Chapter 4

356 27 6
                                    

Guyss aku udah nemu visual cewe nya 😂
Aku harap kalian suka dan makin terbawa sama alur ceritanya yah 💕

Tapi terserah sih kalau kalian mau bayangin cewenya orang lain juga atau bayangin diri kalian sendiri , bebas kok 😂

Ini dia 👇👇👇😚

Aku suka dia karena tipe wajahnya yang cantik dan lembut alias ayu-ayu agak judes gimana gituh haha 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku suka dia karena tipe wajahnya yang cantik dan lembut alias ayu-ayu agak judes gimana gituh haha 😂

Aku suka dia karena tipe wajahnya yang cantik dan lembut alias ayu-ayu agak judes gimana gituh haha 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oke oke ...
Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
"Kau siapa?." Gomi terlihat sangat bingung, wajahnya pucat, dia tidak mengerti dengan semua yang terjadi dan diapun tidak mengenali orang-orang yang ada di sekelilingnya bahkan dia tidak mengenali dirinya sendiri.

"Aku Lee Taehyung, kau mengalami kecelakaan dan koma." Suara gugup terdengar jelas dari bibir manis Taehyung, lanjutnya.

"Jangan dulu banyak bicara, biar kau di periksa dulu, jika menurut dokter sudah baikan kau boleh bertanya apapun pada ku, aku akan menjawabnya dengan jujur." Ucap Taehyung yang membuat Gomi hanya terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Kondisi mu sudah sangat membaik, detak jantung dan suhu tubuh mu pun normal, tapi mungkin rasa sakit di kepala mu masih akan terasa berdenyut beberapa minggu kedepan, dan patah lengan mu pun sudah membaik, sekitar dua minggu lagi kau baru bisa membuka gips nya, dan kau juga harus banyak beristirahat karena efek benturan di kepalamu juga lumayan kuat." Ucap sang dokter dengan segala nasihat nya.

Sementara itu..

Entah lah tapi dari tadi Janie rewel sekali, dia terus menangis hingga terpaksa Jin membawanya keluar.

"Janie kau kenapa sayang?." Tanya sang ayah.

"Hiks hiks." Janie terus menangis dan membuat Jin menjadi kebingungan sendiri.

"Kau mau menelpon mommy?." Tanya sang ayah lagi sambil mengelus halus punggung sang anak dalam pangkuannya.

"Ayolah sayang jangan menangis terus nanti cantiknya hilang." Ucap Jin sambil meraih ponsel di kantung celana dengan tangan kanannya, sementara yang kiri masih kokoh memopong sang anak.

Special Selfishness II Taehyung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang