0.2☄️

3.9K 533 132
                                    



Minho yang tengah asik berbaring diatas sofa harus dikejutkan oleh  Jisung. Bukan, bukan karena kehadiran lelaki tersebut, ia terkejut lantaran Jisung yang sudah berpakaian rapi dengan nuansa serba hitam.


Aneh, pikir Minho.


"Mau kemana?" Ia terduduk, menatap lekat pada lelaki yang sedang berdiri menghadapnya dengan raut datar.

"Nonton, buruan ganti baju!"

Kedua alis Minho saling tertaut. "Nonton?"

"Iya buruan! Gue bayarin"

Minho tersenyum, lebih tepatnya menyeringai ketika mendengar bahwa kali ini Jisung-lah yang akan mengeluarkan uang.

"Jangan nyesel ya, Ji"

Jisung mengedikkan bahunya acuh. "Buat apa nyesel selagi ini bisa bikin lo seneng"

Mendengar kalimat Jisung, tiba-tiba saja Minho jadi tidak selera.

Pasti Jisung sedang berusaha keras, pikirnya.

Tapi, mau tidak mau ia harus menuruti permintaan sang kekasih walaupun sudah kelewat aneh baginya.

Selesai berganti pakaian, Minho segera keluar dan mendapati tatapan tak suka dari sang kekasih.

Ia menatapi dirinya sendiri lantas menoleh penuh tanya pada Jisung.

"Ada yang salah?"

"Jangan kayak gitu!!"

Kerutan nampak di dahi Minho, ia menatap dirinya sekali lagi guna mencari tahu letak kesalahannya.

"Terlalu manly, nanti gue kalah saing" jelas Jisung.

Minho terkekeh, ia menggeleng pelan lantas menarik lengan Jisung agar segera berangkat. Toh menurutnya penampilan mereka sama-sama lelaki, hanya saja wajah Jisung yang terlalu menggemaskan hingga apapun yang ia pakai akan tetap terlihat lucu.

Jadi, akan percuma jika Minho mengganti pakaian.

"Naik motor?"

Anggukkan kepala Jisung berikan, lelaki itu menatap sinis pada Minho yang lagi-lagi mendominasi dirinya. Mau bagaimana lagi, yang ada di basement hanya sebuah motor besar milik sang kekasih dan Jisung tidak bisa mengendarai kendaraan tersebut.

"Lo yang bayarin, kan?" Minho memastikan sembari menghentikan motornya dihadapan Jisung.

"Iya, santai sih!" Si manis naik dan segera memegang kedua bahu sang kekasih.

Minho yang merasa tidak biasa dengan hal tersebut tidak juga mengendarai kendaraan beroda duanya. Ia menoleh kebelakang guna memastikan apa yang sebelumnya tidak pernah terjadi.

Bagaimana bisa sang kekasih berpegangan pada bahu padahal sudah terbiasa memeluk pinggangnya dengan begitu erat.

"Jalan dong, kenapa sih?" Jisung menepuk bahu Minho.

"Lo yakin nggak akan jatoh? Biasanya juga peluk gue"

Jisung mengangguk yakin, ia menepuk kedua bahu Minho beberapa kali dengan raut yang menunjukkan bahwa ia akan baik-baik saja.
Melihat hal tersebut, Minho masih juga belum mengendarai kendaraannya.

"Lo beneran nggak akan jal– Sialan!!"

Minho tersenyum mendengar makian Jisung, ia menatap pada pinggangnya yang dipeluk erat oleh sang kekasih atas ulahnya yang dengan tiba-tiba menarik gas hingga si manis terkejut.

ATTEMPT [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang