat yakin bahwa orang tuanya akan menyesal telah menyia-nyiakan dirinya.

Pelangi Indah, Gadis ini senasib dengan Alam. Dia memang nakal seperti Alam, tetapi nakal mereka masih wajar. Dia juga pemimpin basket wanita disekolahnya seperti Alam. Lagi-lagi tentang orangtuanya yang tak lagi percaya dengan dia. Semua aset hidupnya ditarik termasuk mobil dan uang jajan. Semua ini membuat Pelangi terpaksa harus bekerja.

Fero Pradana. Dia adalah sahabat Alam. Dia adalah pria sangat lucu, suka ketawa,dan penyabar. Dia mempunyai kembaran yang hilang dan harus dia cari. Fero dia mencintai adiknya Alam, tetapi sayang tak mudah memiliki Gista seutuhnya. Segala rintangan dia lakukan demi kebahagiaan semuanya. Dia beruntung usahanya berbuah hasil, dia bahagia hidup bersama Gista. Memang benar, segalanya akan mendatangi dia yang terus berusaha dan sabar menunggu hasil. Fero dia sangat percaya itu.

"Alam... Al.." Kakek tua itu memanggil cucunya yang tak kunjung mendatanginya.

"Tunggu kek...bentarr..." suara lelaki itu dari dalam kamarnya. Hari ini Alam dan Kakeknya akan pergi kerestoran miliknya.

Sesampai direstoran Kakek Gera masuk terlebih dahulu dan Alam memarkirkan mobil.

Saat memasuki pintu restoran Alam bertabrakan dengan gadis pelayan. 'Sepertinya gue pernah liat ni cewek' batin Alam dalam hati.
"Eh bisa bawa gak sih kotor baju gue! ", kebiasaan Alam jika bicara dengan cewek yang ngerusak ketenangannya selalu kasar.

"Lo tu yang jalan gak liat-liat, pake nyalahin gue segala pul... "bicara Pelangi terhenti karena Kakek Gera datang.

"Kek siapa sih dia, pelayan baru yah? Pecat aja deh kek."

"He lo sapa merintah Bos gue pecat gue? Lo gak ada hak!" sentak Pelangi.

Mereka tetap berantem dan akhirnya Kakek menjelaskan bahwa Alam adalah cucunya.

"Sudah kalian kenapa sih? Uda gede gak usah kaya bocah! pusing kakek dengernya tau."

"Maaf kek.. "
Jawab Pelangi dan Alam bersamaan

Alam langsung menatap sinis Pelangi dan pergi meninggalkannya.

Tiba-tiba orangtua Alam datang kerestoran.
"Alammm.. Al... dimana kamu!" mereka teriak-teriak seperti tak ada sopan santun.

Kakek yang mendengar ucapan anaknya itu langsung datang menghampiri
"Apa-apaan kalian! Datang tidak sopan marah-marah direstoran saya!"

"Bukan urusan papa! " jawab Delvan ayah Alam.

Alam yang merasa namanya dipanggil pun datang. Dia terkejut dengan siapa yang memanggil namanya.

"Ngapain panggil nama saya,PERGI!" Alam marah karna dia sangat muak dengan orangtuanya ini.

Pelangi AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang