Part 10

7 1 0
                                    

SORRY 🙏🙏🙏 baru update hari ini🙃🙃.

Sebagai permohonan maaf, gue bikin nih part panjang bettt, ampek mau rontok nih otak😌😌.

Biar aing makin semangat bikinnya. PLEASEEEEEEEEE !!! Like and Comment guys🥺🥺😭.

Enjoy Guys...

###

“Maaf dia gak sopan.” Ucap Arumi dengan menunduk.

“Yang salah dia. Kenap-.”

Dengan cepat Arumi menyanggah ucapan Robbert. “Dia suami ku.” Robbert membulatkan kedua matanya, terkejut dengan ucapan Arumi.

...

“Maksudnya ?. kamu nikah lagi ?!.” Tanya Robbert.

“Iya. Udah 1 tahun yang lalu.”

“Kenapa kamu gak ada kasih kabar ke aku ?.” Ujar Robbert.

“Gak ada yang spesial. Kita nikah di KUA kok. Cuma keluarga yang dateng.” Jelas Arumi.

“Berarti kamu udah berapa lama, nikah sama dia ?.”

“Ada satu setengah tahun.”

Robbert menenggak minumannya, menghela napas lelah. “Terus itu gimana, si Aman apa siapa itu.” Kata Robbert.

“Arman.” Koreksi Arumi.

“Kamu gak jelasin ke dia ?.” Tanya Robbert.

“Nanti aja pas di rumah. Lagian dia juga masih kerja.”

Robbert mengangguk paham. “Aku ke toilet dulu. Sekalian panggilin Waiter yang lain.” Ucap Robbert, kemudian berlalu keluar.

“Jangan lama – lama.” Titah Arumi.

* * *

Reyhan menunggu Indah di depan kelasnya. Banyak siswi yang lewat menatap memuja ke arahnya. Meski berkulit coklat, reyhan tetap terlihat manis, dengan penampilan yang selalu rapi dan tidak banyak gaya.

Indah keluar kelas bersamaan dengan Dian.

“Gue cabut dulu.” Pamitnya pada Indah, “Bye Han.” Imbuhnya. Reyhan hanya melambaikan tangannya.

“Assalamualaikum.” Jawab Indah.

Dian seketika menghentikan langkahnya. “Eh !. Waalaikumsalam.” Ucapnya, sembari meletakkan kedua tangannya di depan dada, salam.

“Oneng. Udah sana tiati.”, Reyhan heran dengan hubungan mereka, karena salah satu dari mereka pasti ada yang gak beres, jarang banget ada yang bener.

Dian berlalu meninggalkan Indah dan Reyhan.

“Yuk !.” Ajak Reyhan.

Saat melewati area lapangan basket, terlihat Alvin dkk yang sedang bermain basket. Indah dan Reyhan tidak menghiraukan, dan tetap melanjutkan langkahnya menuju parkiran sekolah.

Tanpa Indah sadari ada bola basket yang terlempar ke arahnya “Akh !!.” Pekik Indah.

Beberapa siswa yang masih disana, melihat ke arah Indah. Reyhan yang berjalan di depan Indah memutar tubuhnya terkejut karena teriakan Indah.

“Nyil !. Kenapa ?.” Tanya Reyhan panik, saat melihat Indah merintih kesakitan sambil memegang pelipisnya yang memerah.

“Sakit, Han.” Ucap Indah, sembari menahan air matanya yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

“Jangan di tekan. Ntar malah bengkak.” Titah Reyhan, menyingkirkan tangan Indah dan mengusap pelipis Indah yang memerah.

“Alah~. Drama lo berdua, cuma kena gitu doang aja sok kesakitan.” Teriak Alvin dari arah lapangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAKED (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang