9. Terima atau tolak??

115 17 2
                                    

Happy reading guys💓

Jangan lupa votments 💖

Keadaan masih hening, gadis itu bingung harus menerimanya atau tidak, hati dan pikirannya berlawanan, ia tidak tahu harus menjawab apa.

"Mmm Billl...mianhae gu- gue gak bisa", ucap Pinky sembari menunduk.(maaf)

"Pink?? Ta- tapi waeyo??..kali ini gue bener-bener seriuusss..jadi jebaaal percaya ama gue", ujar Obil dengan suara sedikit bergetar, menahan isakan.(kenapa)(aku mohon)

"Tapi Biiiil...kenapa lo lakuin ini sama gue?? Prank lo gak lucu tau gak?, Apa lo tau..yang gue lakuin malem itu, pas lo bilang ke gue mau nembak Garren? Apa lo tau ha?", Sulut Pinky penuh emosi.

"Waktu itu gue kaya orang gila yang nangis di tengah jalan, baju basah kuyup, apa lo tau itu??? Sehancur apa gue???", Lanjut Pinky.

"Pink maaf soal itu..gue bener-bener minta maaf, please pink please, kasih gue kesempatan", mohon Obil penuh harapan.

"Maaff Biil maafff, gue gak bisa", ujar Pinky yang langsung menggambil bunga dari Obil dan lari menjauh.

Seketika Obil mematung, sakit itu lah yang Obil rasakan saat ini, tanpa sadar setetes air bening itu jatuh dari pelupuk mata Obil.

Obil terus menunduk merasakan sakit yang ia alami, ia sadar seharusnya hubungan persahabatan nya tidak harus menjadi cinta, inilah yang selama ini ia takutkan.

Pinky menjauh darinya dan persahabatannya hancur. Seharusnya ia tidak menyatakan perasaannya.

Seharusnya juga ia tidak mengikuti ucapan Elang.

FALSHBACK ON

"Ehh lang lo ngapain di rooftop sendirian kek gini?? Awas kesambet", kata Obil yang tengah sibuk mempersiapkan kejutan untuk Garren.

"Biill sejak kapan lo jadi fuckboy?" Tanya Elang tiba-tiba.

"What?! Gue bukan pakboii woyy", jawab Obil tidak terima.

Elang berjalan maju mendekat ke arah Obil dengan tatapan datarnya.

"Nembak Garren yang udah jelas-jelas sahabatnya Pinky, dan nyuruh Pinky buat ngebantuin lo?", Tanya Elang dengan nada yang datar.

"Tumben lo ngomong panjang x lebar wkwkw, iyyah emang ada yang salah?".

Elang hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar jawaban sahabatnya ini.

"Lo gak sadar? Pinky itu suka sama lo! Lo nya yang gak peka, apa lo nya yang emang sengaja jadi fuckboy? Tega lo", sarkas Elang tajam menusuk.

"A- apa? Pinky suka sama gue? Hahaha bercanda lo gak lucu lang, udah jelas-jelas gue cuma sahabatan doang ama dia, dulu si pernah gue juga suka ama dia, tapi gue gak berani ngungkapin takut persahabatan gue ancur....dari dulu gue nyoba buat lupain tuh cewe dan tetep ngangggep sahabat, tapi gak bisa...makanya gue nembak Garren biar perasaan gue ke Pinky ilang", jelas Obil panjang x lebar.

"Tadi Pinky dateng juga kesini, dia nangis...gue emang gak terlalu denger semuanya, tapi intinya dia nangis gara-gara lo mau nembak sahabatnya", Ujar Elang

"Hah? Serius lo?" Tanya Obil antusias.

"Gue gak bohong, kalo lo emang cowo..lo ikutin kata hati lo sekarang, dan jangan buat dia kecewa, kesempatan cuma dateng sekali", ucap Elang sambil melenggang pergi dari hadapan Obil.

Obil diam, ia tidak menyangka bahwa Pinky juga tertanya menyukainya, akhirnya ia memutuskan tidak jadi nembak Garren, dan akan beralih menyatakan Perasaannya kepada Pinky.

E.G.OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang