"Semua kegiatan trainee hari ini mohon kamu handle. Akan ada pengambilan nilai bulanan bersama CEO Eun, Senior Dong, Manager Kim, dan Manager Oh. Beberapa dari excutive lain akan ada pertemuan dengan beberapa klient tv. Jadi tolong untuk menghandle dengan sebaik mungkin,"."Baik,"
Jennie menutup telefon ketika Direktur perusahaan baru saja menghubunginya. Gadis itu sedikit menghela nafas. Pekerjaannya saat ini belum selesai, tapi sang Direktur malah memberikannya pekerjaan baru untuk mengambil nilai bulanan para trainee perusahaan.
Wanita itu memutar kursinya kebelakang, menemukan Kim Hanbin yang kini tengah berdiri tepat di ujung garis hitam yang Ia buat tempo hari.
"Ngapain lo disitu?" tanya Jennie to the point dengan ekspresi masamnya.
"Jen. Gak boleh galak-galak sama rekan sendiri. Gue, kan bakal ikut ngambil nilai harian bareng lo," ujar pria itu dengan senyum culas yang kentara sekali Ia buat-buat.
Ucapan pria itu hanya membuahkan tatapan malas dari Kim Jennie. Wanita itu mulai bangkit dari duduknya ketika Kim Hanbin tiba-tiba mengulurkan tangannya, "Yuk, ke ruangan bareng gue. Jangan sampe Sir Jiwon nunggu," ujarnya memberitahu.
Jennie mulai melangkahkan kakinya mendekati Hanbin. Hingga jarak keduanya hanyalah sebatas garis hitam yang dibuat oleh Jennie.
"Gue pengen ikut, tapi," wanita itu terdengar menggantungkan kalimatnya sambil menatap Hanbin teliti. Namun hanya membuahkan ekspresi tanya dari pria itu.
"Gue harus bales lo dulu," ucap Jennie menyelesaikan kalimatnya sembari menonjok perut Hanbin lumayan kuat dengan senyum miring yang Ia berikan. Berbuah rintihan sakit yang datang dari Hanbin yang kini sibuk memegangi perutnya.
"Gue bukan Jennie yang bisa lo ajak main-main lagi. Jadi, berhenti jadi that freaking annoying boy, karena lo udah tua," ucapnya lagi sembari tersenyum memberi nasihat kepada Hanbin yang masih berusaha menahan sakit di perutnya saat ini.
Wanita itu mulai melangkah keluar dari zonanya. Namun na'asnya, Hanbin dengan cepat menaruh kakinya menyandung Jennie. Alhasil, wanita itu langsung terjatuh dengan posisi hampir tersungkur di atas lantai.
"Shit,"
Jennie terlihat memicingkan mata mendapati karma yang Hanbin berikan padanya. Sementara Kim Hanbin mulai memberikan senyum culasnya ketika melihat pembayaran balik yang Ia berikan kepada Jennie. Rasanya, sakit diperutnya sedikit terasa menghilang.
"Gue gak mau berubah, tuh. Pengen tetep jadi that freaking annoying-- man. Khusus buat lo aja," ujarnya enteng.
Jennie terlihat mengepalkan tangannya. Dengan kekuatannya sebagai seorang perempuan, wanita itu langsung beranjak bangkit. Mendorong Hanbin hingga memasuki areanya sekilas sebelum akhirnya Jennie bawa menuju dinding ruangan saat ini.
Wanita itu mulai memberikan tatapan mematikannya sembari masih menahan Hanbin yang kini tersandar di dinding ruangan tersebut, "Gue gak suka, ya kalo lo main-main sama gue," ujarnya dengan suara tegas sambil terus menatap Hanbin intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BOOK 2 ] 7 RINGS : 1 R I N G
Humor[ Disarankan untuk membaca 7 Rings Series pertama sebelum membaca Cerita ini❣ ] Siapa bilang mereka udah selesai? #1RingNewEdition -ini adalah sequel cerita untuk Work Saia "7 RINGS" yang sudah tega menggantung semua pembaca dengan endingnya yang ti...