"Mulut nggak akan ninggalin gue sekalipun nggak gue jaga, lah dia udah gue jaga malah pergi sama orang lain, dan sekarang ngajak cowok asing ke apartemennya. Hahaha"
Jisung maju selangkah, mendongakkan wajahnya ke arah Minho dengan ekspresi menantang.
"Jaga omongan lo! Kalo lo nggak suka, biar gue angkat kaki dari sini"
Jisung berbalik menuju kamar, niatnya ingin mengambil beberapa barang barulah ia angkat kaki dari sana.
Bangchan yang juga masih berada disana menatap Minho dari atas sampai bawah. Ia tersenyum singkat pada Minho yang sedang dilanda emosi. "Lo yang buang rokok gue?"
"Rokok lo?" Minho menatap Bangchan dari atas sampai bawah, menelisik penampilan lelaki tersebut dengan tatapan tidak suka.
"Iya, yang dibeli Jisung tadi"
"Ck, jadi itu rokok lo? Punya kaki, kan? Kenapa nyuruh dia?"
Bangchan terkekeh kecil, ia menepuk bahu Minho sembari memandang remeh ke arahnya. "Gue nitip, bukan nyuruh, dan gue disini cuma numpang sebentar! Lagi juga dia masih terlalu polos, diajak nyebat bareng malah nolak"
"Ngapain lo ngajak dia nyebat?!!" Minho mencengkram kerah baju yang dikenakan oleh Bangchan, ia menatap nyalang pada lelaki tersebut.
"Dia stress bro, gue mah cuma nawarin cara alternatif"
Minho melepas cengkramannya, ia memejamkan mata sembari menghembuskan nafasnya secara perlahan lalu kembali menatap ke arah Bangchan yang masih terlihat tenang. "Keluar! Dan gue harap lo nggak akan kesini lagi!"
Bangchan terkekeh mendengar hal tersebut, ia menganggukkan kepalanya beberapa kali lantas keluar dari sana meninggalkan Minho dan Jisung bersama.
Melihat belanjaannya tergeletak, Minho pun segera memindahkannya ke dapur, ia merapikan belanjaan nya itu di tempatnya masing-masing dengan rapi.
Selesai dengan urusannya, Minho kembali berjalan keluar, niatnya ingin membiarkan Jisung karena ia tidak tahu kemana si manis akan pergi nantinya.
"Mau kemana lo?"
Minho berbalik, menatap Jisung yang sudah berada dibelakangnya dengan sebuah koper kecil.
"Pulang." Jawaban singkat Minho dibalas dengan decihan oleh si manis.
"Lo tetep tinggal disini!" Minho menatap koper yang sudah berada disebelah lelaki tersebut lantas berbalik membelakanginya.
"Asalkan lo nggak bawa orang asing lagi kesini" setelahnya Minho segera keluar dari sana, melupakan niat awalnya yang hendak mengambil beberapa pakaian.
Sebenarnya Minho tidak lupa, hanya saja ia sudah terlalu malas jika harus berlama-lama disana. Masalah pakaian ia bisa beli beberapa dan pinjam milik Hyunjin, itu juga jika temannya masih mau meminjamkan.
Begitu keluar dari dalam lift, ponselnya bergetar, menampilkan notifikasi yang dikirim oleh Jisung lantas Minho pun segera membacanya.
Jis.ung🖤
| Gue udah transfer uang patungan yang sempet lo tolak. Bisa lo cek sendiri.
| Gue nggak bisa bayar full buat apartemen ini, sisanya nyicil.Minho mendesis, rasanya ia ingin membanting ponsel tersebut setelah membaca pesan teks yang baru saja dikirim oleh sang kekasih.
Jisung itu anak rantau, sama sepertinya. Bedanya si manis dari pedesaan yang mana keluarganya memiliki beberapa kebun, sedangkan Minho datang dari luar negeri yang mana kedua orang tuanya lebih memilih tinggal disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTEMPT [Minsung]✓
FanficHan Jisung, dengan segala rasa penasarannya yang berujung masalah. . . . "Hari ini kan ulang tahun Jisung, masa Minho tega?" Start: 010420 End: 120420 Warn! • Bxb • semibaku