Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 2 lebih 30 siang. Lee Taeyong baru saja kembali menginjakkan kakinya di gedung utama WayG setelah melakukan rapat kolaborasi dengan sang petinggi agensi kompetitor mereka, JayP. Pria itu mampir ke kafetaria sebentar untuk menyantap makan siang karena dirinya yang belum mengisi perut sedari dua jam yang lalu.
Pria itu mengambil nampan makan sesaat setelah sampai di kafetaria. Netranya melihat beberapa lauk yang sudah hampir habis bahkan wadah makanan yang beberapa sudah kosong.
"Para staff sepertinya bekerja keras belakangan ini," ujarnya sambil menyendok kimchi yang ada di etalase, disambut senyuman simpul dari salah seorang staff masak yang menunggui area itu.
"Ah, benar Taeyong-nim. Makan siang hari ini laku keras. Para staff sepertinya memang sedang kelaparan karena pekerjaan akhir-akhir ini," sautnya kepada ucapan Taeyong barusan.
Pria itu mengalihkan tatapannya dengan senyuman simpul kepada staff wanita berusia kepala tiga itu, "anda sudah menyantap makan siang, bu Koo?" tanyanya peduli.
Dengan pertanyaan seperti itu saja sudah berhasil membuat wanita bernama Koo So Yeon itu salah tingkah, "Ah, Taeyong-nim. Tidak usah repot-repot bertanya begitu. Saya sudah makan siang hari ini. Makanlah yang banyak. Kalau kurang nanti saya masakkin lagi," ujarnya.
Respon Koo So Yeon itu berbuah sedikit gelak tawa dari Lee Taeyong, "semoga pekerjaanmu lancar hari ini," ujarnya lagi sembari mengambil botol minum dan pergi meninggalkan etalase makanan.
Koo So Yeon tersipu malu dan meloncat-loncat kesenangan karena mendapatkan perlakuan baik dari pria yang datang dari dimensi lain itu. Bagaimana bisa manusia sepertinya ada di dunia? Dia terlalu baik untuk menjadi nyata.
Lee Taeyonh mendudukkan bokongnya di salah satu kursi ketika mengetahui siapa orang yanh terlebih dahulu mendiami kursi tersebut.
"Lo makannya telat juga, ya? Akhir-akhir ini melelahkan banget, ya?" pria itu tiba-tiba membuka percakapan belum lama menduduki kursi tersebut, sedangkan yang ditanya baru saja selesai menelan makanannya. Dirinya mulai menekuk sambil mulai memain-mainkan nasi yang baru Ia lahap setengah.
"Gue gangerti kenapa kerjaan gue gak kunjung rampung. Gue hampir gila karena banyak banget masalah yang gue hadapin akhir-akhir ini," jawabnya tanpa menoleh ke arah Taeyong.
Pria itu tersenyum melihat wanita yang duduk bersebrangan dengannya saat ini, "it's okay, Jen. This is life. And this is the risk you have to faces for your job. Kita semua ngalamin stress yang sama. What matter is, gimana cara masing-masing dari kita ngehandlenya,"
Jennie hanya tersenyum canggung dengan apa yang baru saja Taeyong lontarkan untuk menyemangatinya. Ia tidak marah dengan apa yang diucapkan Taeyong barusan. Namun rasanya bukan itu yang Ia inginkan saat ini. Jennie hanya ingin di dengar karena sudah banyak sekali yang Ia lewati selama masa kerja yang sudah memasuki bulan keempat di perusahaan besar ini.
Wanita itu tak membalas nasihat yang diberikan Taeyonh untuknya. Pria itu mulai kembali membuka percakapan diantara keduanya, "Gue denger lo pindah ke team manager trainee dan produksi musik, ya?", tanyanya lagi sambil menyuapkan nasi berisi kimchi dan sosisjiggae ke dalam mulutnya.
Jennie hanya mengangguk lemas tanpa menjawab dengan satu katapun. Taeyong ikut mengangguk atas respon kecil dari Kim Jennie, "Lo akan sering berhubungan dengan Sehun, Jaewon, dan Hanbin karena mereka ada di divisi yang sama," ujarnya lagi.
Informasi itu membuahkan helaan nafas yang cukup kuat dari Kim Jennie, mendapati respon tawa geli dari Taeyong yang duduk di seberang," I know, right? Mungkin Sehun yang akan bisa lo ajak berunding karena Dia yang mungkin paling waras di antara mereka bertiga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BOOK 2 ] 7 RINGS : 1 R I N G
Humor[ Disarankan untuk membaca 7 Rings Series pertama sebelum membaca Cerita ini❣ ] Siapa bilang mereka udah selesai? #1RingNewEdition -ini adalah sequel cerita untuk Work Saia "7 RINGS" yang sudah tega menggantung semua pembaca dengan endingnya yang ti...