13: YANG BERUBAH

13 0 0
                                    

Rasa manis adalah rasa yang pertama kali kamu rasakan saat kamu lahir ke dunia. Dan rasa yang sama pula yang akan pertama kali hilang saat kamu menua_Keysa Bintara.

(Iya tau Keysa belum tua-tua amat):

•••••

Tidak semua ucapan yang baik menurut orang lain belum tentu baik untuk diri sendiri. Itulah yang dilakukan Keysa ketika Mendengar ucapan Arga ia mendelik kesal kearah Arga. 'Bodo amat' batin Keysa sambil memutar bola matanya malas. Arga hanya tersenyum kecil melihat raut wajah Keysa dari yang kaget, kesal, dan memutar bola matanya. Itu tidak luput dari pandangan Arga yang datar tetapi jauh dilubuk hatinya ia berkata itu sangat lucu dan manis.

Jika ada Reno dan Arnold sekarang. Duo absurd itu akan heboh bahkan sampai berteriak histeris melihat senyum kecilnya. Ia akui kedua temannya itu sangat Alay. Oke sebaiknya ia sadar dari pemikirannya karena cewek didepannya sekarang akan berlalu pergi.

Keysa yang melihat Arga menatapnya sambil tersenyum kecil pun hanya keheranan lalu berjalan pergi karena sebentar lagi hari akan menjelang malam. Namun, baru saja selangkah tangannya ditahan oleh siapa lagi jika bukan Arga.

"Eh eh Maen pergi aja lo," ujar Arga lalu menarik tangan Keysa hingga kembali berhadapan dengannya. Keysa yang mendengar ucapan Arga pun sekali lagi harus menahan kesabarannya.

"Truss? Mau ngapain lagi disini? Lo maunya gue minta Terima Kasih karena lo udah nolongin gue gitu?" Tanya Keysa yang menatap Arga dengan tatapan menantang. Enak saja menyuruhnya berterima kasih, memangnya siapa yang terus saja mengejarnya sampai harus terjatuh kedalam lubang itu. "Asal ngomong aja lu," jawab Arga yang kembali menatap Keysa saat tadi menoleh kearah motor Keysa yang masih ada didalam lubang itu.

"Tuh motor lo, Mau lu tinggalin gitu aja?" Lanjut Arga dengan tatapan santai tidak terpengaruh dengan tatapan dingin dari Keysa.

"Emang harus teriak nangis kejer-kejer sama tuh motor? 'Aduh motor gue motor kesayangan gue' gitu." Ucapan Keysa kini bahkan berhasil mengundang senyum geli tercetak dibibir Arga.
Apalagi saat cewek itu menirukan suara lebay itu terdengar sangat menggemaskan jauh dari penampilannya yang sudah seperti cowok itu.

"Jangan sok-sok kaya deh lo," ujar Arga melihat sikap Keysa yang sangat santai itu. Ia tidak cukup heran dengan sikap Keysa karena selama 3 bulan ia terus-terusan berada di dekat gadis itu hingga paham segala tingkah laku gadis itu. Ia hanya ingin terus berbincang dengan gadis didepannya ini.

"Emang kalau gue kaya masalah buat lo? Suka-suka gue dong, duit-duit bokap gue," balas Keysa yang entah kenapa hilanglah sikap yang tak ingin berbaur dengan orang lain. "Yah masalah lah. Udah kaya belagu lagi," balas Arga sambil melihat kearah lain tak ingin menatap mata cokelat yang akan menatapnya penuh protes sebentar lagi.

Dan benar saja. Baru saja ia kembali melihat kearah Keysa mata bulat kecil itu melotot kearahnya dengan raut wajah yang tidak bisa dibilang santai. "Kenapa? Bener kan?!" Lanjut Arga dengan senyum miring. Oh shitt! Ini sangat seru ketika menggoda gadis didepannya ini.

Keysa mengepalkan kedua tangannya yang terangkat hampir mengenai wajah Arga dengan gigi bergemeletuk gemas namun pada akhirnya menghempas tangannya sendiri kebawah dengan wajah benar-benar kesal. "Terserah lo. Nggak guna ngomong sama lo," ujar Keysa kemudian berjalan pergi meninggalkan Arga.

Jangan harap karena sudah mendapat maaf darinya saat kejadian balapan waktu itu maka mereka bisa berteman baik. Of course no. Cukup Ritna dan yang lainnya. Tidak ada teman lagi.

Keysa menghilang dibalik pepohonan bersama dengan tenggelamnya mentari menghantarkan malam berbingkai kesunyian.

Sambil tersenyum kecil Arga menghampiri motornya lalu menuju ke bengkel karena yang pastinya yang lain masih disana menunggu informasi yang ia dapat.

Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang