BAB 14

11 3 0
                                    

[ My Everything - Ariana Grande ]

"Hai Put.." Sapa seorang gadis, dengan wajah cantik tetapi terlihat agak tomboy.

Putri yang mendengar seseorang sedang menyapanya pun menghentikan aktivitas membaca novel nya dan menoleh ke sumber suara "Eh iya Kak Risa." Jawabnya sambil tersenyum ramah ke teman kakaknya itu.

"Nunnguin Fadli ya put?" Tanya nya sambil duduk disamping Putri.

"Enggak kok kak, Cuma iseng aja ke sekolah. Tadi habis dari toko buku depan sekolah." Jawabnya ramah sambil menunjukkan buku novel yang ia pegang.

"Kamu deket sama Arka ya put?" Tanya nya dengan nada yang tidak biasa.

"Eh enggak kak, biasa aja. Mungkin karna Kak Arka temennya Bang Fadli aku jadi sering ngobrol sama dia" Ucap Putri jujur.

Putri menjawab apa adanya. Tetapi hatinya seperti merasakan sedikit sakit ketika menjawab bahwa dia bersikap biasa saja dengan Arka. Pasalnya sebenarnya dia menyukai teman kakaknya itu sejak pertama ia masuk sekolah ini. Hanya saja ia tidak punya keberanian untuk mengatakan perasaannya. Karena yang ia tau Arka adalah cowok yang memiliki banyak sekali Fans disekolahnya. Jadi kalau sampai ia mengatakan perasaannya kemudian di tolak pasti namanya akan jelek 1 sekolah.

Ia melihat wajah Risa agak lama, "Pasti type cewek kak Arka itu yang kayak Kak Risa" batiinnya.

Putri adalah cewek yang bisa dibilang tidak bisa dandan, dan dia selalu memakai pakaian yang terlihat culun di mata cewek lain. Dia juga memakai kacamata dan behel yang membuat penampilannya terlihat sangat culun. Tapi dia memiliki kulit putih, dan cantik. Jadi apabila penampilannya sedikit dirubah, pasti dia akan menjadi salah satu cewek terantik yang terkenal di sekolah. Tapi karena Putri nyaman dengan penampilannya sekarang, jadi ia tidak mau disuruh untuk mengubah penampilannya. Meski sang Bunda sering menyuruh Putri untuk memakai Lensa Kontak dan mencopot behel itu. Putri tetap bersikukuh memakai kacamata dan behel tersebut.

"Put.. kok ngelamun sih." Ucapan Risa berhasil membuyarkan lamunan Putri.

"Eh enggak kok kak" ucapnya sambil menampilkan senyum kikuk.

"Em yaudah aku balik ke temen-temen ya put" Pamitnya sambil bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju tengah lapangan.

"Iya kak" sahut Putri sambil masih menampilkan senyum kikuk nya.

.

"Put, dari Arka." Ucap seorang cewek yang putri tidak kenal sambil menyerahkan secarik kertas. Tanpa menunngu jawaban dari Putri cewek itu langsung meninggalkan putri dengan segala pertanyan di hatinya.

"t-tapi kak" sebelum Putri bertanya. Cewek itu sudah lenyap dari hadapannya. Putri pun penasaran dengan isi kertas itu.

Putri membuka pelan kertas itu. Dan dia dapati tulisan rapi yang bertuliskan

'ke Rooftop IPS sekarang, Arka'.

Ya, hanya tulisan itu saja yang ia dapati.

Tapi ia tak yakin ini dari Arka. Karena Arka masih di tengah lapangan melanjutkan latihan Taekwondo nya. Tapi karena penasaran ia pun bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Rooftop gedung IPS.

Setelah sampai di Rooftop gedung IPS ia tidak melihat ada seorang pun disana. Kemudian sebuah tangan menarik lengannya, dan membenturkannya ke tembok.

"heh denger ya, jangan sok baik dan deket-deket sama Arka." Ucap seorang gadis dengan pakaian Taekwondo yang Putri ketahui itu adalah kakak kelasnya.

Gadis itu mencengkeram dagu pipi putri dengan keras "Kalo sampe lo deketin Arka lagi, gue gak akan segan-segan buat Bully lo." ia berhenti berbicara dan menjambak rambut Putri. "Dan kalau sampai lo ngaduin kita ke kakak-kakak lo. Gue akan bikin lo sengsara selama di sekolah ini" lanjutnya kemudian melepas jambakan nya dari rambut Putri.

Lalu teman gadis itu melihat novel yang dibawa Putri dan merebutnya, Ih Novel apaan sih ini. Jelek juga. Dia membuannya kasar dari lantai tiga ke bawah. Sontak hal itu membuat Putri sesegera mungkin hendak menangkap novel nya itu, alhasil dia tersandung dan ikut terjatuh bersama buku novelnya itu dari lantai 3.

Teriakan histeris cewek-cewek itu membuat semua yang berada di lapangan terutama Fadli dan Arka menoleh kearah Putri terjatuh.

Dan 2 cewek yang ada di Rooftop tadi langsung menghindar dan berlari entah kemana.

"Putri?" Teriak Fadli yang mengetahui adiknya sudah tersungkur lemas tak berdaya dengan kepala berlumuran darah.

Semua orang yang ada dilapangan pun mengerubungi Putri. Arka yang juga ada disana menghampiri Putri dan mengangkat cewek itu menuju Menuju Mobilnya di parkiran. "Kita bawa Putri ke rumah sakit secepetnya.".


TBC

MetaforaWhere stories live. Discover now