PROLOG☄️

8.7K 614 66
                                    



Hembusan angin malam menerpa kulit kedua lelaki yang sedang berdiri di balkon sembari menatap ke arah langit-langit.

Tangan mereka saling tertaut satu sama lain.

"Makasih, gue seneng banget"

Han Jisung, lelaki yang memiliki wajah menggemaskan bagai tupai itu tersenyum bahagia ke arah Lee Minho, lelaki yang selama dua tahun belakangan ini menemani hari-harinya.

Keduanya sudah tinggal bersama selama satu tahun dengan status sebagai sepasang kekasih

"Gue juga seneng karena bisa ngerayain hari ulang tahun lo" Minho berdiri dibelakang Jisung, melingkarkan tangannya pada pinggang ramping si manis dan menempatkan wajahnya di bahu kekasih tersayangnya itu.

Jisung memegang tangan Minho yang melingkar pada pinggangnya. Ia mengelus tangan kekar tersebut sembari menikmati angin malam yang membuat keduanya saling berbagi kehangatan di balkon.

"Gue seneng karena lo ngasih gue kalung ini-" sebelah tangannya ia gunakan untuk memegang kalung yang baru saja diberikan oleh sang kekasih. " -tapi gue punya permintaan lain, boleh?"

Minho menggerakkan kepalanya naik turun. Ia mengangguk sembari menunggu apa yang diinginkan oleh tupai kesayangannya itu.

"Dalam satu bulan, boleh nggak gue ngerasain jadi seme?"

Pelukan terlepas, Minho menjauh dari si manis dengan raut tak terima.

Jisung berbalik, ia menatap ke arah Minho dengan pandangan memohon sembari menggenggam erat tangan Minho.

"Nggak. Apaan, sih!!" Tolak Minho.

Jisung membuat raut sedih pada wajahnya, ia menarik lengan Minho agar mendekat dan membuat tatapan memohon seperti kucing yang hendak ditinggal pergi oleh pemiliknya.

"Gue penasaran, Ho"

"Sekali nggak ya nggak, Jisung!" Minho menarik tangannya agar terlepas dari genggaman si manis.

Ia berjalan masuk kedalam dan merebahkan tubuhnya diatas kasur berukuran besar tersebut.

Posisinya terlentang, tangan kanan ia naikkan agar menutupi matanya itu, dan jangan lupakan raut wajah yang kentara sekali bahwa ia sangat tidak suka dengan permintaan sang kekasih.

Jisung pun menyusul, ia merebahkan dirinya disebelah Minho dan memeluk tubuh kekasihnya tersebut dengan begitu erat.

"Minho~ mau ya?"

"Nggak!"

"Minho nggak sayang ya sama Jisung?"

Minho berdecak, ia menatap si manis dan berusaha melepas pelukan Jisung pada tubuhnya itu. Namun si manis semakin memperkuat pelukannya sembari menggeleng ribut.

"Seminggu aja, deh. Gimana?" Tawarnya.

Minho tidak menjawab, ia kembali memejamkan matanya berusaha abai dengan kalimat yang dilontarkan oleh si manis.




'Cup





Minho membuka matanya saat merasakan bibirnya dikecup singkat oleh si manis. Ia sedikit terkejut oleh wajah Jisung yang sedang tersenyum menggoda berada di jarak yang sangat dekat dengannya.

"Hari ini kan ulang tahun Jisung, masa Minho tega?"

Minho kembali berdecak sebal, ia menghembuskan nafasnya kasar lalu menarik tengkuk si manis guna mempertemukan bibir keduanya.

Dilumatnya bibir si manis dengan sedikit kasar lantas ketika dirasa ia membutuhkan oksigen, ciuman pun terlepas.

"Boleh, kan?" Tanya Jisung begitu ciuman terlepas.

Minho tidak menjawab, ia hanya diam sembari menatap wajah indah kekasih dihadapannya itu.

"Minho~ boleh, kan?" Tanya si manis sekali lagi.

Minho kembali menghembuskan nafasnya. Dengan berat hati ia berdehem sebagai jawaban hingga membuat si manis nampak kesenangan.

"Yeay! Makasih Min -hmpft"

"M-minh..."


Maka, biarkan malam ini Minho menikmati malam yang panjang bersama sang kekasih sebelum keinginan menyebalkan itu dimulai.



















.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Let's start & stay enjoy.

ATTEMPT [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang