0.1

216 88 74
                                    

Hore pulangggg!!!

Suara itu terucap oleh banyak siswa karena pulang adalah hal paling bahagia yang selalu dirasakan siswa dimanapun dia berada. Alam kini berjalan bersama Fero di koridor sekolah menuju parkiran. Para kaum hawa sudah bertriak-triak mengangumi betapa gantengnya pria dua itu. Baik,sederhana,ganteng,pinter lengkap sekali hidup Alam dan Fero. Itu hanya orang lain yang berbicara. Dia tak merasakan betapa sulit dan menderitanya menjadi Alam dan Fero.

"Nak mama ikut pulang kerumah lo yah,mama mau numpang makan," Ucap Fero yang memecahkan keheningan diantara dia dan Alam.

"Lah pake tanya segala kayak gak biasa aja lo."

"Hehehe tauan."

Tak terasa mereka sudah sampai diparkiran. Fero dan Alam mengendarai motornya masing-masing. Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan Marco. Marco adalah musuh bebuyutan Alam. Dia selalu sirik dengan Alam. Bahkan pacar Alam pun direbut olehnya.

Brem.. Bremm.. Brem

Deruman montor Marco yang memancing kemarahan Alam.

"Al gak usah diurusin jalan terus ajaa!! "teriak Fero karena dia tidak ingin temannya meladeni bajingan macam Marco ini.

"Woy berhenti lo! Cemen lo gak berani hahaha," ucap Marco memancing Alam.

Suara itu membuat darah Alam mendidih dan panas ingin marah. Alam menepi dan turun dari motornya diikuti oleh Fero serta Marco dkknya.

"Woy bangsat!Mau apa sih lo cari masalah terus sama gue?" ucap Alam geram.

"Sampai kapan pun gue gak akan lepasin lo Bintang Alam!" Marco semakin memancing Alam dengan perkataan sadisnya, dia yakin Alam pasti marah dan Alam sudah tidak tahan, dia melayangkan kepalan tanggannya disudut bibir Marco.

Bugh...

Marco tersungkur dan jatuh ketanah.Teman-teman Marco tidak terima dan langsung menendang dan menonjok balik Alam. Fero yang merasa marah juga langsung membantu Alam dan memukuli teman-teman Marco itu.

Bugh.. Buggg..

Suara itu tidak habis-habisnya terdengar.Fero mulai jatuh tumbang.

*****

Di tempat lain Pelangi sedang jalan menerusuri koridor menuju gerbang bersama teman-temannya.

"Gaes jalan yuk! Shopping dulu lah jangan pulang dulu," ucap Desi. Ya teman-teman Pelangi adalah golongan orang kaya semua. Bahkan hampir satu seSma Nusa Bangsa semuanya adalah anak orang kaya. Hanya rakyat menengah yang mampu menyekolahkan anaknya di Sma Nusa Bangsa dengan modal kepintaran anaknya. Ingat kepintaran.

Keke nampaknya sangat setuju dengan ide Desi.
"Owh ide bagus Desi! gimana gue sih setuju aja, gak bakal abis juga uang nyokap bokap gw cuman buat shopping hehe."

"Omg I'm sory friends, gue ada acara bay bay," Pelangi langsung lari dan menuju gerbang mencari tukang ojol yang tadi sudah dia pesan. Bukan maksud Pelangi menghindar, ini masalahnya uang jajannya termasuk ATMnya di sita orangtuanya. Itu semua karena dia kalah balapan sehingga dia harus di hukum.

Diperjalanan Pelangi melihat sedang ada tawuran. Dan dia kaget melihat Alam yang sedang meneriaki temannya yang jatuh tersungkur ketanah. Sontak dia langsung membayar tukang ojol tersebut dan menghampiri Alam untuk membantunya. Beruntung Pelangi bisa bela diri.

"FERO.. " Alam langsung menendang teman Marco yang sedang melawan Fero. Niat Alam ingin membantu Fero terhenti dia di tendang dari belakang dia pun jatuh dan meringis kesakitan.

Pelangi AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang