10 - Confess && Dating ?

3.6K 271 2
                                    

jeno memarkirkan mobilnya tepat di pinggir taman. dia keluar disusuli dengan jaemin. jaemin segera berlari menuju kursi taman yang terlihat kosong.

keadaan taman kali ini cukup nyaman. tidak banyak orang yang mengunjunginya. terlihat ada beberapa anak kecil yang sedang meniup gelembung, beberapa orang yang sedang berlalu lalang, dan beberapa burung merpati yang dirasa akan menunggu senja.

jeno duduk disebelah jaemin. menatap langit sama halnya dengan jaemin yang menatap kearah sana.

"kalau disini, rasanya aku lebih terlihat nyaman." jaemin menghela nafasnya berat. dia terlihat lebih menghela semua pikiran beratnya yang tertahan.

"kamu suka senja?" jaemin menoleh ke arah jeno. jeno terperangah, "a-ah, suka.." jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. dia tidak tahu harus berkata apa. bibirnya seketika gagu, pikirannya juga.

"aku suka kesini dulu, bersama ayah.." jaemin tersenyum. kontak matanya masih menuju kedepan, dengan tatapan kosong. "ya, ayah suka senja. tapi bunda tidak. bunda lebih menyukai fajar. katanya, kalo fajar lebih cantik. aku tertawa waktu itu. tapi, fajar memang lebih cantik ketika tahu bahwa nyatanya aku lahir diwaktu fajar."

jeno masih diam mendengarkan ocehan jaemin yang dibilang tidak biasanya ini.

"terakhir kali aku kesini sama ayah, pas satu hari sebelum ayah ditangkap. ayah juga sudah berpesan untuk menjaga diri aku sendiri baik-baik. tapi aku terus menganggapnya itu lelucon." jaemin sedikit tertawa, "tapi aku bodoh. perkataan ayah benar-benar ada nyatanya."

jeno menoleh, melihat kantung mata jaemin yang sedikit sembab. tanpa izin, jeno segera memeluk tubuh jaemin. memberi ketenangan bahwasannya lelaki dihadapannya itu tengah menangis.

"keluarkan semuanya, aku disini..."

jeno terus menepuk punggung jaemin. memberikan rasa lebih tenang. dirasa sudah cukup untuk menangis, jaemin melepas pelukannya.

"maaf, aku jadi tidak sopan seperti ini.." jaemin mengelap air matanya yang jatuh diatas pipi. jeno segera mengeluarkan tisu, memberikannya kepada jaemin yang menerima dengan senang hati.

"apa yang ingin kau katakan kepadaku?" tanya jaemin. jeno terdiam. dia bingung untuk membicarakannya. sungguh, berita yang akan dia ucapkan kali ini terbilang akan lebih bahagia. mungkin. tapi dia tidak tahu.

"um," jeno menggaruk tengkuknya, "tunggu sebentar!" jeno pergi dari hadapan jaemin. jaemin menaikkan satu alisnya dengan tatapan bingung.

7 menit jeno pergi tetapi lelaki itu tidak menampilkan batang hidungnya. senja mulai terlihat. dia tidak akan mungkin bilang kalau jeno meninggalkannya karena mobil cowok itu masih berada diparkiran.

"jaemin," jaemin menoleh ke belakang mendapati jeno dengan banyak bunga ditangan kirinya dan sekotak kue macaron berwarna pastel berada di tangan kanannya.

"kau mengagetkan!" jaemin memukul dada jeno. jeno tertawa dan duduk disamping jaemin.

"untuk kamu!" jeno memberikan bunga itu. jaemin menerimanya dengan senang hati. "dan ini, cake kesukaanmu! makanlah!" ujar jeno memberikan kotak itu kepada jaemin.

"terimakasih banyak.." senyum jaemin mengembang menampilkan rasa hangat pada dirinya. jaemin segera membuka kotak itu dan memperhatikan dengan senang.

"tunggu, ini apa?" jaemin mengambil sebuah kotak didalamnya dan mengambil secarik kertas diatasnya.

untukmu, na jaemin.

maaf,
mungkin hanya dengan cara ini yang bisa aku perbuat.

terima kasih sudah selalu bersama denganku, tinggal denganku, melayaniku, dan menemani diriku. maaf sebilanya aku terlalu kasar ataupun tidak sopan. tapi, sepertinya aku telah tahu siapa yang harus aku pilih untuk aku jadikan seorang kekasih. kali ini aku berani bersumpah, untuk kali ini aku benar-benar ingin denganmu.

aku tahu kau pasti akan tertawa melihat aku yang seperti ini. aku tahu juga saat kau tidak menyukai diri kau menjadi seorang bottom. ah, ini bukan paksaan tapi aku akan terus berusaha untuk mendapatkanmu.

na jaemin, izinkan aku menjadi kekasihmu, ya?

jaemin terdiam kaku. dia menggelengkan kepalanya. sesekali tangannya menggenggam erat kertas itu.

"na.." jeno merasa khawatir ketika jaemin tiba-tiba menangis. jeno segera memeluk tubuh jaemin, lagi.

"kau kenap--"

"iya!"

jeno mengerutkan dahinya. "a- maksudnya??"

"iya, aku mau!"

jeno mencerna ucapan jaemin dengan baik. setelahnya ia langsung memeluk tubuh jaemin dengan erat. menenggelamkan wajah jaemin didalam lehernya.

jaemin melepas pelukannya. dia langsung menarik tengkuk jeno dan menciumi lelaki itu dengan kasar tetapi sensual. jeno kaget, tapi dia tetap membalas ciumannya.

"terimakasih karena sudah menerimaku. terimakasih, na jaemin!" ucap jeno disela-sela ciumannya. dan setelahnya mereka kembali ke dalam mobil dan melanjutkan aktifitas bercumbunya disana.







_ _ _

ini spesial angst wkwkw

disparate, nomin.

disparate, nomin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang