Chapter 17

175 20 3
                                    

Happy reading


Saat ini sudah menunjukan pukul 12 malam , sebenarnya segala persiapan untuk rapat besok sudah selesai sejak tadi, tapi taehyung tidak bisa tidur .

jadi saat ini dia sedang menikmati pemandangan malam dari balkon kamar nya dengan segelas susu hangat di tangannya juga mantel dan syal tebal yang menyelimuti tubuhnya. 

"Bagaimana aku bilang pada gomi?" ucap taehyung pelan dengan tatapan kosong nya.

Cahaya lampu malam di edinburgh terlihat sangat indah juga semilir angin malam membuat rambut taehyung berayun-ayun dengan lembut.

  Suhu udara malam ini terasa lebih dingin hingga sesekali tubuh taehyung merasa gemetar saat angin kecil itu melewati tubuhnya. 

Banyak sekali beban pikiran seorang taehyung saat ini,  pasalnya dia baru mendapat panggilan lagi tadi dari naya sekeretarisnya.

******

Pukul 22:10 Taehyung mendapat panggilan lagi dari naya saat taehyung sudah menutup laptopnya dan beranjak tidur. 

"Ada apa nay?  Aku sudah mau tidur" ucap taehyung menjawab panggilan naya. 

"Syukurlah kau belum tidur,  aku baru mendapat kabar tadi dari sekretaris john" ucap naya terdengar terburu-buru. 

"Dengarkan aku baik-baik tae" ucap naya lagi. 

"Iya,  ada apa? "

"Paul sekretaris john itu hanya ingin bekerjasama dengan seseorang yang sudah menikah"

"Apa maksud mu, kenapa mendadak sekali? Bukannya dia sudah menyetujui ? " taehyung sungguh tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh naya. 

"Dia mengira kau sudah menikah,  dan menurutnya pria yang sudah menikah adalah pria yang lebih dewasa dibandingkan yang tidak dan dia sangat menjunjung tinggi pernikahan dan kekeluargaan"

"ini tidak masuk akal nay"

"Aku tahu tae,  tapi apa boleh buat kakek-kakek itu memang seperti itu 'banyak maunya', maaf aku baru memberi tahu mu" ucap naya dengan suara yang terdengar sangat merasa bersalah pada taehyung.

"Sial! , lalu apa yang harus kulakukan sekarang? "

"Aku sudah memikirkan ide ini tapi mungkin akan terdengar gila" ucap naya. 

"katakan saja" pinta taehyung sudah merasa frustrasi .

"Kau belum membuat surat laporan kematian almarhum istri mu kan? "  ucap naya sedikit gugup,  pasalnya dia tahu betul jika taehyung sangat tidak menyukai pembahasan ini,  ya pembahasan tentang istri di masa lalunya.

"Apa maksud mu?  Aku tidak akan pernah membuat laporan itu" jawab taehyung terdengar sedikit kesal.

"Tae dengarkan aku dulu, bagaimana jika gomi pura-pura menjadi istri mu tetapi identitasnya di ganti sesusai dengan almarhum istri mu agar kau tidak perlu menyiapkan berkas-berkas lagi karena ini sudah sangat mendesak"

Taehyung diam seribu bahasa dia tidak menjawab sama sekali pikirannya kosong.

"Tae,  kau mendengarkan ku kan?"

"Aku tidak mau mendengar nama itu lagi nay,  aku tidak sanggup jika harus memanggil gomi dengan nama almarhum istri ku,  kau tahu kan seberapa sulit aku mengubur kenangan itu semua? " Jawab taehyung dengan suara lirihnya. 

"Aku tahu, tapi apa kau punya pilihan lain?  Atau kau ingin membatalkan semua kerja sama ini? "

"Aku tidak masalah jika harus membatalkannya" ucap taehyung asal.

Special Selfishness II Taehyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang