13 - Pregnant, Mark, And Statement.

3.8K 244 17
                                    

jaemin berjalan memasuki rumah sakit. dia hanya ingin mengetahui hasil sebenarnya, jaemin hanya ingin meyakinkan kalau itu benar atau salah.

menunggu sendiri diruang tunggu, nama jaemin dipanggil untuk menemui dokter diruangan. keadaan rumah sakit hari ini terlihat lebih sepi. mengingat ini awal pekan. mungkin kalau dia datang menjelang siang akan ramai.

"tuan jaemin, selamat anda sedang mengandung buah hati."

jaemin terdiam, dia? benar hamil?

"um, bagaimana bisa dok? saya kan seorang lelaki?"

dokter dengan rambut berwarna sedikit keabuan itu tertawa pelan. "kau salah satu laki-laki yang beruntung karena memiliki rahim. selamat, kandungan anda sudah memasuki minggu kedua. tolong jaga baik baik ya, jangan terlalu lelah. hamil muda sepertimu rentan sekali saat lelah."

jaemin terdiam tanpa bersuara. arah matanya menatap meja dengan tatapan kosong?

"bayi ini..."

"siapa ayah dari bayi ini tuan?" tanya dokter moon.

"j-jeno.."

"tuan jeno anak dari tuan donghae?" tanya dokter moon meyakinkan. jaemin mengangguk.

"kalau begitu, tuan donghae pasti akan senang karena akan memiliki cucu pertamanya. saya kenal beliau dekat, saudaranya juga belum menikah bukan?"

"um," jaemin berguman. "maaf dokter saya rasa saya harus pamit lebih dulu. terimakasih."

jaemin berdiri dan membungkukkan tubuhnya. meninggalkan dokter moon terdiam kaku dengan tatapan bertanya tanya. dia tidak ingin berlama-lama berbincang dengan dokter moon. arah pembicaraannya sudah menyongsong kepada keluarga jeno. apalagi dokter moon adalah teman donghae. dia hanya tidak ingin donghae tidak menyukainya.

bayi ini, ini anak jeno. ayahnya harus bertanggung jawab atas dasar bayi yang telah diperbuatnya. tetapi, lagi-lagi perkataan itu terbayang dipikiran jaemin.

kau tidak boleh memiliki hubungan dengan anakku

kau tidak boleh memiliki hubungan

kau tidak boleh

tidak boleh

donghae mungkin tidak akan menyukai hubungan mereka. ya, mungkin awalnya jeno sudah memberitahu kepada ayahnya tempo lalu. tetapi beliau juga tidak ingin membicarakannya waktu itu bukan? bagaimana jika donghae diberitahu tentang anak ini. tidak, tidak akan pernah menyukai jaemin dengan jeno.

"apa aku rahasiakan saja perihal anak ini...?" gumam jaemin. jeno ini ayahnya dan dia perlu tahu, tetapi ini pasti akan memperumit hubungannya dengan donghae. berkelahi mungkin? jaemin tidak mau seorang anak dengan ayahnya bertengkar hanya karena bayi ini.

iya, jaemin harus merahasiakannya, bagaimana pun itu caranya.

_ _ _

jaemin masuk kedalam mobil. tadi dia sempat menelfon johnny untuk menjemputnya. bukan dirumah sakit tentunya, dia masih terlalu takut untuk memberitahu kepada orang orang kalau dia sekarang sedang mengandung.

"kau beli apa saja?" tanya johnny melirik sejenak ke arah kursi samping kemudi, melihat jaemin yang sedang memangku sekantong belanjaan.

"bahan masakan untuk nanti malam. maaf hyung kemarin aku tidak pulang ke rumah, aku sering menginap dirumah temanku."

"tak apa jaemin. aku yang mungkin akan meminta maaf karena sudah menginap di rumahmu seenaknya, padahal tuan rumah tidak ada." ujar johnny sesekali tertawa pelan dan menggaruk belakang kepalanya.

disparate, nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang