4.7K 619 266
                                    

Mata Jennie sedaritadi tak berhenti melirik kekanan dan kekiri. Otaknya masih terus berpikir tentang kehadiran tujuh manusia mantan penghuni dorm berhantu ketika masih berada di bangku perkuliahan yang saat ini bekerja di perusahaan yang sama dengan jabatan yang sama.

Wanita itu mulai bangkit ketika tangannya sedari tadi sudah tak berniat untuk mengetikkan tugas hari ini. Berbalik arah, Jennie menemukan Kim Hanbin, si cowok dengan gelar freaking annoying boy pada zamannya tengah tersenyum culas ke arah Jennie sambil melambaikan tangan, "Hai, Jen. Udah lama gak ketemu. Udah hampir lima tahun. Gak kangen sama gue?" tanyanya dengan wajah kepedean yang bikin Jennie pengen nonjok Hanbin saat ini.

Wanita itu memicingkan mata sebentar. Tak lama keningnya mengernyit ketika pria dengan hidung besar itu mulai melangkah mendekat.

"Eits! Stop! Jangan bergerak!" Jennie mencoba menghentikan langkah Kim Hanbin. Badannya berbalik, mengambil sesuatu di atas mejanya dan mulai memberikan suatu tanda tepat di ujung kaki pria itu.

"Ini batas area gue. Jangan ada yang ngelewatin!" katanya lagi dengan wajah judesnya.

Sepersekian detik kemudian, Jennie dapat mendengar suara menahan tawa. Tentu aja dari si freaking annoying boy itu. Tapi gelakan tawa itu gak cuman datang dari Kim Hanbin. Jennie dapat kembali melihat penghuni lain yang ikut menahan gelak tawa.

"Gemes banget. Dari dulu lo gak berubah, ya? Masih galak dan judes dari awal ketemu," kini suara sang mantan playboy cap kapak terdengar. Pria itu bahkan juga sudah berjalan mendekat, menyamakan posisinya dengan Kim Hanbin saat ini.

Jennie kembali memicingkan mata ketika Jaewon juga sudah berdiri tepat di depannya berdampingan dengan Kim Hanbin, "Selamat bertemu lagi, Jen," ujarnya sembari menyodorkan tangannya, bermaksud untuk berjabatan dengan Jennie.

Jennie mulai menatap Jaewon dengan senyum simpulnya sebentar. Belum berniat untuk membalas jabatan tangan itu, Hanbin malah tiba-tiba memukul tangan pria berwajah cantik itu dengan wajah memelasnya. Sepersekian detik kemudian, giliran tangan Hanbin yang Ia sodorkan untuk berjabat dengan Jennie.

"Bayangin. Dari seluruh manusia yang ada disini, gue orang pertama yang nyambut lo," katanya lagi.

Jennie mulai berdecak melihat tingkah pede dan annoying Hanbin saat ini, "Tapi yang bukain pintu tadi Sehun, tuh" ujar Jennie membalas, kini mendapat sedikit gelakan dari Jaewon yang mencoba menahannya.

Hanbin mulai mendelik ke arah pria tersebut, lagi-lagi menolehkan pandangan kepada Jennie sambil kembali tersenyum, "Okay. Gue aja yang jadi orang pertama yang salaman sama lo," katanya lagi.

Jennie kembali menatap tangan Hanbin yang masih berada di posisi yang sama. Gak lama mata wanita itu kembali Ia alihkan kepada Hanbin, "Engga!" katanya menolak sambil mulai berjalan mendahului Hanbin.

Namun tiba-tiba pria itu menahan tangan Jennie, menariknya hingga posisi mereka tingga beberapa senti saja. Mata keduanya saling bertemu.

Hanbin mulai melepaskan genggamannya. Tangannya kini malah mengelus pipi bersih Jennie dengan tatapan intens itu.

Entah kenapa, dipertemuan perdana ini, mengapa Hanbin langsung membuat langkah dengan menghentikan kerja jantungnya?

Sepersekian detik kemudian, pria itu kembali tersenyum. Kini senyuman itu terlihat miring. Badan Hanbin mulai Ia jauhkan dari Jennie sambil melemparkan bentuk jari tembak ke arah wanita itu.

Jennie masih terdiam ditempat menatap Hanbin yang sudah keluar ruangan. Otaknya masih Ia coba untuk gunakan maksud Hanbin melakukan hal barusan yang membuatnya harus berdiri dengan jarak sedekat itu.

[ BOOK 2 ] 7 RINGS : 1 R I N GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang