7. Farewell

1.4K 202 25
                                    

Semua ini terasa begitu cepat, bahkan mereka belum sempat mengucapkan selamat tinggal

  Semua ini terasa begitu cepat, bahkan mereka belum sempat mengucapkan selamat tinggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cahaya sang mentari membangunkan pria kecil dengan kulit yang berwarna putih pucat. Jimin membuka kedua kelopak matanya perlahan, ia melirik kearah jendela yang selalu di biarkan terbuka.

Dengan Hati-hati ia bangkit dari tempat tidur, menatap pria yang paling ia cintai masih tertidur pulas dibalik selimut tebalnya. Senyum mulai mengembang di bibir jimin.

Ia mengambil handycam yang semalam sempat ia pause ketika mereka usai melakukan intimate scene. Jimin merasa malu ketika mengingatnya.

Ia mengarahkan handycam itu ke wajah jungkook. Merekam wajahnya yang tengah tertidur pulas bagai bayi. Hidungnya yang mancung dan bibirnya yang tipis, sungguh jungkook sangat tampan.

Jimin menaruh handycam itu dan mengarahkan angle-nya ke tempat tidur. Kemudian ia berjalan kearah lemari, mengambil selimut tipis untuk menutupi jendela kamar jungkook.

Aneh... Jimin tidak merasakan sakit dikepalanya.

"hyung?" gumam jungkook sambil meraba sisi tempat tidur yang kosong "jimin hyuuung..?" panggilnya lagi sedikit lebih keras

Jimin tersenyum, ia pun menghampiri jungkook yang masih terlentang di tempat tidur "aku disini...." jawabnya sambil mengelus pipi jungkook

Seketika hati jungkook terasa hangat. Ingatannya semalam bukanlah mimpi, jimin juga mencintai dirinyanya. Cintanya terbalaskan.

"jangan pergi... Jangan tinggalkan aku.." gumamnya sambil memegang tangan jimin yang berada di pipinya "lagi pula ini kan masih malam, kenapa jimin hyung terbangun? Ayo kembali tidur"

Jimin tertawa "aku menutup jendelanya dengan kain.. Aku ingin membuatkanmu sarapan, tapi kau sudah bangun duluan" jawab jimin seraya menyubit gemas batang hidung jungkook yang mancung.

"aw.... Hehehe"

"kembalilah tidur.. Aku akan membuatkan-" jimin belum selesai dengan kalimatnya ketika sakit kepala itu menyerangnya. Ia langsung memejamkan mata sambil memegangi kepalanya.

"membuatkan apa hyung?" tanya jungkook, ia mulai bangkit dari posisi terlentang.

Obat... Obat... Dimana obat itu..

"hyung?" ketika jungkook ingin meraba tubuh jimin, pria kecil itu berjalan ke lemari. Mencari dimana obat penahan rasa sakit itu berada.

Obat-obatan ini.. Hanya memperlambat kepergianmu...

Dokter kim benar... Harusnya aku berhenti mengkonsumsi obat ini dan menerima takdirku.

Ketika rasa sakit itu perlahan sirna, jimin menoleh ke arah jungkook yang terlihat kebingungan.

Love before the first sight - kookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang