Tak Pernah Usai : Inikah?

16 2 2
                                    

Setelah menjalani kegiatan barunya, Kyra kini semakin sibuk. Sibuk dengan tugasnya, organisasinya, kuliahnya yang padat dan masih menyempatkan sesekali untuk kumpul dengan teman lima sekawannya.

"Ra, temenin gue yuk ke cafè deket kos lu. Mau numpang wifi ehehehe.." Fany yang sangat nyentrik dengan ripped jeans dan denim jacketnya menggelayuti lengan Kyra demi membujuknya.

"Seneng banget ke sana deh Fany, yaudah ayo. Tapi mampir kos aku dulu ya, ambil laptop juga."

"Siap! Yuk ah jalan sekarang."

-----------------

Pesanan mereka sudah datang dan kedua sahabat itu sudah asik berselancar di dunia maya masing-masing.

"Permisi, boleh ya gabung di sini? Tempat lain penuh."

Suara wanita yang baru saja meminta izin telah membuyarkan keasikan mereka.

"Ha?" Reflek Kyra dan Fany melihat ke arah wanita tersebut.

Sejenak pikiran Kyra seperti teringat sesuatu, tapi apa.....

"Eh, mbak nya kan yang waktu itu....." Kyra melihat sosok wanita di sebelahnya yang akan duduk.

Wanita itu sedikit bingung, tak lama ia ternyata ingat juga.

"Oh, yang waktu itu sepatunya ga sengaja ketumpahan minuman saya ya?"

"Nah iyaa, bener! Silakan mbak, gabung aja. Toh meja dan kursi yang ini emang untuk 6 orang, lainnya penuh kan." Kyra mencoba mengakrabkan diri.

Jangan tanya Fany, ia sedang mencerna apa yang terjadi. Siapa wanita ini pikir Fany, bagaimana Kyra bisa kenal.

"Kenalan boleh ya, sekalian minta maaf lagi hehe. Aku Sasha." dengan senyum yang ramah wanita itu memperkenalkan diri.

"Kyra, panggil aja Ra gpapa. Oh iya, ini temen aku, Fany."

"Oh, halo. Fany." Fany ikut berjabat tangan dengan Sasha.

"Sendiri aja mbak?" Tanya Kyra dengan wajah keponya.

"Gak si, ini lagi nunggu adik aku."

Kyra hanya asik ber-oh ria.

Selang 15 menit, tiba-tiba ada lelaki yang menghampiri meja mereka dengan wajah yang nampak lelah.

"Sorry mbak aku lama, dosen terakhir rese banget."

Kyra terdiam dan langsung menengok ke arah suara.

deg

Apa-apaan ini.
Batin Kyra dengan wajah berubah menjadi kesal.

Sontak lelaki itu ikut menengok ke Kyra dan mereka bertatap sebentar.

"Lah, kaya pernah liat ya.." Dengan santainya lelaki itu menunjuk ke Kyra.

"Kamu kenal dia, Sa?" Tanya Sasha pada adiknya.

"Ga si, tau aja. Lagian pas ketemu di mini market dia kaya kenal, tapi aku tanya eh malah nyelonong kabur." Aksa langsung duduk di kursi depan Sasha dan langsung membaca daftar menu.

Jawaban Aksa berhasil membuat Kyra membulatkan mata, tak percaya atas apa yang telah dikatakan oleh Aksa.


Fany kembali bingung dengan situasi saat ini. Jangan tanya seperti apa raut wajah Fany saat ini.

"Oh yaudah sekalian kenalan aja. Kyra kenalin ini Aksa, adik aku."

Kakaknya baik, tapi first impression ke adiknya jelek banget gini.
Kyra membatin sendiri.

Tak Pernah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang