"untuk apa kau memeluk pacarku, brengsek!"
jaemin langsung terduduk diam kala jeno menarik kerah pakaian mark. mark hanya pasrah, ia tahu pasti jeno akan marah kalau melihat ini.
"jeno, lepaskan!"
"diam na! akan ku beri pelajaran jika ada seseorang yang mengganggu orang kesayanganku!"
bugh!
satu pukulan kencang pada pinggang sebelah kanan mark terdengar keras. mark hanya merintih, deru nafasnya terengah-engah. mark tersungkur di atas sofa.
"jeno, sudah!"
"jeno! hentikan!"
jeno tidak menggubris ucapan jaemin. ia kembali menarik kerah pakaian mark. mengarahkan kepalan tangannya yang hampir saja memukul rahang mark sebelum johnny datang melerainya.
"hentikan!"
johnny menarik tubuh mark. jaemin dengan cepat menenangkan jeno yang masih dibawah gebuan nafsu untuk menghajar lelaki berdarah kanada itu.
"jaemin, bawa jeno ke kamarmu. aku akan mengurus temanmu lainnya."
jaemin hanya mengangguk paham dan membawa jeno menuju kamarnya.
"na, lepasin."
jaemin menghempaskan tangan jeno. kedua matanya menatap dengan dalam manik mata pria manis didepannya.
"untuk apa bertengkar dengan mark?"
jeno membuang wajahnya ke sembarang arah. matanya berusaha tidak menatap mata jaemin yang jelas sedari tadi masih menatapnya.
"untuk apa?"
"tsk!"
jaemin menunduk. air matanya jatuh. dia benar-benar tidak tahan. dia tahu jeno adalah orang yang keras kepala. tetapi tidak untuk sekarang yang posisi nya jaemin mengandung anaknya bukan?
"na.."
jeno menangkap tubuh jaemin— tepat sebelum jaemin terjatuh. jeno menuntun jaemin untuk duduk dipinggir kasur sembari tangannya memeluk serta mengelus pundak jaemin.
"maaf, aku bukannya..."
"tidak apa. kamu boleh pergi dulu? aku ingin istirahat." ucap jaemin lirih.
"aku bisa temani kamu disini..."
"aku bilang keluar dulu jen, please."
jeno tak membalas. dia bangun dan keluar dari kamar jaemin. jaemin segera berlari ke kamar mandi, menumpahkan isi perutnya yang sedari tadi ingin dikeluarkan.
rentan memang usia kandungan seperti ini terus-terusan mual. kepalanya sedikit pusing. jaemin tidak ingin jeno tahu kalau dia dari tadi di kamar mandi.
jaemin segera membersihkan sedikit noda yang berada di atas wastafel. melangkahkan kakinya keluar kamar mandi dan sedikit terkejut saat johnny yang sudah duduk di atas kasurnya sembari matanya menatap layar ponsel dengan serius.
"johnny hyung.."
"jaemin, kamu kenapa mual? apa masih sakit?"
oh tidak, kalau yang jaemin kira tidak akan ketahuan oleh jeno akan lebih baik tapi ini, johnny jauh lebih menginterogasikan dirinya.
"hanya sedikit hyung, tapi aku tak apa."
"serius? atau aku antar ke rumah sakit lagi—"
"tidak apa hyung, aku hanya butuh istirahat untuk tidur. mungkin besok akan lebih baik." ucap jaemin dengan senyum manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
disparate, nomin.
Random✰FEAT. NOMIN "ingat jen, aku ini dominan!" "dominan katamu? kita lihat saja nanti." ↺semi baku, absurd and randoms ↺bxb, gay, yaoi! ↺homophobic? better leave ↺kinda mature, romance status : on going-slow to updt start : 27/O3/2O end : - 2O2...