10

5 2 0
                                    

Jangan harap Pelangi tak tau apa rencana Alam. Ya, dia tau semua yang Alam rencanakan untuk dirinya. Pelangi mungkin bisa saja membaca pikiran Alam, tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Terkadang dia merasa seperti orang bodoh saja. Tau segalanya, tetapi tidak bisa berbuat dan bertindak dengan baik.

Pelangi tidak lagi menghiraukan telephone masuk dari orangtuanya. Kapan dia bisa membuktikan lagi jika bukan sekarang? Pelangi akan berusaha untuk menerima semua kenyataan yang mau tak mau harus dia lakukan dan jalani dengan senang hati.
*****

"Udah siap dek?"

"Aku gugup Kak."

"Gak usah gugup kan ada Kakak."

Alam dan Gista berangkat bersama menggunakan motor kesayangan Alam. Setelah memenuhi persyaratan Gista bisa sekolah lagi. Kasusnya sudah di tutup rapat-rapat. Bisa dipastikan semua orang tidak ada yang tau.

Alam dan Gista kini sudah memasuki area Sma Nusa Bangsa. Gista sangat gugup. Ini adalah pertama kalinya dia memasuki sekolah ini. Banyak pasang mata yang membicarakan dan bertanya-tanya siapa gadis yang bersama Alam. Alam tak menghiraukan perkataan para siswa-siswi itu.

Sebagai kakak yang baik Alam mengantarkan adiknya kekelasnya. Alam menggandeng tangan adiknya agar tidak gugup. Semakin banyak kebencian yang diucapkan oleh para kaum hawa Sma Nusa Bangsa. Bagaimana tidak seorang Alam mau menggandeng tangan wanita? bukankah selama ini Alam bersikap bodo amat pada wanita? Alam tidak memperdulikan perkataan mereka.

Fero yang melihat Alam menggandeng tangan pujaan hatinya tidak terima dia berjalan secepat kilat menghampiri sang mangsa.

"Alam! jangan gandeng-gandeng dong pacar gue masa di rebut, lo kan udah ada Pelangi!" ucap Fero kesal.

"Berisik!" ucap Alam yang langsung menggandeng tangan adiknya dan tidak mempedulikan Fero.

"ALAM! INI GAK BISA DIBIARIN!" ucap Fero yang berbicara seperti toa masjid membuat semua orang kesal terutama para fens-fensnya.

Fero hendak melangkahkan kakinya, tetapi bajunya di tarik oleh seseorang.

"Woy kecebong hanyut! mau kabur lo?" ucap Pelangi yang tidak terima pasalnya tadi Fero membawa-bawa namanya.

"Aduh apa lagi sih calon mantu! mami mertua mau ngejar pujaan hati dulu nanti aja lagi sibuk."

"Gak bisa semudah itu! apa maksud lo bawa-bawa nama gue tadi?" geram Pelangi.

"KABUR!!!!"

Fero sudah melarikan diri secepat kilat membuat Pelangi mendengus kesal. Awas saja nanti Pelangi akan balas perbuatan Fero!

******

"Jadi 50x75 dulu barusan bla bla bla," jelas Pak Yoji guru matematika yang terkenal tampan namun galak.

"Sekian ada yang mau bertanya?"

"Enggak pak!" jawab semua murid 12 IPA. Jawaban tipuan murid sok paham padahal gak paham hehe..

"Al keluar yuk gue bosen belajar MTK ribet," ucap Pelangi yang duduk di samping Alam.

Alam yang merasa di panggil melirik sekilas dan tersenyum kecil.
"Kalo bosen belajar MTK gak papa sah- sah aja, tapi kalo bosen sukain gue awas aja gue iket lo di pohon beringin." serem bang nti ada wewek gombel...

"Bucin terus! banyakan makan micin ni bocah," ucap Pelangi seraya mengecek suhu badan Alam dengan menempelkan tangannya di kepala Alam.

"Ehemm berani banget ribut dipelajaran saya kalian! kalian kira saya tidak tau kalian dari tadi sibuk ngobrol? sekarang keluar! bersihkan perpustakaan!" ucap Pak Yoji yang marah dah melipatkan kedua tangannya di dada bidangnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pelangi AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang