0.1☄️

5.3K 586 162
                                    


"Minho.... hari ini gue yang bawa motor, ya?" Jisung bergelayut manja pada sang kekasih.

Minho yang melihat hal itu terkekeh dalam hati.

Begini mau nyoba jadi seme, pikirnya.

"Motor gue gede, badan lo kecil" Minho melepas paksa pelukan Jisung pada lengannya itu.

Ia meraih kunci motor yang terletak diatas sofa dan berjalan keluar mendahului si manis.

Jisung yang mendengar penolakkan dari sang kekasih segera berjalan menyusul lelaki tersebut.

Selama di dalam lift, ia terus merengek ke arah Minho agar di izinkan untuk membawa motor milik lelaki tersebut.

"Lo nggak konsisten, Ho. Katanya mau biarinin gue jadi seme selama satu minggu!" Kesalnya.

Begitu pintu lift terbuka, Jisung segera berjalan keluar terlebih dahulu hingga membuat Minho menghembuskan nafasnya pasrah.

"Yaudah nih, gue tunggu didepan" Minho menyerahkan kunci motornya pada si manis dan berjalan kedepan guna menunggu Jisung yang hendak mengambil motornya dari parkiran.

Minho menggelengkan kepala tatkala melihat tingkah Jisung yang sama sekali tidak mendominasi.

Lagi pula Jisung mana bisa menjadi dominan jika selama dua tahun ini si manis selalu manja padanya.

Minho menatap ke arah jam tangan yang ia kenakan. Lima belas menit telah berlalu dan Jisung belum juga datang.

Matanya melirik ke arah parkiran, lalu tidak lama kemudian seseorang yang ditunggu pun datang,


-tidak dengan motornya.


"Kok jalan? Motor gue mana?"

"Berat, susah keluarinnya! Lain kali kita bawa mobil aja deh"

Minho tersenyum meledek ke arah Jisung. Ia merebut kunci yang berada di tangan Jisung dan berjalan melewatinya sembari mengusak surai si manis.

Turuti saja dulu, nanti juga lelaki kesayangannya itu lelah sendiri, pikir Minho

Begitu ia membawa motornya ke arah Jisung, lelaki itu terus menatap dirinya dan juga motor yang sedang ia naiki.

"Kok lo bisa sih?"

Minhi terkekeh, ia menyerahkan helm yang berada didepannya ke arah Jisung.

"Jiwa seme dari lahir, sayang" goda Minho.

Jisung mendengus, ia meraih helm tersebut dengan kasar dan memakainya dengan wajah sebal.

"Jangan seneng dulu, ini tuh masih permulaan!"

Minho kembali terkekeh mendengar penuturan si manis. Ia melirik ke arah Jisung melalui kaca spion lalu melirik pada pinggangnya yang tidak di peluk seperti biasa.

"Nggak mau pegangan?"

"Nggak!"

Sungguh lucu, pikir Minho.

"Ji, lo tau nggak?" Minho tak kunjung melajukan kendaraannya. Ia menoleh kebelakang guna menatap wajah kesal si manis.

"Apaan?!"

Walaupun kesal, si manis tetap menjawab pertanyaan sang kekasih.

"Seme tuh nggak ngambekan"

Dan setelahnya punggung Minho mendapatkan pukulan-pukulan kecil dari si manis.

.

.

ATTEMPT [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang