0.2

138 40 43
                                    

"Al buka pintunya Kakek mau bicara."

Setelah beberapa detik Alam baru menjawab.

"Masuk Kek gak di kunci kok."

Crek

Pintu kamar Alam terbuka, Kakek Gera memasuki kamar cucunya. Dia segera menghampiri cucunya yang duduk di dekat jendela menatap luar yang sekarang sedang hujan.

"Al..." Panggil pria tua itu kepada cucunya yang tetap diam tak menyambut kehadirannya.

"Kek.. Alam rindu, rindu kasih sayang mama sama papa, tapi mereka jahat," Lirih sekali Alam berkata.

"Al sabar yah, Kakek tidak masalah kamu kembali keorangtuamu asal kamu gak lupa Kakek, Kakek ikhlas."

"Kakek ngomong apa sih, Alam gak akan balik kerumah itu sampai mereka benar-benar menyesal."

Selepas dari perbincangan itu Alam langsung tidur begitu pula dengan Kakek Gera.

"Akhirnya sore ini hujan di sertai panas pasti akan ada pelangi, pelangi aku rindu indahnya bentuk dan warnamu."

Alam keluar rumah setelah hujan selesai,mencari sosok pelangi yang ternyata ada di ujung timur.

"Wah menabjubkan.. Pelangi aku harap bidadari yang sedang mandi disitu salah satunya adalah jodohku."

Alam melihat ada gadis yang sedang duduk sambil memandangi pelangi. Dia sudah dua kali melihat gadis itu. Apakah ini adalah sosok gadis yang dikirimkan oleh pelangi? Pertanyaan yang muncul dipikiran Alam ini terus mengganggu konsentrasinya.

Alam penasaran dia terus mendekat dan mendekat saat semakin dekat gadis itu langsung lari dan hilang bersama pelangi. Siapa sosok gadis itu? Lagi-lagi pertanyaan itu menghantui pikiran Alam.

Alam heran kenapa gadis itu hilang bersama hilangnya pelangi yang dia lihat. Ingin Alam kejar gadis itu tapi sayang tak tergapai.

"Alam bangun udah jam 06.00 ini."

"Hah udah jam 06.00 berarti tadi aku cuman mimpi? Ah sialan."

Karena sudah kesiangan Alam langsung mandi dan bergegas berangkat sekolah. Dia lupa hari ini harus menjemput Pelangi karena bagaimanapun pelangi adalah pacarnya meskipun hanya pura-pura.

Alam tidak pamit pada Kakek dia langsung kegaransi mengeluarkan motornya dan pergi kesekolah. Karena masih jam 06.40 Alam langsung melajukan montornya kerumah Pelangi. Sesampai disitu dia terkejut dengan Pelangi yang mengeluarkan motor.

"Woy.. Motor sapa tuh?" tanya Alam.

"Motor gue ini sebagai gantinya mobil gue yang entah tak tau dimana gue sungguh rindu," Pelangi menyesal seharusnya dia tidak ikut balapan waktu itu.

"Jangan rindu, aku selalu ada buat kamu," seutas senyuman terukir di bibir Alam yang manis. Pagi-pagi udah gombal!

"Al lo gak lagi sakitkan?"

Alam sadar akan ucapannya seharusnya dia tidak berkata itu kepada Pelangi.

"Ya emang gue agak pusing hehe ya udah berangkat yuk." bohong dosa loh bang

Bukan maksud Alam mengalihkan pembicaraan,tetapi dia tidak ingin jika Pelangi tau bahwa dia mulai jatuh cinta pada gadis ini.

Pelangi dan Alam berangkat sekolah bersama dengan motor yang mereka kendarai. Saat di jalan Alam dan Pelangi berpapasan dengan Marco. Alam hanya melihat sinis laki-laki bejat itu. Hingga tak terasa mereka sudah sampai di sekolah. Pelangi memarkirkan montornya di dekat Alam.

Pelangi AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang