0.4☄️

3.2K 457 80
                                    





Pada siang hari yang terik, dengan banyaknya pengguna jalan yang sedang berlalu-lalang serta lampu lalu lintas yang tidak juga berganti warna membuat lelaki berparas tampan dengan rahang tegas itu berdecak kesal. Entah karena mood-nya yang sedang tidak baik atau karena waktu yang berjalan sangat lama.




"Ho, Yuna ngajak ketemu. Lo pulang duluan aja"






Tangannya terkepal, ia menatap pada lampu lalu lintas yang baru saja berganti warna dan segera menarik gas.

Mengingat ucapan Jisung barusan, sungguh membuatnya kesal. Bukan kesal karena si manis yang saat ini sedang berjalan dengan seorang wanita, Minho kesal karena waktunya terbuang sia-sia di Kampus. Tahu gitu ia sudah pulang sedari tadi, pikirnya.

Lagi pula apa yang Jisung senangi dari menjadi seme sih, biasanya juga selalu di manja bukan memanjakan. Okey, lupakan karena Minho yakin Jisung-nya tidak akan terbiasa dengan keadaannya sekarang.

Begitu sampai di kawasan apartemen yang mereka tempati, Minho segera memarkirkan motor dan naik ke unit apartemennya yang berada di lantai tujuh.

Baru saja menutup pintu dan hendak berjalan menuju dapur, suara seseorang yang sedang menekan sandi pun terdengar. Alisnya tertaut, berjalan mendekat ke arah pintu dan terkejut atas kehadiran Jisung dengan wajah masam.

"Nggak jadi?"

Jisung menggeleng, ia berjalan melewati Minho dan segera terduduk disofa dengan kaki yang ia luruskan kedepan.

"Tau gitu gue pulang dari tadi aja bareng lo"

Minho menahan tawa, ia berjalan ke dapur untuk meneguk segelas air yang sempat tertunda.

Ternyata sang kekasih mengalami hal yang sama sepertinya.

"Yaudah nggak papa, lo kayak baru pertama kali jadi cowok aja" Minho duduk di sebelah Jisung sembari menyalakan layar ponselnya guna bermain game.

"Hm, gue bakal ngebiasain diri"

Minho diam tidak menyahut, keduanya tidak lagi saling berbicara hingga akhirnya suara bel berbunyi, membuat Jisung dan Minho saling tatap satu sama lain.

"Buka gih, gue lagi main game"

Jisung dengan malas berjalan ke arah pintu dan menatap malas pada layar kecil yang menunjukkan wajah teman satu jurusannya itu.

"Ngapain, sih?" Tatapannya sinis, namun lelaki dihadapannya justru terkekeh begitu Jisung membukakan pintu untuknya.

Ia segera masuk kedalam dan duduk di sebelah Minho hingga membuat Jisung berdecak sebal melihatnya.

"Ngapain lo kesini?" Minho memicing tak suka pada Changbin yang kini tersenyum aneh padanya.

Changbin yang secara tiba-tiba datang dengan senyum aneh seperti itu membuat Minho sedikit menjauhkan diri dengan mata yang masih terfokus pada gamenya.

"Tadi gue ketemu cowok"

"Gue juga sering ketemu cowok, tapi jarang nemu yang modelan Jisung" ucapan asal Minho membuat Jisung yang baru saja datang dengan tiga minuman ditangannya sedikit tersipu.

Sementara si manis tersipu, Changbin justru memicing tak suka ke arah Minho yang masih saja fokus dengan gamenya itu.

"Serius dulu!!" Sembari merebut paksa ponsel Minho.

"Ck, pengen banget diseriusin lo! Noh minta sama seme baru!" Tunjuk Minho pada Jisung yang baru saja mendudukkan dirinya diatas karpet dan segera merebut kembali ponselnya.

ATTEMPT [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang