5

2.9K 218 6
                                    

Bel istirahat berbunyi hampir sebagian warga sekolah lebih memilih mengisi perutnya dikantin tapi juga ada yang memilih tetap di kelas karena bawa bekal atau di perpustakaan untuk mengisi luangnya

Ardi memilih pergi ke kantin untuk mengisi perutnya karena tadi pagi hanya roti dan susu membuat perutnya sekarang keroncongan, dihadapanya sekarang sudah ada nasi goreng spesial dan segelas jus jambu biji

"ada kabar kalau bakal ada murid baru itu bener ya?"tanya miko

"iya bener sepupunya ardi tuh"

"bener di"Ardi menyuapkan sesendok nasi gorengnya lalu mengangguk"pindahan mana"

Ardi mengambil sticke note dari sakunya menuliskan sesuatu dari sticke note nya"jerman"

"ardi lo dipanggil ardo"ujar seseorang yang bername tag alvaro dinata

Ardi mengernyitkan keningnya heran tumben kakak kembaranya itu memanggilnya, perasaanya jadi tak enak karena bulan lalu ia juga memanggilnya tapi ardi malah di kunci di gudang"sekarang"

"ngomong apasih lo? nggak ngerti gue, pokoknya sekarang ikut gue nggak usah banyak bacot eh lo nggak bisa bacod yo gue lupa"

"lo nggak usah pergi, gue takut kejadian waktu lalu ke ulang lagi, lo tetep disini terusin makan lo"ucap miko dengan bahasa isyarat

"tapi kalau nanti bang ardo marah gimana, kamu taukan bang ardo marahnya gimana?"

"eh lo pada bicara apa sih, lo juga miko lo ketularan bisu apa? bicara pakai bahasa isyarat juga"

"bacot"

Varo menarik lengan ardi sedikit kasar"lo ikut gue sekarang"

miko langsung menepis tangan varo agar terlepas"lo nggak usah tarik tarik"

Varo mengehembuskan nafas jengah"oke, sekarang lo bisu ikut gue"

Drtt
Ponsel ardi yang berada diatas meja bergetar, ia membaca notif chat baru saja masuk

Ardo
Lo sekarang ke belakang sekolah, nggak usah bawa temen goblok lo itu.
Ingat sendiri! Awas aja sampai bawa temen

Tanpa menjawa pesan dari ardo, ardi langsung bangkit"lo mau kemana, nggak usah turutin ucapan dia"

"aku sama varo dulu, kamu nggak usah kawatir aku pasti baik baik aja, kamu nggak usah ikut aku sama varo aja"

"tapi di gue nggak akan biarin lo sama dia sendirian"

"gue juga nggak biarin di"

"sepuluh menit kalau aku belum kembali, kamu boleh cari aku"

"tapi di"

"pliss"

"yaudah hati hati ya"ardi mengangguk lalu melenggang pergi bersama varo

Di belakang sekolah sudah ada ardo dan teman temanya, ardi sangat takut akan terjadi apa apa denganya pasal teman teman ardo sanhat jail dan nakal

Prokkk prokk prokk
Suara tepuk tangan dari ardo dan teman temanya menyambut ardi seketika jantung bepacu lebih cepat

"hai si bisu lama kita nggak main ya"tanya satria teman sekelas ardo

Ardi menatap ardo dengan ketakutan, namun ardo hanya tersenyum sinis, satria menyentuh pipi mulus ardi seketika ardi langsung menepisnya kasar"utuk utuk, adek lo udah berani ternyata sama gue"

Ardo berdecih"lama lo kalau mau hajar, hajar aja, muak gue liat muka dia lama lama"

"liat abang lo tercinta aja mau cepet abisin lo, lo mau masuk rumah sakit apa kuburan"ardi menggeleng keras ia berusaha ingin kabur namun sekelilingnya dan satria sudah ada banyak orang

why I'm different Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang