03 - Bitch.

10.4K 667 61
                                    

"kita ke mansion."

jeno mempercepat laju mobilnya menuju mansion nya. siapa sangka, lee jeno adalah seorang anak dari keluarga mapan yang sudah terkenal di seluruh penjuru negri gingseng ini.

dan, jangan salahkan juga kalau sebila nya, jeno memang kasar di kampus nya. semua orang tunduk. tak ada yang berani mengelak nya.

alasan kenapa dia tidak tinggal di mansion nya, karena ia lebih memilih untuk merasa puas dengan diri nya sendiri tanpa ada pengasuh dan pembantu yang pasti selalu mengintai, menanyakan, yang selalu membuatkan merasa bosan.

sesampainya di mansion, jeno keluar dari mobilnya. di ikuti jaemin yang juga keluar, mengikuti arah jeno pergi.

"tuan, selamat datang. mau saya siapkan makan terlebih dahulu atau--"

"tidak." jeno berlalu meninggalkan pengasuh rumah nya yang sedari tadi menunduk pelan. jaemin masih berada di belakang jeno, terus mengikuti arah jeno yang kini pergi ke sebuah ruangan yang sudah lama tidak di tempati.

ruangan kamar tidur dengan warna cream dan aroma vanilla yang di sukai jeno. jeno duduk di kursi belajarnya sedangkan jaemin masih di depan pintu nya.

"kemari." perintah jeno tanpa menoleh ke arah jaemin. jaemin manut, dia mendekati jeno dengan sangat pelan.

"kulum dia," ujar jeno setelah mengeluarkan bayi kesayangannya dari celana nya. jaemin duduk di depan kursi jeno, menjilat ujung penis jeno guna memberikan kenikmatan sensual yang sangat jeno inginkan.

"sshhh! sshhh!" jeno mengadahkan kepalanya, memejamkan matanya merasakan kenikmatan dan terus menekan kepala jaemin agar masuk seutuhnya.

"jangan bermain-main kau, na jaemhhh..."

jaemin memajukan mundurkan mulutnya, memberi akses ruang untuk penis jeno agar leluasa bermain di dalam mulutnya. mulutnya kali ini benar-benar penuh karena cairan jeno yang tiba-tiba datang tanpa permisi.

"jenhhh.." jaemin melenguh. penis jeno berkedut dan terlihat sudah ia ingin mengeluarkan precumnya.

"telan itu!"

jaemin menelan cairan precum yang sudah penuh di dalam mulutnya. dirinya butuh oksigen sedangkan lelaki yang di manjakannya masih belum puas dan terus menekan tengkuk jaemin.

jeno melepas tautan penis nya dengan mulut jaemin. dengan segera ia berdiri, mengangkat tubuh jaemin yang terkujur lemah.

dihempasnya tubuh jaemin diatas ranjang, dan dengan segera jeno membuka seluruh pakaian jaemin.

selepasnya jeno bersandar pada penyandar ranjang, "buka kan bajuku." dengan lihai jaemin merangkak, membukakan pakaian atas jeno yang masih melekat pada tubuhnya.

tangan jeno tidak tinggal diam. kedua tangannya dengan sigap meremas gundukan dibelakang tubuh jaemin. membuat sang submissive nya mengerang.

"jenhhhhh, fuck!"

posisi mereka saat ini benar-benar full naked. jeno memposisikan jaemin tepat diatas pangkuannya. jeno memajukan wajahnya, memberi kecupan hangat pada mata, hidung, serta bibir manisnya.

"bolehkah aku bermain denganmu?" ucap jeno pelan sambil memegang dagu jaemin. jaemin mengangguk pelan. wajahnya kini sudah merasa takut bila jeno sudah berbuat kasar kali ini.

"ini akan sedikit kasar, tapi aku sedikit ingin memberimu pelajaran atas kejadian tadi."

jeno memeluk pinggang jaemin dan mencium bibir jaemin lama, melumatnya mengabsen deretan gigi rapih jaemin. persetan dengan itu semua, tangan jaemin tak tinggal diam. dia mengalunkan tangannya diatas leher jenjang jeno.

"eunghh.."

desahan jaemin membuat bibir jeno yang masih bercumbu menyeringai senang. submissive nya sudah terangsang atas semua perlakuannya kali ini.

jeno turun menciumi leher jenjang jaemin. memberikan tanda keunguan disana. puas dengan leher, jeno turun dan menyentil kedua buah dada jaemin yang rata itu.

"get ready to play, baby.."

jeno mencubit puting jaemin yang mencuat. wajah jaemin mengadah ke atas sembari menggelengkan kepala, memejamkan matanya dan mendesah tak karuan. jaemin frustasi dengan ini, tetapi dia menyukainya.

"janghhh-anhh, jenhhh--oh shit! akhh."

jaemin kembali mendesah lebih keras ketika lelaki dibawah pangkuan nya menggigit sebelah kanan puting jaemin.

"kauhh-- akh fuck!"

"kau menyukainya, kan?" ucap jeno disela-sela ciumannya. jaemin menekan kepala jeno agar lebih dalam menciumnya.

"ini sangat geli, akh!"

jeno tersenyum. senang dengan hasil tanda di atas buah dada jaemin, jeno turun menyentuh perut rata jaemin dan menjilat pusar jaemin. jeno langsung membalikkan tubuh jaemin yang mana jeno duduk menindih badan jaemin.

"kau ingin pemanasan dulu atau langsung--"

"langsung kan saja, jen. aku sudah tidak tahan!"

jeno tersenyum, "kulum ini." jaemin dengan cepat menyambar jari telunjuk jeno. pria cantik di hadapannya langsung mengulum satu-dua-bahkan tiga jari jeno yang menyodok tenggorokan jaemin dengan paksa.

puas dengan itu, tanpa aba-aba jeno menyodok anal jaemin dengan jari tengahnya.

"akh, akh! jeno!"

bagai di surga, jaemin kali ini sudah mulai terbiasa dengan perlakuan jeno.

"kenap-ah.. lubangmu sangat sempit dan basah, hahhh..." jeno terus mengobrak-abrik lubang anal pria cantiknya itu.

"akhhhhh sakit.."

"sebut namaku!"

"akhhhh.... jenhhh..."

"sebut namaku atau kau-ahh akan mendapat yang lebih dari ini, jaemhh.."

"jenhhhh-- ohhhh.."

"akhh-- aku sampai jenhhh"

jaemin orgasme. mengeluarkan cairan hangatnya yang langsung dijilat oleh jeno.

baru saja jeno ingin menyentuh bibir anal jaemin, dengan cepat pria itu berucap.

"jen, please, aku capek.."

jeno melihat ke arah jaemin. tubuh jaemin benar-benar penuh dengan keringat. rambutnya yang sudah teracak dan sprei dengan bau precum.

jeno mendekat ke arah jaemin. memeluk pria yang dicintai nya selama 3 tahun belakangan ini, menutup seluruh tubuh mereka berdua dengan selimut dan memeluk jaemin dengan rapat.

"aku sayang kamu. dan aku tidak akan pernah suka kalau kamu berhubungan dengan mark lagi."

selepasnya mereka berdua tertidur dalam posisi yang jeno mengunci tubuh jaemin.






maafin ak kalo ada typo><

to be continued!
© treasuremarble.

disparate, nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang