Chapter 1

995 47 5
                                    

Happy reading... ❤

Di malam yang dingin taehyung sedang duduk di kursi putih panjang itu ditemani pohon musim gugur yang daun nya sudah menyoklat dan perlahan berjatuhan ke tanah, Taehyung duduk dengan menundukkan kepalanya dan menutup wajah tampan itu dengan tangan besar nya, menandakan dia sedang bingung dan sedang memikirkan sesuatu.

Taehyung duduk di taman gedung rumah sakit itu, dia bertanya tanya siapa gadis itu? Apa yang sebenarnya terjadi padanya?

Ya, tepat jam 7 malam tadi sebelum kejadian itu terjadi.

"Ya Taehyung! Kau mengundang kami kemari tapi tidak ada makanan apapun di villa besar mu ini, hanya ada colla dan sprite, yang benar saja!" omel seokjin sang teman yang sudah Taehyung anggap sebagai kakak sekaligus ayah baginya.

"Ah hyung, kenapa kau marah-marah terus sih, nikmati saja apa yang ada" Jawab Taehyung dengan muka agak masam dan pergi menuju sofa. Jelas Seokjin kebingungan sendiri.

"Dia kenapa? Dia yang bilang akan mengadakan pesta dan mengundang kami kemari tapi dia malah bersikap seperti itu? Dasar alien aneh" gumam Seokjin yang kelewat kencang hingga terdengar oleh Jimin.

"Ada apa hyung?" tanya sang adik Jimin yang sontak dijawab oleh Jin.

"Kurasa Taehyungi sedang lelah, apa dia punya masalah akhir-akhir ini Jim? Kau kan sahabat nya"

"Ahh... Aku tidak tahu hyung, tapi sepertinya ada yang sedikit mengganggu dipikirannya, mungkin itu tentang proyeknya yang sudah ia rencanakan matang-matang tapi berujung nihil" jawab Jimin dengan mimik muka serius dan khawatir.

"Aku kira dia seperti itu gara-gara wanita" kata Jin yang membuat mereka berdua malah terkekeh .

"Aku rasa Taehyung bukan tipikal pria yang terlalu memikirkan wanita sampai se-sedih itu, biasa nya dia yang paling jago dalam hal melupakan wanita" ucap Jimin asal .

"dan yang paling jago juga memberikan harapan pada para wanita hingga banyak wanita yang menjadi gila karenanya" lanjut Seokjin dengan kekehan suara seperti mengelap kaca. Hingga tawa itu terhenti saat dering telpon Seokjin berbunyi.

"Jim kau temani taehyung dulu, aku khawatir melihat dia seperti itu, nanti aku menyusul, istri cerewet ku menelpon." Ucap Seokjin sambil pergi ke ruangan yang lebih tenang karena didalam berisiknya minta ampun, Jungkook Hoseok dan Namjoon menyalakan lagu 'rise of bangtan' dan bernyanyi-nyayi seperti orang gila.

Jimin melangkahkan kaki jenjangnya menuju sofa dan duduk disebelah sahabatnya itu, dengan pemandangan api unggun rumah yang telah dibuat se-aestetik mungkin oleh arsitek kepercayaan taehyung, dan membuat suasana itu menjadi lebih damai tapi lebih tepatnya sendu.

Jimin melangkahkan kaki jenjangnya menuju sofa dan duduk disebelah sahabatnya itu, dengan pemandangan api unggun rumah yang telah dibuat se-aestetik mungkin oleh arsitek kepercayaan taehyung, dan membuat suasana itu menjadi lebih damai tapi lebih ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau kenapa tae? Ada masalah?" tanya jimin dengan suara gantle nya.

"Jim mengapa semuanya jadi berantakan seperti ini? Semua usaha ku terbuang sia-sia, aku tidak mengerti sama sekali kenapa perusahaan John itu tiba-tiba membatalkan semuanya" ucap taehyung sedih .

Special Selfishness II Taehyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang