Tak Pernah Usai : singkat saja

18 3 2
                                    

Siapa tidak gugup ketika pertama kali mau ospek?

Kyra Maheswari nampaknya tidak gugup pun takut. Ia melangkah dengan percaya dirinya menuju lapangan utama kampus untuk melaksanakan ospek. Dengan ikatan rambut yang diberi pita, ada pula jajanan yang diberi clue aneh

pisang dempet
minuman perancis
kuburan kucing
dan masih banyak lagi

Kyra paling benci terlambat, makanya ia sudah bangun dari pagi-pagi dan berangkat ke kampus tepat waktu. Sampai di lapangan pun banyak kakak tingkat dengan tampangnya yang sok sangar itu, teriakannya yang menyebalkan. Kyra sudah hafal bahwa itu semua hanyalah acting belaka.

"Kamu yang daritadi bingung di tengah lapangan, buruan cari grup kamu!" anak laki-laki dengan kacamata tersebut langsung terbirit-birit mencari grupnya.

Hari ini kayanya bakal cape banget

Asal perut udah sarapan, menurut Kyra itu sudah aman.

Saat jam istirahat tiba, Kyra kembali berkumpul bersama teman-temannya yang sudah menunggunya di kantin. Pesanan mereka benar-benar beragam, ada bakso, mie ayam, soto ada juga, jus alpukat ada, lengkap banget.

"Ra, kamu ga suka pedes ya?" tanya Dava yang memasang wajah sangat kepo itu.

"Suka banget malah, kenapa dah?"

"Tapi kok di bakso kamu ga ada sambelnya?" asik bertanya sambil mengaduk-aduk mie ayamnya.

"Nah, gini cara asik makan bakso. Aku kasih tau nih." Kyra menyiapkan tatakan piring kecil dari mamang bakso, dia tambahkan 2 sendok sambal, sedikit kecap lalu diaduk sampai tercampur rata.

"Ta daaa~ gini yang asik makan bakso nah." Kyra asik mencocolkan baksonya ke sambel yang sudah diracik itu.

Wajah Iva, Dava, Dika, maupun Fany serius memperhatikan Kyra. Lantas Dava yang sangat penasaran langsung mengambil satu bakso milik Kyra dan langsung dipelototi oleh yang punya.

"Hiiii, enak cok!" sambil menyenggol lengan Dika yang masih fokus dengan sotonya.

"Heh! Kyra yo laper, mangano mie ayam mu." Dika kembali fokus dengan sotonya.

Teman-teman yang lain pun ikut menyoraki Dava, Dava berfikir......

salahku apa

——————————

Tak terasa sudah 3 hari mereka melewati masa ospek yang melelahkan jiwa, raga, dan fisik tentunya. Akhirnya mereka berlima bisa satu kelas.

"Eeh- cak mano la kok kita ni bisa pas kali berlima satu kelas yo?" Iva masih terheran-heran, keajaiban pikirnya.

"Yaah- keberuntungan aja nih haha." timpal Kyra yang masih asik touch up.

"Gue ga nyangka aja si, kirain nih kita bakal kepisah gitu. Asik tapi ih karena bisa sama kalian omg." Fany masih asik mengomel sambil mengoleskan lipstick pinknya.

"Btw, kalian tau ga sihhhh." Fany mencoba memecah keheningan lagi.

Itu adalah kalimat pembuka ghibah.

Begitu pikir Kyra.

"Apo? Cepat la kasih tau." Iva sungguh tak sabar untuk tau berita terbaru dan terhangat di kampus yang akan dibawakan oleh Fany.

"Itu loh, anak kelas sebelah ada yang lagi heboh katanya ditembak kating, oh my god. Kenapa bukan gue gitu, ya ampun."

Baik Kyra maupun Iva langsung menjitak Fany dan meninggalkannya di toilet kampus.

Tak Pernah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang