7. Kejadian di rooftop

160 18 2
                                    

Rasya yang penasaran akhirnya memutuskan segera menuyusul Pinky.

"Pink...oy...gue yakin ada yang gak beres nih sama lo, please cerita sama gue", bujuk Rasya dengan puppy eyes nya.

Pinky yang sedang menelungkup kan kepalanya di meja segera mengangkatnya malas. Ia melihat Rasya yang sedang membujuknya dengan puppy eyes.

Pinky hanya menatapnya datar dan kembali menelungkup kan kepalanya di atas meja, Tapi kedua tangan Rasya lebih dulu menangkup pipi chubby Pinky yang akan ia tenggelam kan di atas meja.

"Please cerita yah sama gue... please, kan gue sahabat lo, masa  lo gak percaya sih sama sahabat lo sendiri", kata Rasya masih dengan nada memohonnya.

"Heyyy kalean ngapain seh...ikutan dunkss hehehehe.." ucap Garren yang tiba-tiba datang.

"Itu Ren Pin-" ujar Rasya terpotong karena Pinky lebih dulu menempelkan jari telunjuknya ke bibir Rasya.

"Ssssttt..kalo lo pengen tau kita lanjutin ntar di kantin bhay, inget ini RAHASIA", sarkas Pinky yang menekankan kata rahasia, dan segera melenggang pergi dari hadapan kedua sahabatnya.

"Oh iya kalo bu Rina nanya gue kemana bilang aja gue ke uks, sakit perut", lanjut Pinky tanpa melihat Rasya dan Garren.

"Tapi Pink..", ucap Garren

"Bhay", ujar Pinky yang memotong ucapan Garren.

Gadis itu sudah keluar dari kelas dan benar-benar pergi entah kemana.

Kring kring kring kring

Bel masuk berbunyi, Rasya dan Garren masih di buat bingung atas sikap Pinky yang tak seperti biasanya itu.

Kedua Gadis itu kalut dalam pikirannya masing-masing, ada banyak pertanyaan yang berputar-putar di pikiran mereka.

Seribu pertanyaan yang ada di pikiran mereka terpaksa harus di buyarkan, karena bu Rina sudah ada di ambang pintu.

"Selamat pagi anak-anak... sekarang ibu absen dulu".

"Pagii Bu".

"Siapa aja yang gak masuk? Ko itu ada 2 bangku kosong", tanya bu Rina

"Mmm..i..itu yang gak masuk Pinky bu...emm..anu..itu..katanya perutnya sakit, jadi dia pergi ke uks", jawab Rasya terbata bata.

"Iya bu tadi Pinky sakit perut", timpal Garren berusaha meyakinkan.

"Ohh oke baiklah, terus itu bangku pojok ko kosong juga? Siapa lagi yang gak masuk?", ujar bu Rina

"Ohh itu Elang, tapi gak ada keterangan yang jelas bu", ucap sekretaris kelas yang mengatur absen.

"Ohh jadi dia alfa, tumben-tumbenan dia alfa, Elang yang juara umum itu kan?  Padahal biasanya dia yang paling rajin", tanya bu Rina heran.

"Iyyah bu Elang yang itu", jawab salah satu siswa.

"Padahal dia juga kan ketua osis, seharusnya dia ngasih contoh yang baik buat kalian, ah sudahlah malah jadi bahas Elang, ayo di buka tugas kemarin... sekarang kita bahas!"

"Baikk Bu".

***

Di lain tempat seorang gadis tengah menangis sesegukan, ia merasa hidup ini tidak adil baginya.

"Hiks hiks kenapa harus gue kenapa? Gue gak bisa terus-terusan ngejauhin Obil, dan mungkin nanti gue bakal nyaksiin sendiri Obil nembak sahabat gue...hiks hiks hidup ini gak adilll gue benciii hiks hiks", teriak Pinky sembari terus menangis.

E.G.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang