Part 2

5 1 1
                                    

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit. Reyhan dan Indah pun sampai di depan rumah milik Indah.

"Lo mau mampir dulu gak ?." Tanya Indah sambil bersusah payah melepas kaitan kunci helm yang dia pakai.

"Nggak usah. Ntar malem aja gue kesini." Tolak Reyhan. 

"Sini. Gue buka in. Nggak bisa itu bilang !, apa gunanya gue ada di depan lo ?!." Ucap Reyhan, setelah puas memperhatikan Indah yang kesulitan membuka kaitan kunci pada helmnya.

Indah pun mendekat ke arah Reyhan dengan tatapan sinisnya.

"Berisik lo !." Kata Indah membuat Reyhan terkekeh dan mencubit pipi kanan Indah yang menggemaskan baginya.

"Udah. Gue pulang. Assalamualaikum." Reyhan melajukan motornya ke arah rumahnya yang berjarak 6 rumah dari rumah Indah.

>>>

Pukul 18.30 WIB.

"Mau kemana Rey ?, kok rapi banget ?." Tanya Dewi -Bunda Reyhan- yang sedang sibuk menata menu makan malam di meja makan.

"Biasa, Bun. Ke rumahnya si Unyil." Jawab Reyhan sembari mengambil minum dari dalam kulkas.

Seluruh anggota keluarga di rumahnya tau. Bahwa panggilan sayang Reyhan untuk Indah adalah Unyil. Jika ditanya alasannya kenapa ?, dia akan jawab "Karena Indah itu pendek, mungil, pipinya gemul, pokoknya gitulah. Emesh aku tuh.". Bahkan orangtua Indah yang tau akan hal itu hanya menanggapinya dengan senyum herannya.

"Kesambet apaan lo, Bang ?. Biasanya kesono cuma pake kolor doang. Sok Iye !. Mana beraninya cuma ngapelin doang, ngajak jadian aja kagak berani. Ntar diembat yang lain mewek." Kata Ahmad Rama Dwiansyah A.K.A Rama -Adik satu - satunya Reyhan yang masih duduk di bangku kelas VIII-, yang sedang duduk di salah satu kursi meja makan, sembari memainkan ponselnya.

"Eh bocah, Diem lo !. Belajar sono, kagak usah ngurusin kisah cinta gue. Minum aja masih suka keselek lo." Ucap Reyhan dengan sarkas.

"Dih! Apaan lo ?. Receh." Jawab Rama, membuat Bunda tersenyum melihat kelakukan kedua anaknya.

Reyhan hanya melirik sinis ke arah Rama. Tak mau kalah, Rama pun ikut menatap Reyhan dengan kedua mata yang melotot.

"Rey. Kamu mau berangkat jam berapa ?." Tanya Dewi.

"Ini mau berangkat. Kenapa, Bun ?."

"Gak makan dulu ?."

"Gak usah, Bun. Rey tadi udah bilang ke Indah sekalian mau numpang makan." Jelasnya. Dewi hanya menanggapi dengan anggukan kepala.

"Ayah kemana, Bun ?." Tanya Reyhan.

"Masih mandi."

"Yaudah kalo gitu Rey berangkat. tolong pamitin ke Ayah ya, Bun. Assalamualaikum. Gue cabut, Ma."

Setelah mencium tangan Bunda, dan tak lupa menguyel – uyel kepala Rama. Reyhan pun bergegas ke rumah Indah dengan jalan kaki.

>>>>>

30 menit yang lalu Reyhan baru pulang. Entah apa tujuan dia datang kesini, saat ditanya apa tujuannya datang, dirinya malah membahas hal lain yang tidak jelas. Yang pasti kesimpulannya adalah dia datang kesini hanya untuk numpang makan.

Indah sedang duduk di ruang keluarga, bersama Mbok Sum yang sedang menyaksikan sinetron menye - menye kesukaannya, yang kata Indah bikin ilfil. Sedangkan Indah sibuk memainkan ponselnya.

Tokk tokkk tokk... suara pintu rumah di ketuk dari luar, beberapa detik kemudian pintu terbuka memperlihatkan Arman yang baru pulang kerja.

FAKED (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang